Membeli dan Menggunakan Amazfit Band 5

26 minutes 1,431 8

Sekitar dua minggu yang lalu, tali gelang (strap) silikon Xiaomi Mi Band 2 yang sudah saya ganti empat kali akhirnya jebol juga.

tali gelang Xiaomi Mi Band 2 yang rusak

Masalahnya sama, yaitu bagian plastik penahannya lepas dari bagian silikonnya sehingga unit Xiaomi Mi Band 2 tidak bisa lagi terpasang ke tali gelang.

Meski Xiaomi Mi Band 2 yang saya miliki sejak sekitar 4 tahun tersebut bagian layarnya mati sejak dua tahun lalu, namun secara fungsi masih bisa mencatat aktivitas saya dengan baik, termasuk fungsi bergetar saat ada notifikasi masuk ke ponsel.

Tombol sentuhnya masih responsif, yang biasa saya gunakan untuk menghentikan getaran alarm saya tiap pagi.

Saya memang lebih suka menggunakan mode senyap di ponsel, dan mengirimkan notifikasi dari beberapa aplikasi yang penting, terutama telepon dan alarm, ke gelang Xiaomi Mi Band 2 saya.

Baterainya juga sangat awet dan saya sepertinya mengisi daya perangkat pencatat aktivitas ini setiap sebulan sekali.

Namun mendapatkan tali gelang Xiaomi Mi Band 2 yang orisinil juga cukup sulit, di mana yang banyak beredar adalah tali gelang pihak ketiga.

Apalagi seri Xiaomi Mi Band 2 sudah tidak diproduksi lagi, dan seri pencatat aktivitas keluaran Xiaomi terakhir adalah adalah Xiaomi Mi Band 6 yang rilis Maret 2021 lalu.

melakukan perbaikan tali gelang Xiaomi Mi Band 2 dengan pengokot

Jiwa MacGyver saya sempat terusik dan untuk sementara waktu saya mengokot plastik penahan unit Xiaomi Mi Band 2 ke gelang silikon tersebut.

Hasilnya cukup lumayan kuat dan selama sepekan, saya masih bisa menggunakan gelang tersebut, walau secara tampilan terlihat sangat mengenaskan.

Meski awalnya saya bermaksud membeli tali gelang baru, meski bukan orisinil, tapi setelah dipikir-pikir, membeli beberapa tali gelang untuk Xiaomi Mi Band 2 yang umurnya tidak bisa bertahan lama ini, harganya bisa untuk membeli gelang baru.

Saya pun kemudian menuruti hawa nafsu dan mulai mencari gelang-gelang pencatat aktivitas yang menarik dari segi fitur dan harga.

Memilih Gelang Pencatat Aktivitas

arloji SKMEI 1193

Ada banyak pilihan merek dan seri gelang pencatat aktivitas yang beredar, yang tentu saja membuat sulit untuk menentukan pilihan.

Saya sempat melirik smart watch, namun akhirnya saya membuang ide mempunyai smart watch untuk saat ini karena saya merasa tidak terlalu butuh.

Pertama, saya menyukai gelang pencatat aktivitas karena ukurannya kecil, dan bisa saya gunakan setiap hari tanpa merasa ada beban karena bobotnya ringan.

Ukuran smart watch menurut saya terlalu besar dan saya biasanya menggunakan arloji SKMEI 1193 hanya saat keluar rumah, sehingga jika saya menggunakan smart watch, saya merasa fiturnya jadi sedikit sia-sia.

Sesuai namanya pula, smart watch adalah perangkat berbasis pada arloji, yang pada beberapa seri diberi kelengkapan sensor agar memiliki fungsi pencatat aktivitas.

Sementara pencatat aktivitas memang didesain untuk mencatat aktivitas, yang diberi beberapa tambahan fitur “pintar”.

Selain itu, harga smart watch sebagian besar lebih mahal dari pencatat aktivitas, meski ada juga beberapa smart watch murah, namun tentu saja fiturnya tidak sama seperti smart watch dengan harga yang layak.

Dari sekian banyak pilihan, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke Amazfit Band 5.

Saya sempat melirik Xiaomi Mi Band 5, yang secara fisik dan fitur sangat mirip, namun Amazfit Band 5 sedikit lebih unggul.

