Setelah diluncurkan pada 19 Mei 2015 dan mulai dijual pada 26 Mei 2015 melalui flash sale di situs Mi.com, Xiaomi Mi 4i menarik banyak perhatian. Sebagai ponsel flagship, kehadirannya patut ditunggu.
Selain melalui situs Mi.com, Xiaomi Mi 4i rencananya akan dijual juga melalui toko-toko jaringan OkeShop, Global Teleshop, dan Erafone. Xiaomi juga menggandeng Telkomsel dengan menyematkan paket data ke penjualan Xiaomi Mi 4i.
Setelah mendapatkan Xiaomi Mi 4i yang dijual dengan harga Rp 2.799.000, saya menjadikan ponsel ini sebagai ponsel utama saya. Dengan bantuan sinkronisasi di akun Mi, memindah data semacam nomor kontak hingga foto dari Xiaomi Redmi 2, dapat dilakukan dengan mudah.
Berikut ini pengalaman saya menggunakan Xiaomi Mi 4i, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan jika ingin membeli.
Fisik dan Kemasan
Jika membeli dari situs Mi.com, kemasan Xiaomi Mi 4i dibungkus dengan kardus lagi dari Erafone yang dikirim menggunakan layanan JNE. Setelah membuka kardus dari Erafone, di dalamnya terdapat kardus Xiaomi Mi 4i, kartu perdana Telkomsel, dan bukti pembelian dari Mi.com.
Xiaomi Mi 4i hadir dalam kemasan kardus coklat ciri khas Xiaomi yang ringkas. Cara membuka kardusnya pun senada dengan kemasan-kemasan Xiaomi yang lain, dengan mengangkat penutupnya ke atas.
Logo Mi tertulus di sebelah kanan atas pada kardus penutup bagian atas.. Informasi spesifikasi ponsel terletak di kardus bawah.
Unit ponsel akan langsung terlihat setelah penutup atas dibuka. Di bagian bawah perangkat, terdapat buku panduan yang tersemat pin untuk membuka tray kartu SIM, kabel micro USB, dan pengisi daya 2.000 mAh standar Xiaomi.
Saya mengangkat unit Xiaomi Mi 4i dari kardus dan merasa bahwa ponsel ini cukup enteng. Setelah melepas plastik pelindung, saya merasakan bagian belakangnya cukup nyaman digenggam.
Lapisan soft-matte-nya mencegah ponsel tergelincir dari tangan. Ujung-ujungnya membulat sehingga tidak ada sudut lancip menambah kenyamanan menggenggam ponsel yang terasa tipis ini. Penutup belakang ini dilapisi lapisan anti minyak dan sidik jari, sehingga tidak cepat kotor.
Rangka Xiaomi Mi 4i terbuat dari magnesium alloy yang kokoh namun ringan. Magnesium alloy sering digunakan pada peralatan militer atau olah raga ekstrim.
Tombol volume up, volume down, dan power, seperti biasa terletak di sebelah kanan. Pengguna Xiaomi tentu langsung dengan mudah mengenali tombol ini karena sudah menjadi ciri khas.
Begitu juga dengan posisi soft-buttons di bagian bawah yang bisa menyala. Tombol menu berada di kiri, tombol home di tengah, dan tombol back di kanan.
Tulisan Mi di bagian kiri atas, juga menjadi signature Xiaomi. Kamera depan beresolusi 5 MP Omnivision berada di samping kanan bersebelahan dengan lubang pengeras suara. Lampu indikator yang bisa diatur warnanya terletak di samping kanan kamera depan. Lubang jack 3,5 mm terletak di bagian bingkai atas sebelah kiri.
Di bagian belakang, kamera utama sebesar 13 MP menempel di sebelah kiri di samping lampu kilat dua warna. Dua warna lampu kilat berfungsi untuk mengimbangi warna yang ditangkap oleh kamera. Lampu kilat berwana putih untuk menambah nuansa dingin dan yang kuning menambah nuansa hangat.
Terdapat stiker berisi informasi IMEI dan nomor seri menempel di bagian bawah penutup belakang yang disarankan untuk tidak dicopot agar mudah dalam melakukan klaim garansi.