Setelah saya membeli Amazfit Band 5, saya baru mendengar bahwa Xiaomi Mi Band 6 rilis.

Namun saya tidak menyesal karena Xiaomi Mi Band 6 fiturnya sama dengan Amazfit Band 5, plus Xiaomi Mi Band 6 belum dijual di Jerman.

Saat melihat foto produk dan beberapa fiturnya, Xiomi Mi Band 6 ini ternyata sama dengan Amazfit Band 5.

Xiaomi dan Amazfit sebenarnya memang bersaudara, di mana perangkat mereka diproduksi oleh Huami.

Maka tak heran jika kedua perangkat ini berbagi hal yang sama.

Membeli Amazfit Band 5

Amazfit Band 5

Hari Sabtu, 3 April 2021, di Berlin sedang libur panjang karena Hari Raya Paskah, saya sedang tiduran di kasur, sambil browsing memilih gelang mana yang saya rasa menarik untuk saya beli.

Awalnya saya hendak membeli dari situs resmi Amazfit yang sedang promo dengan harga 26,90€ bebas ongkos kirim, namun setelah melihat kebijakan pengirimannya, situs ini baru memproses pesanan pada hari dan jam kerja, di mana berarti saya harus menunggu sedikit lebih lama untuk menerima barang.

Saya kemudian beralih ke Amazon, dan ada toko resmi yang menjual produk Amazfit seharga 29,90€.

Enaknya Amazon, waktu pengiriman bisa diketahui dengan pasti, dan selama ini sudah terbiasa dengan pengiriman dari Amazon yang bisa diandalkan.

Terpaut 3€ rasanya bukan selisih harga yang fatal, apalagi di Amazon juga ongkos kirimnya gratis.

Saya pun membeli dari Amazon pada tengah malam dan barang saya terima pada  7 April 2021 karena adanya libur panjang.

tali gelang Xiaomi Mi Band 5 yang cocok untuk Amazfit Band 5

Selain unit Amazfit Band 5, saya juga membeli tali gelang silikon murah-murah bermerek Bangting (yang semoga tahan banting) seharga 9,99€ yang berisi 16 buah gelang warna-warni plus 4 kaca pelindung gelang.

Pilihan lainnya adalah 20 buah gelang dengan harga yang sama, namun saya memilih untuk mendapatkan lapisan pelindung.

Tali gelang ini sebenarnya untuk Xiaomi Mi Band 5, tapi karena secara fisik sama, aksesoris ini juga bisa digunakan di Amazfit Band 5.

Saya sudah pengalaman dengan tragedi putusnya tali gelang, sehingga saya memilih bersiap, apalagi pilihan warnanya menarik.

Awalnya saya memilih gelang Amazfit Band 5 berwarna oranye, namun karena di paket tali gelang murah yang saya beli ada warna oranye, saya kemudian memilih gelang berwarna hijau zaitun.

Fisik dan Kemasan

kemasan Amazfit Band 5

Kemasan Amazfit Band 5 cukup menarik dan informasi cukup lengkap tertulis di seluruh badan kemasan yang berwarna putih.

Ukuran kemasannya panjang, dengan dimensi 17 cm × 7,5 cm × 2 cm.

Bagian depan menampilkan gambar gelang Amazfit Band 5 berwarna hijau zaitun dengan ukuran skala 1:1 alias ukuran sebenarnya.

Tekstur garis plus tulisan emboss di bagian depan membuat kemasan Amazfit Band 5 terlihat elegan.

Tiga fitur yang ditonjolkan gelang ini ditampilkan di bagian depan, yaitu pengukur saturasi oksigen dalam darah, pengukur detak jantung dan tingkat stres, hingga sistem rangking PAI (Personal Activity Intelligence).

Bagian samping kiri tertulis fitur integrasi dengan Amazon Alexa, kedap air hingga kedalaman bertekanan 5 ATM dan 11 mode pengukuran olah raga, daya tahan baterai 15 hari, layar warna HD (high definition), serta pelacak waktu tidur.

bagian belakang kemasan Amazfit Band 5

Di bagian belakang terdapat informasi produk, yaitu nomor model A2005, serta spesifikasi seperti Bluetooth 5.0 BLE (Bluetooth Low Energy), yang kompatibel dengan sistem operasi Android 5.0 dan iOS 10.0 ke atas.

Dari bagian belakang kemasan ini pula saya baru tahu bahwa perangkat ini diproduksi pada tahun 2020.

Karena saya membeli dari Amazon, ada stiker dengan kode matrik data yang bila dipindai dengan aplikasi Transparency dari Amazon akan menampilkan status keaslian barang.

Di bagian samping kanan, terdapat sebuah lidah kecil dengan tanda panah untuk membuka kemasan yang akan merobek bagian samping, yang menurut saya merupakan desain yang buruk.

lidah plastik pembuka putus dan tidak dapat membuka kemasan Amazfit Band 5

Tidak hanya kemasan tidak dapat ditutup kembali, pita plastik yang seharusnya digunakan menjadi pisau pemotong kardus justru putus di tengah dan saya terpaksa harus menggunting.

Kemasan dibuka dengan bagian belakang menjadi bagian atas kardus, yang mana langsung terlihat unit gelang yang terbungkus plastik berwarna buram CPE 07 (Chlorinated Polyethylene) yang biasa digunakan untuk membungkus perangkat elektronik.

Terdapat kompartemen kecil di bagian atas berisi kabel pengisi daya dan kompartemen agak besar yang mengambil tempat sekitar separo ruang yang berisi buku petunjuk penggunaan.

Itu pun masih ada ruang kosong di kompartemen, yang menurut saya bisa dimanfaatkan dengan lebih optimal.

Sepertinya akan lebih baik jika Amazfit mengemas dalam format kubus misalnya, di mana buku yang ukurannya setara dengan diameter gelang berada di bawah, dan pengisi daya bisa dijejalkan di bagian tengah membuat kemasan jauh lebih ringkas.

kemasan Amazfit Band 5 yang telah dibuka

Minimal seperti kemasan pada Xiaomi Mi Band 2 yang menurut saya sangat bagus.

Saya segera mengeluarkan gelang dari kemasan setelah berhasil membukanya.

Unit perangkat tidak menyala dan saya sempat bingung bagaimana cara menyalakannya, karena layar sentuhnya tidak merespon saat saya sentuh beberapa kali.

Di buku petunjuknya yang tebal karena memuat 13 bahasa tersebut juga tidak saya temukan cara untuk menyalakan.

Saya pun kemudian menancapkan gelang ke pengisi daya, yang menurut perkiraan saya akan mengaktifkan unit perangkat.

Benar saja setelah ujung pengisi daya yang terdapat magnet sehingga otomatis langsung mengunci ke posisi pengisi daya, perangkat langsung menyala dan siap dipasangkan ke ponsel melalui Bluetooth.

Saat menyala pertama kali, baterai dari perangkat telah terisi sebanyak 10%.

Fisik Amazfit Band 5

Xiaomi Mi Band 2 di kiri dan Amazfit Band 5 di kanan

Unit Amazfit Band 5 sendiri cukup mungil, namun jauh lebih besar bila dibandingkan dengan Xiaomi Mi Band 2.

Amazfit Band 5 memiliki dimensi 47,2 mm × 18,5 × 12,4 mm dengan bobot 12 gram tanpa tali gelang.

Tali gelangnya sendiri beratnya 12 gram yang bila ditotal menjadi 24 gram, masih terasa sangat ringan.

Material bahannya terbuat dari plastik polikarbonatyang melapisi rangka aluminum alloy.

Bagian layarnya dilapisi kaca 2.5D yang memiliki tepi lengkung yang membuat layar sentuh ini nyaman untuk digeser (swipe).

Layarnya juga dilapisi lapisan penolak minyak sehingga sidik jari dipastikan tidak menempel.

Tidak seperti Xiaomi Mi Band 2 saya yang layarnya masih monochrome, Amazfit Band 5 menggunakan layar sebesar 1,1 inchi AMOLED berwarna yang cerah dan kontrasnya tinggi dan memiliki resolusi 126 × 294 piksel.

Selain layar sentuh, terdapat sebuah tombol sentuh yang berada di bagian bawah layar yang ditandai dengan bentuk oval yang berfungsi untuk tombol kembali atau batal.

sensor di bagian bawah unit Amazfit Band 5

Di bagian bawah, yaitu bagian yang menempel ke kulit, terdapat 2 buah sensor PPG (photoplethysmography) yang menggunakan cahaya inframerah yang cahanya menembus kulit lalu pantulannya diukur.