Lubang-lubang pengeras suara terletak di bagian bawah belakang. Lubang ini diletakkan di bawah karena saat menggenggam, tangan secara otomatis akan memantulkan suara yang dihasilkan ke depan.
Terdapat sebuah tonjolan kecil di bagian bawah pengeras suara yang tujuannya untuk mengangkat ponsel saat diletakkan di permukaan datar. Lagi-lagi gunanya agar suara dipantulkan oleh permukaan tersebut sehingga suara akan terdengar lebih nyaring.
Karena desain unibody, baterai Xiaomi Mi 4i tak bisa dicopot. Untuk memasang kartu SIM, terdapat tray di sebelah kiri yang harus dicolok dengan pin untuk membukanya. Xiaomi Mi 4i menggunakan kartu SIM mikro ganda yang keduanya telah mendukung 4G LTE.
Layar
Layar Xiaomi Mi 4i mempunyai resolusi yang besar, yaitu 1080p alias Full HD (1920×1080 piksel) dengan kerapatan 441 PPI (Pixel per Inchi).
Mata manusia masih bisa membedakan ketajaman pada resolusi 1080p ini. Menonton video atau film beresolusi tinggi menjadi lebih nyaman karena gambar tidak pecah-pecah.
Jika dibandingkan dengan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, Xiaomi Mi 4i berukuran layar 5 inchi memiliki kerapatan paling tinggi, yaitu 441 PPI (Pixel Per Inch).
Xiaomi Mi 4i menggunakan layar dari Sharp atau JDI (Japan Display Inc.) yang tak diragukan lagi reputasinya. Layar yang digunakan Xiaomi Mi 4i menggunakan IPS yang memungkinkan layar masih bisa terlihat jelas dari sudut 178°.
Jangkauan warna yang digunakan Xiaomi Mi 4i juga sangat tinggi, yaitu NTSC 95% ultra-high color gamut. Dibandingkan dengan iPhone 6 yang jangkauannya hanya 72% NTSC, jangkauan warna di Mi 4i jauh lebih tinggi. Efeknya, warna yang muncul pada layar makin kuat.
Tampilan Xiaomi Mi4i benar-benar jernih. Saat melihat foto-foto pun, warnanya memang menjadi lebih terang. Teknologi Sunlight Display membantu menampilkan gambar pada layar dengan lebih terang pada saat siang hari yang terik.
Sebagai pelindung, Xiaomi Mi 4i menggunakan kaca fully laminated OGS (One Glass Solution) milik Corning yang terkenal kuat dan andal. Penggunaan OGS membuat layar menjadi sangat tipis namun kokoh.
Saya tak perlu lagi menambah lapisan pelindung tambahan. Bahkan saya kini biasa meletakkan ponsel dengan posisi kaca di bawah, karena kaca lebih kuat daripada penutup belakang.
Penggunaan OGS ini membuat layar Xiaomi Mi 4i tampak hitam saat dalam kondisi mati, sehingga tidak terlihat garis pemisah layar dengan bingkai. Hasilnya, sebuah tampilan ponsel yang elegan. Saking hitamnya, saya sering kesulitan menemukan tombol soft-buttons.
Spesifikasi Teknis
Sebagai ponsel flagship, Xiaomi tak main-main dengan performa. Qualcomm Snapdragon 615 generasi kedua merupakan prosesor yang digunakan Xiaomi Mi 4i yang mendukung arsitektur 64 bit ARM Cortex A53 dengan delapan inti prosesor yang memiliki konfigurasi 4 inti berkecepatan 1,7 GHz dan 4 inti berkecepatan 1,1 GHz.
Pada saat ponsel membutuhkan performa komputasi yang kuat, 4 CPU berkecepatan 1,7 GHz akan digunakan dan jika sedang tidak digunakan akan menggunakan 4 CPU berkecepatan 1,1 GHz untuk menghemat daya.