Dua sensor ini digunakan untuk mengukur detak jantung dan kadar oksigen dalam darah, yang mana saat mengukur detak jantung, LED berwarna hijau menyala dan saat mengukur kadar oksigen dalam darah, LED berwarna hijau dan merah menyala bersamaan.

Meski begitu, hasil pengukuran kedua sensor ini tidak dapat digunakan sebagai hasil pengukuran medis, melainkan hanya sebagai patokan saja.

Di ujung bagian bawah belakang, terdapat dua terminal pengisi daya berlapis nikel.

Ada sebuah lubang kecil di bagian kanan yang merupakan mikrofon untuk memerintah Amazon Alexa.

Namun ketersediaan fitur Amazon Alexa hanya tersedia di Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Kanada, Jerman, Austria, Prancis, Italia, Spanyol, Mexico, Brasil, Australia, Selandia Baru, dan Jepang.

Amazfit Band 5 menggunakan sensor gerak giroskop 3 sumbu dan sensor akselerasi 3 sumbu, untuk mendeteksi pergerakan dan kecepatan saat beraktivitas, seperti naik sepeda.

unit Amazfit Band 5

Gelang ini juga mendapat sertifikasi standar ISO 22810:2010 untuk urusan kedap air hingga tekanan 5 ATM yang setara dengan kedalaman 50 meter.

Untuk melepas unit Amazfit Band 5 dari tali gelang, misalnya untuk mengganti warna gelang, caranya adalah dengan menarik kedua ujung gelang, lalu menekan unit ke atas.

Setelah unit terlepas, saya bisa melihat di bagian samping tertulis seri unit ini, yaitu A2005 dan nomor seri perangkat.

Karena saya tidak ingin gelang orisinil ini cepat putus, saya memutuskan untuk menyimpan gelang yang terbuat dari thermoplastic elastomer ini, dan menggunakan tali gelang murah yang saya beli.

Memang secara kualitas sudah terlihat bedanya, antara gelang orisinil dengan gelang pengganti.

Tali gelang memiliki panjang 26 cm dan terdapat tulisan Amazfit terukir di bagian dalam pada ujung yang ada pin-nya pada gelang orisinil, sementara pada gelang pengganti tidak ada tulisan apa pun.

mengganti gelang Amazfit Band 5

Materialnya juga terasa beda, di mana gelang asli terasa lebih halus, lebih lentur, dan lebih tebal.

Sementara gelang pengganti, lebih tipis, tidak selentur gelang orisinil, dan tidak sehalus permukaan gelang yang orisinil.

Untungnya material gelang pengganti ini tidak membuat gatal seperti pada material gelang pengganti murah yang saya beli untuk Xiaomi Mi Band 2 dulu, sebelum akhirnya saya memutuskan untuk mencari tali gelang orisinil.

Dari sekian banyak warna gelang pengganti, saya mengambil warna ungu, karena gelang ini berada di bagian paling atas pada kemasan sehingga paling gampang diambil.

Saya juga memasang lapisan anti gores yang saya beli bersama dengan tali-tali gelang, ke permukaan layar Amazfit Band 5 saya, yang tidak mengurangi kepekaan layar.

Pengunci gelang juga sama seperti pada Xiaomi Mi Band 2 saya, yang menurut saya cukup nyaman dan saya suka.

Baterai Amazfit Band 5 berkapasitas 125 mAh diisi dengan pengisi daya berterminal tembaga berjenis POGO, yang memiliku pegas untuk memastikan kontak terbentuk.

mengisi daya Amazfit Band 5

Kepala pengisi daya memiliki magnet yang akan mengunci ke badan Amazfit Band 5, yang mengingatkan saya pada sistem Magsafe pada MacBook Pro mid-2012 saya.

Ini sangat memudahkan saya, karena saya tidak perlu menyopot unit dari tali hanya untuk mengisi daya, seperti yang saya lakuka pada Xiaomi Mi Band 2.

Mungkin karena saya harus menyopot dan memasang unit gelang ini lah yang membuat ketahanan penahan unitnya cepat jebol.