RAM yang digunakan Xiaomi Mi 4i sebesar 2 GB LDDR3 dengan ROM sebesar 16 GB. Xiaomi Mi 4i tidak memiliki slot microSD sehingga kapasitas penyimpannya tak bisa ditambah. Meski sbenarnya kapasitas 16 GB lebih dari cukup, namun rasanya ketiadaan slot micro SD tetap dirasa kurang.
Kartu SIM ganda yang digunakan berukuran mikro, terletak pada slot yang harus dikeluarkan dengan dicolok menggunakan pin.
Xiaomi Mi 4i mendukung jaringan 4G FDD-LTE di kedua slot SIM (dual stand by), namun dalam satu waktu hanya satu yang aktif. Memilih jaringan mana yang aktif pun mudah, hanya melalui menu Pengaturan.
Selain itu, Xiaomi Mi 4i mendukung protokol nirkabel Wi-Fi 802.11ac dengan antena MU-MIMO yang merupakan teknologi antena nirkabel terbaru yang memungkinkan kecepatan 3 kali lebih cepat daripada Wi-Fi biasa.
Xiaomi Mi 4i mendukung Wi-Fi direct di mana perangkat yang mendukung bisa langsung terhubung menggunakan Wi-Fi tanpa perlu access point. Model ini mirip dengan model pertukaran P2P (Peer to Peer) namun menggunakan Wi-Fi.
Bluetooth yang digunakan versi 4.1 yang rendah energi dan GPS yang digunakan mendukung Glonass (satelit GPS milik Rusia) dan BDS (sistem navigasi BeiDou).
Xiaomi Mi 4i mendukung USB OTG, di mana perangkat bisa berfungsi sebagai host. Ini memungkinkan Xiaomi Mi 4 dapat mengirim dan menerima berkas menggunakan flash disk, ditambahkan keyboard atau joystick, dan perangkat USB lainnya.
Xiaomi Mi 4i menggunakan baterai bertegangan tinggi, 4,4 volt dengan kepadatan energi paling tinggi, yaitu 700 Wh/L melalui sel polimer.
Selain penggunaan baterai berkapasitas besar namun tipis, Xiaomi Mi 4i mempunyai metode pengehemat energi yang mampu mengoptimalisasikan konsumsi daya sehingga ponsel bisa bertahan hingga 1,5 hari pada penggunaan sehari-hari.
MIUI 6 Lolipop
Saat menyalakan pertama kali, Xiaomi Mi 4i akan melakukan pengaturan pertama. Ada beberapa langkah aktivasi yang harus dilakukan.
- Memilih bahasa, ada beberapa pilihan termasuk Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Saya memilih Bahasa Indonesia.
- Memilih lokasi, tentu saja saya memilih Indonesia.
- Memilih papan ketik, ada 3 pilihan: SwiftKey, Google Keyboard, Masukan Pinyin Google (Google Pinyin Input). Saya memilih Google Keyboard.
- Terhubung ke jaringan wi-fi. Pengaturan ini bisa dilewati jika tidak ingin terhubung ke wi-fi. Karena nanti akan saya gunakan untuk masuk menggunakan akun Mi, saya mengaktifkan dan menghubungkan ke jaringan wi-fi.
- Halaman Syarat dan Ketentuan penggunaan. Setujui saja.
- Jika tidak ada kartu SIM, Xiaomi Mi 4i akan meminta kartu SIM.
- Masuk ke akun Mi jika sudah punya. Jika belum bisa membuat akun Mi terlebih dahulu. Atau bisa juga melewati langkah ini. Akun Mi berguna untuk mengaktifkan layanan cloud, misal mengembalikan pengaturan perangkat yang ada di ponsel Xiaomi yang lain. Saya mengaktifkan akun Mi untuk mengembalikan dan mensinkronisasi kontak dan pengaturan dari perangkat Xiaomi saya yang lain.
- Masuk ke akun Google untuk mengaktifkan layanan Google Play.
- Setelan tambahan, misal mengaktifkan pengaksesan lokasi dan pengiriman info pengalaman pengguna yang dikirim ke MIUI secara anonim untuk meningkatkan kinerja perangkat ke depannya.
- Anda sudah siap!