Pengisi daya Amazfit Band 5 berupa kabel yang dicolok ke soket USB tipe A dengan tegangan 5 volt DC dan arus maksimum 250 miliampere.

Dibutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengisi Amazfit Band 5 dari kosong hingga terisi penuh dengan menggunakan colokan USB biasa.

Daya tahan baterai untuk penggunaan normal, yaitu dengan fungsi pencatat detak jantung berjalan setiap 30 menit, fitur layar menyala saat gelang diangkat, dan seluruh pengaturan menggunakan pengaturan bawaan, mampu bertahan hingga 15 hari.

Jika semua fungsi dimatikan, maka baterai bisa bertahan hingga 25 hari, yang mana menurut saya jadi sia-sia.

Aplikasi Zepp

menggunakan Amazfit Band 5

Setelah gelang menyala, hal yang pertama kali saya lakukan adalah menautkannya ke aplikasi Zepp ke ponsel Google Pixel 4a saya.

Aplikasi Zepp ini rupanya mendukung akun Mi saya, yang juga terpasang pada aplikasi Mi Fit.

Saat saya masuk ke aplikasi Zepp, rupanya aplikasi ini mendeteksi Xiaomi Mi Band 2 saya dan melakukan impor data dan sinkronisasi dari gelang Xiaomi Mi Band 2 lama saya, termasuk seluruh pengaturannya.

Dengan Bluetooth yang menyala, aplikasi Zepp mencoba mencari perangkat Amazfit Band 5 saya dan dalam waktu yang singkat, gelang baru saya bisa ditemukan oleh aplikasi Zepp, dan saya diminta menyentuh layar untuk mengonfirmasi penautan.

Ketika saya mencoba menautkan gelang baru Amazfit Band 5, aplikasi Zepp meminta saya untuk melepas tautan Xiaomi Mi Band 2 saya terlebih dahulu, yang tentunya dengan senang hati saya lakukan.

perangkat terpasang pada aplikasi Zepp

Seluruh pengaturan yang saya set di Xiaomi Mi Band 2 langsung dipindahkan ke Amazfit Band 5 saya, seperti pengaturan alarm dan notifikasi.

Buat saya ini sangat menyenangkan dan memudahkan.

Aplikasi Zepp sendiri fiturnya cukup lengkap, namun menurut saya, banyak fitur yang tidak bisa digunakan karena tidak didukung oleh perangkat.

Yang menjadi nilai plus dari aplikasi Zepp, saya bisa menambahkan seluruh aktivitas saya ke aplikasi Strava, yang sayangnya hanya bisa mencatat aktivitas baru yang dicatat oleh Zepp.

Untuk mengintegrasikan fitur Amazon Alexa juga dilakukan melalui aplikasi Zepp ini.

Seluruh pengaturan menu gelang dilakukan di aplikasi Zepp ini.

Bahkan gelang Amazfit Band 5 bisa digunakan untuk pengontrol aplikasi musik atau pemicu tombol kamera, setelah diberikan akses.

Banyak sekali analisis kesehatan yang bisa dilakukan oleh aplikasi Zepp ini, yang tentunya jika memiliki banyak perangkat yang terhubung, datanya akan makin lengkap dan analisisnya makin baik.

Yang paling saya suka dari gelang Amazfit Band 5 ini adalah, tampilan mukanya bisa diganti-ganti dengan melalui aplikasi Zepp.

menggunakan tampilan custom dari aplikasi NotifyAda sekitar 45 tampilan yang bisa dipilih dari semacam market place di dalam aplikasi Zepp, namun hanya 5 tampilan tambahan yang bisa dipasang pada gelang plus satu tampilan bawaan.

Mengganti tampilannya bisa melalui aplikasi Zepp, atau dengan menekan dan menahan tampilan awal layar selama beberapa detik, lalu setelah gelang bergetar, tampilan bisa dipilih dengan mengusap ke atas atau ke bawah.

Jika menggunakan aplikasi pihak ketiga Notify, saya bisa membuat tampilan custom, seperti menambahkan foto saya ke gelang Amazfit Band 5 saya.

Meski secara tampilan visual, saya lebih suka dengan tampilan Mi Fit yang ringkas, namun karena aplikasi Zepp ini memiliki fitur yang sangat banyak dan terutama integrasi dengan Strava, saya pun akhirnya bisa membiasakan diri.