Xiaomi Mi 4i menggunakan MIUI 6 yang telah berjalan di Android Lolipop 5.0.2. Saya suka sekali dengan tampilan MIUI 6 yang penuh warna, cantik, dan animasinya memikat.
Saat saya melakukan pengecekan melalui menu Pembaruan, versi MIUI yang digunakan adalah versi 6.5.4.0 (LXIMICD).
Isu Panas Berlebihan
Xiaomi Mi 4i menerima banyak kritik tentang panas yang berlebihan. Ini tentu mengurangi kenyamanan.
Hugo Barra saat dikonfirmasi tentang ini mengaku bahwa panas berlebih tersebut karena kurang optimumnya sistem operasi MIUI 6 yang digunakan. Hugo berkata bahwa isu ini sudah berhasil diatasi dengan memperbarui sistem operasi MIUI 6.
Selama menggunakan Xiaomi Mi 4i, saya tidak menemukan panas yang berlebih dalam penggunaan sehari-hari. Memang perangkat menjadi lebih hangat, namun panasnya masih bisa saya terima.
Setelah memperbarui MIUI 6 ke versi 6.5.5.0 (LXIMICD), panas yang muncul memang sedikit lebih berkurang, bahkan sudah tidak saya rasakan lagi.
Performa
Pada acara peluncuran, Hugo Barra mengklaim Xiaomi Mi 4i mampu mencapai skor Antutu Benchmark 40.253. Saya kemudian mengukur Xiaomi Mi 4i saya dengan Antutu Benchmark versi 5.7.1.
Antutu Benchmark mendeteksi bahwa sistem yang digunakan berarsitektur 64 bit dan menyarankan pengukuran 64 bit. Saya menggunakan mode Performa untuk memaksimalkan seluruh kinerja Xiaomi Mi 4i.
Saya mendapat skor 38.981 saat menggunakan mode Performa pada pengujian 64 bit (setingkat di bawah Samsung Galaxy S5), dan mendapat skor 35.139 pada pengujian 32 bit (setingkat di bawah LG G3).
Namun saat menggunakan mode Seimbang, skor Antutu merosot menjadi separonya. Pada pengujian 64 bit, Xiaomi Mi 4i hanya mendapat skor 25.568 dan pada pengujian 32 bit hanya mendapat skor 27.079, di mana keduanya setingkat di bawah Xiaomi Redmi Note.
Performa baterai bisa dibilang cukup memuaskan. Teknologi Quick Charge yang digunakan Xiaomi Mi 4i membuat pengisian baterai berkapasitas 3.120 mAh hanya membutuhkan waktu 3 jam saja, dan mampu bertahan sehari lebih pada penggunaan sehari-hari pada mode Seimbang.
Kamera
Kamera utama Xiaomi Mi 4i beresolusi 13 MP menjadi senjata utama. Bukaan lensanya lebar f/2.0 dengan 5 elemen lensa, membuat gambar yang dihasilkan lebih terang. Auto fokusnya cukup cepat dan shutter lag relatif rendah.
Antarmuka kamera pun sangat ringkas dan sederhana, hanyaterdapat 3 tombol, yaitu untuk melihat hasil foto, tombol shutter dan tombol video.
Untuk mengakses menu tinggal mengusap kamera dari kiri ke kanan, dan untuk mengakses filter tinggal mengusap kamera dari kanan ke kiri. Menu pengaturan bisa diakses dengan menekan gambar gerigi.
Berpindah ke kamera depan pun dengan mengusap dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.
Tampilan dasarnya memiliki rasio 4:3 namun bisa diubah untuk mengambil gambar dengan rasio penuh 16:9 melalui menu pengaturan.
Kamera Xiaomi Mi 4i memiliki fitur Beautify yang mampu mendeteksi jenis kelamin dan usia obyek foto manusia. Namun tentu saja, perkiraan kamera ini bisa meleset walau tak terlalu jauh hasil tebakannya.
Kamera depan memiliki bukaan rana f/1.8 dengan sudut lebar 80° yang cocok untuk penggemar selfie.
Hasil kamera depan pun tidak lagi terbalik kiri dan kanan, sesuatu yang dulu sering muncul di MIUI v5.