Menggunakan Amazfit Band 5

menggunakan fitur PAI di Amazfit Band 5

Sudah sekira sepekan lebih saya menggunakan gelang Amazfit Band 5 ini, terutama untuk mencatat aktivitas tidur, detak jantung, kadar oksigen, serta aktivitas saya saat jalan kaki ke luar.

Saya memang bukan penggemar olah raga semacam lari atau bersepeda, namun saya jadi ingin lebih memanfaatkan gelang ini untuk mulai berolahraga.

Selain mengetahui detak jantung, Amazfit Band 5 juga bisa digunakan untuk mencatat kadar stres, menenangkan pikiran dengan mengikuti instruksi pernafasan, dan mengetahui nilai PAI.

PAI, secara singkat adalah nilai yang dihitung dari berbagai parameter kesehatan, terutama jantung, terhadap aktivitas fisik yang dilakukan.

Makin tinggi skor PAI, yang mana angka maksimalnya adalah 100, makin bagus.

Skor PAI ini dihitung setiap hari, di mana jika kita makin sering berolahraga, skor PAI ini makin tinggi, yang secara tidak langsung menunjukkan kesehatan kita.

Algoritma PAI ini juga sudah dipakai di berbagai perangkat semacam Apple Watch, Polar, dan Fitbit.

mengukur kadar oksigen dalam darah dengan Amazfit Band 5

Fitur lain yang saya gunakan adalah untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah yang merupakan fitur baru yang belum pernah saya coba karena keterbatasan pada gelang Xiaomi Mi Band 2 saya sebelumnya.

Pengukuran kadar oksigen ini mulai sering terdengar, setelah salah satu tanda terkena virus pernafasan tersebut adalah happy hipoxia di mana kadar oksigen dalam darah menurun, yang membuat pembelian perangkat oximeter meningkat sejak pandemi.

Tentu saja sensor pengukur kadar oksigen pada perangkat ini tidak dapat dijadikan patokan secara medis, namun cukup membantu untuk mendeteksi gejala awal.

Hasil pengukurannya juga lumayan akurat.

Saya juga suka dengan fitur prakiraan cuaca yang bisa dilihat dari gelang ini.

Sejak tinggal di Berlin, prakiraan cuaca memang menjadi salah satu hal yang bisa diandalkan, terutama di Berlin yang cuacanya bisa dengan cepat berubah.

menu prakiraan cuca di Amazfit Band 5

Membaca pesan dari layar mungil Amazif Band 5 juga masih cukup nyaman, apalagi layar AMOLED memberikan kontras yang cukup baik, bahkan di bawah terik matahari.

Sayangnya gelang Amazfit Band 5 ini tidak memiliki fitur GPS, sehingga jika ingin melacak rute saat berolahraga, harus terpaut ke ponsel yang GPS-nya harus terus menyala.

Untuk fitur Amazon Alexa, saya tidak dapat mencoba karena meski saya tinggal di Jerman yang mendukung Amazon Alexa, namun karena akun Mi saya yang dulu saya buat adalah akun Indonesia, saya tidak bisa menggunakan fitur ini.

Untuk baterai, meski diklaim bisa bertahan hingga 15 hari, namun menurut pengalaman saya yang menggunakan fitur standar, dengan beberapa pengaturan yang saya sesuaikan, baterainya bisa bertahan hingga sekitar seminggu.

Buat saya cukup wajar, karena banyaknya sensor, penggunaan layar, serta berbagai fitur yang ditanamkan membutuhkan cukup banyak energi.

Apalagi ukurannnya yang kecil dan didesain untuk tidak terasa, menjadi konsekuensi yang harus diterima.

Saya sendiri cukup puas, dan merekomendasikan Amazfit Band 5 ini.