Beberapa mode kamera Xiaomi Mi 4i cukup menarik untuk dieksplorasi. Salah satunya adalah mode Fokus Ulang. Pada mode ini, fokus obyek foto bisa diatur meski gambar sudah diambil. Ini berguna saat misal kita ingin membaca dengan jelas bagian latar belakang foto yang sudah diambil di mana fokus obyek ada di depan.
HDR dan Fokus Ulang
Hugo Barra begitu menyukai foto HDR (High Dynamic Range) yang mampu menampilkan detail dari kondisi cahaya tinggi hingga rendah. Oleh karena itu, fitur HDR di kamera Xiaomi Mi 4i pun diperkuat.
Ada 2 mode HDR pada kamera Xiaomi Mi 4i, yaitu mode HDR normal dan HDR langsung. Bedanya adalah HDR normal menggunakan pemrosesan HDR seperti biasa, sedangkan HDR langsung, menggunakan metode pemrosesan yang “lebih cepat”.
Saya kemudian lebih sering memotret dengan mode HDR normal menyala. Pada mode ini, kinerja kamera saya merasa agak lebih lambat setelah tombol shutter dipencet. Butuh waktu 1-2 detik untuk memproses gambar, yang saya rasa cukup normal mengingat untuk menghasilkan gambar HDR, dibutuhkan lebih dari 1 kali pengambilan gambar berbagai range.
Pada mode HDR langsung, respon tetap lambat, walau tidak selambat pada mode HDR normal. Jika tidak menggunakan HDR, respon kamera sangat cepat dan hasilnya tetap cemerlang.
Pada malam hari, kamera Xiaomi Mi 4i juga masih tajam, meski pada saat mengambil gambar HDR, muncul noise yang tak begitu mengganggu.
HDR ternyata tak hanya diterapkan saat mengambil foto, namun juga diterapkan saat mengambil video.
Berikut ini tampilan dari beberapa menu kamera Xiaomi Mi 4i.
Hasil Foto
Berikut ini beberapa hasil foto yang saya ambil dengan Xiaomi Mi 4i. Beberapa menggunakan mode HDR, beberapa tidak. Semua saya kumpulkan jadi satu di galeri di bawah ini.
Spesifikasi
Berikut ini spesifikasi Xiaomi Mi 4i yang tertera di kardusnya.
CPU | Qualcomm Snapdragon 615 octa-core 1,7/1,1 GHz 64 bit |
---|---|
GPU | Qualcomm Adreno 405 |
RAM | 2 GB LPDDR3 |
Memori Internal | 16 GB EMMC |
Memori Eksternal | Tidak Ada |
Layar | 5 inchi Full HD IPS (1920×1080) Corning OGS |
Kamera Utama | 13 MP f/2.0, 5 lensa, two-tone fash LED, video Full HD 1080p |
Kamera Depan | 5 MP f/1.8 sudut lebar 80°, video Full HD 1080p |
Kartu SIM 1 | mikro SIM 4G LTE (FDD-LTE), WCDMA/HSDPA/3G, GSM |
Kartu SIM 2 | mikro SIM 4G LTE (FDD-LTE), WCDMA/HSDPA/3G, GSM |
Bluetooth | v4.1 |
GPS | A-GPS, GLONASS, BeiDou Navigation Satellite System |
Nirkabel/Wi-Fi | WLAN (802.11a/b/g/n/ac), Wi-Fi Direct, MU-MIMO |
USB | mikro USB, 2.0 OTG |
Microphone | Triple-Microphone Noise Suppression |
Audio | 3,5 mm jack stereo |
Baterai | 3.120 mAh Li-Po, Quick Charge 1.0 |
Sensor | Giroskop, Akselerometer, Kompas Digital, Sensor Cahaya, Sensor Proximitas |
Android | 5.0.2 Lolipop MIUI 6 |
Lainnya | Radio FM |
Dimensi | 138,1 mm × 69,6 mm × 7,8 mm |
Bobot | 130 gram |
Lengkap banget!!! Trims … Nunggu Lazada jual MI4i… 😀