Galeri Foto

16 responses
  1. Gravatar of Peri Kecil Lia 🤸🏻‍♀️
    Peri Kecil Lia 🤸🏻‍♀️

    Kak Zam, borong ya tali gelangnya 🤣. Amazfit ini persis banget tampilan dan bentukannya sama Mi band 5. Waktu pertama dapat Mi Band 5, aku panik karena nggak bisa nyala sampai cari tutorial di youtube tapi nggak nemu video yang membantu terus iseng coba charge, eh nyala 😂. Nggak kayak hp yang bisa langsung nyala ya dia, kan jadi jantungan wkwk

    Gravatar of Muhammad Zamroni
    Muhammad Zamroni

    iyaa.. plek ketiplek, bedanya cuma ada pengukur kadar oksigen dan Amazon Alexa (yang ngga kepake juga di Indonesia)

  2. Gravatar of Bayu Kurniawan
    Bayu Kurniawan

    Itu tali gelangnya uwow banget sampe penuh gitu.. 😁

    Ya ampun Mas Zam itu Mi band 2nya smpe di awet2in gtu ya. Wkwk 🤣. Kalau aku masih pke mi Band 5. Mau rencana upgrade ke mi band 6. Tapi kayanya nanti dlu. Soalnya yg ini masih bagus.

    Iyah Amazon Alexa cma terbatas di beberapa negara ya.

    Di rumah, aku pke speaker Amazon Echo yg udh built in Alexa. Tapi ya gitu mau daftar akunnya agak susah karena aplikasinya kudu instal secara manual. Overall bagus si speakernga, suara asistennya juga bagus walaupun masih cenderung agak robot kalau dibandingin sama google asisstant.

    Gravatar of Muhammad Zamroni
    Muhammad Zamroni

    menurutku ngga sepadan juga untuk upgrade ke Xiaomi Mi Band 6, kalo dah punya yang Xiaomi Mi Band 5. kecuali kalo ada promo murah banget..

  3. Gravatar of warm
    warm

    lho bisa disambungin ke Strava ya, kang? wah menarik ki

  4. Gravatar of iKurniawan
    iKurniawan

    Wah baru. Tapi ‘band band’ ini sayangnya belum ada GPS juga ya om Zam?

    Kebetulan pake Mi Band 4 untuk catat aktifitas olahraga + Zepp. Iya, Mi bisa ke Zepp langsung transfer ke strava. Tentu konek akun Google Fit ya. Tapi karena gak ada GPS nya, harus selalu dalam koneksi bluetooth band ke hape sepanjang olahraga. Jadi klo pas gak sengaja semua aplikasi ke close, aktifitas gak tercatat karena GPS hape di Zepp tertutup.

    Gravatar of Muhammad Zamroni
    Muhammad Zamroni

    kayanya belum ada. cuma ya bakal ngaruh ke harga dan kapasitas baterai sih. kalo mau yang ada GPS internal, sekalian pake smartwatch. Amazfit juga cakep-cakep pilihan SmartWatch-nya.

  5. Gravatar of Ekalagi
    Ekalagi

    Jiwa Macgyveeeer 😀 kirim postingan ini ke Adrian aaah

  6. Gravatar of Uno
    Uno

    Kang nanya dong itu Amazfit Band 5 support Bahasa Indonesia ga ya? Soalnya kalo dilihat ada bahasa nya “perbarui” atau “hari ini”

    Gravatar of Muhammad Zamroni
    Muhammad Zamroni

    aplikasi Zepp mendukung Bahasa Indonesia, sementara untuk gelangnya, tergantung tampilan yang digunakan.

  7. Gravatar of aditya
    aditya

    selamat malam, numpang tanya dong. untuk amazfit band itu kondisi baterainya kalau terkoneksi bluetooth tahan berapa lama? dan kalau tidak terkoneksi tahan berapa lama? saya tanya lagi untuk memastikan

    ini saya baru beli, tapi kok baru setengah hari baterainya sudah habis pada kondisi terkoneksi bluetooth. tadi ada update sebetnar baterai sisa 90 persen. saya pantau dalam 3 jam baterai sisa 50% saja. minta share pengalamannya

  8. Gravatar of arisudhana
    arisudhana

    selamat malam, numpang tanya dong. untuk amazfit band itu kondisi baterainya kalau terkoneksi bluetooth tahan berapa lama? dan kalau tidak terkoneksi tahan berapa lama? saya tanya lagi untuk memastikan

    ini saya baru beli, tapi kok baru setengah hari baterainya sudah habis pada kondisi terkoneksi bluetooth. tadi ada update sebetnar baterai sisa 90 persen. saya pantau dalam 3 jam baterai sisa 50% saja. minta share pengalamannya