Menikmati Musim Panas di Schloss Sanssouci, Potsdam, Jerman

9 minutes 116 0

Musim panas menjadi musim yang mengasyikkan di Berlin, di mana matahari bersinar lebih lama dan terjadi pergeseran waktu.

di depan Istana Sanssouci

Sebagai warga Berlin, kami pun menikmati musim panas dengan cara lokal, selain piknik di taman, yaitu mengunjungi Schloss Sanssouci di Potsdam, Jerman, pada hari Sabtu, 24 Agustus 2019.

Ini adalah kedua kalinya kami mengunjungi Potsdam, setelah kunjungan pertama kami ke Biosphäre Potsdam dan Volkspark.

Kami menggunakan S-bahn S7 tujuan Potsdam Hauptbahnhof yang kemudian berganti bus X15 dengan tujuan Schloss Sanssouci dari Potsdam Hauptbahnhof.

Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit, mulai dari kami berangkat naik S-bahn hingga sampai di Schloss Sanssouci.

Schloss Sanssouci

Kata Sans Souci sendiri berasal dari Bahasa Prancis yang berarti “tanpa khawatir”, di mana istana ini memang dibangun untuk Raja Prusia, Friedrick Yang Agung, sebagai tempat beristirahat dan melupakan kekhawatiran dari urusan negara.

Area istana yang terdiri dari bangunan utama dan taman ini merupakan situs warisan dunia UNESCO yang terdaftar sejak 1990.

Kincir Penggilingan Belanda

Kincir Penggilingan Belanda

Begitu turun dari bus X15, kami langsung melihat sebuah kincir angin khas negeri Belanda.

Rupanya kincir ini memang bagian dari situs ini, di mana kincir yang dibangun pada 1738 untuk menggiling jagung.

Pada tahun 1787 hingga 1791, Raja Friedrick membangun penggilingan jagung yang lebih besar, untuk memenuhi kebutuhan penggilingan jagung.

Bahkan penduduk dari daerah tetangga, Bornstedt, datang ke penggilingan ini untuk menggiling jagung-jagung mereka.

Kincir ini masih berfungsi hingga tahun 1858 dan pada tahun 1861, kincir ini dinyatakan sebagai situs bersejarah.

Pada akhir perang dunia kedua pada 1945, kincir angin ini terbakar dan rekonstruksi selesai pada tahun 1993.

Sejak tahun 2003, kincir Belanda ini tetap difungsikan untuk menggiling jagung dengan tenaga angin.

Di dalam kincir, selain penggilingan jagung juga terdapat museum dan toko suvenir.

Istana Sanssouci

Istana Sanssouci

Istana yang dibangun oleh Georg Wenzeslaus von Knobelsdorff pada tahun 1745 hingga 1747 ini, bergaya Rococo dan mendapat sentuhan arsitektur Baroque ala Prancis.

Di bagian pilar-pilar dinding luar, terdapat pasangan ukiran Atlas dan Caryatid yang seolah-olah tengah menahan atap bangunan.

Berada di sisi selatan dan di atas bukit yang menghadap ke taman anggur berundak, bangunan yang terinspirasi dari Pantheon di Roma, ini menjadi ikon kawasan ini.

Banguna yang sebenarnya merupakan villa ini memiliki 10 kamar yang untuk masuk dan melihatnya perlu membeli tiket.

Di dalam bangunan ini, pengunjung bisa melihat lukisan dari pelukis favorit Raja Friedrick, yaitu Antoine Watteau dan juga ruang Voltaire di mana terdapat ukir-ukiran burung, bunga, dan buah.

Kami memang tidak berencana masuk ke dalam istana ini dan lebih memilih menikmati taman anggur yang berada di bawah.

Taman Anggur dan Kolam

patung marmer di taman Sanssouci

Kami menuju ke taman yang berada di bawah istana.

Di taman ini terdapat tanaman anggur merambat pada dinding-dinding di undakan di sisi tangga.

Ada 6 undakan yang harus dilalui untuk mencapai ke kolam yang dikelilingi oleh patung-patung marmer dan taman bunga.

Di tengah kolam berdiameter 40 meter, terdapat air mancur lengkap dengan ikan mas.

Tersedia 8 blok tempat duduk terbuat dari marmer yang mengelilingi kolam, di mana di setiap ujung blok terdapat patung marmer.

Saya sendiri terkagum-kagum dengan patung-patung marmer berwarna putih ini.

duduk di taman Schloss Sanssouci

Selain kagum dengan detail karyanya yang luar biasa, juga kagum dengan teknik memahat batu marmer yang terkenal keras.

Di kanan dan kiri terdapat tugu dan di ujung sebelah kanan dan kiri taman terdapat gerbang masuk terbuat dari marmer putih yang berupa kolam berbentuk semacam bak mandi dengan air yang keluar dari mulut ukiran berbentuk singa.

Kami kemudian duduk-duduk dan menggelar tikar untuk bersantai menikmati suasana di atas rumput.

Sembari mengeluarkan bekal makanan ringan dan minuman, kami bahkan sempat terlelap sejenak karena angin sepoi-sepoi bertiup saat kami rebahan di bawah pohon di salah satu sudut taman.

angsa dan bebek tidak takut pada manusia

Orang-orang juga terlihat banyak tiduran bahkan ada yang berjemur, sebelum petugas datang meminta kami dengan sopan untuk tidak duduk-duduk di atas rumput taman.

Terdapat sebuah sungai kecil yang berisi banyak angsa dan bebek berenang.

Angsa dan bebek ini bahkan berani naik ke pinggir sungai dan menjadi pusat perhatian pengunjung.

Pengunjung sengaja memancing angsa dan bebek ini dengan memberi makan roti, sehingga hewan-hewan liar ini tidak takut terhadap manusia.

Namun hati-hati, jika terlalu dekat, angsa tersebut tak segan menyerang pengunjung yang menggodanya karena kesal.

Rumah Cina

Rumah Cina di taman Sanssouci

Kami kemudian menuju ke arah barat, ke arah Rumah Cina, yang dulunya merupakan ruang makan malam Raja Friedrick.

Berada di Taman Roe Deer, bangunan ini dirancang oleh Johann Gottfried Büring dan dibangun pada 1754 hingga 1757.

Masih bergaya Rococo, Rumah Cina ini juga dihiasi dengan ukiran dan patung pemain musik dan peminum teh berwarna emas.

Kini rumah ini kosong dan pengunjung yang ingin masuk harus membeli tiket.

Di dalamnya terdapat lukisan di atap yang menggambarkan suasana minum teh di Cina.

Selain lukisan, pengunjung juga bisa melihat porselen Meissen dan porselen dari Cina Timur.

Karena hari sudah sore, sekitar pukul 17:00, pengunjung sudah tidak diperbolehkan masuk ke dalam.

Kami pun hanya menikmati keindahan bangunan ini dari luar saja.

Hingga setelah setahun kemudian, kami akhirnya bisa melihat masuk ke dalam.

Taman Sicilia dan Neue Kammern

pemandangan dari Taman Sicilia

Sebelum mengakhiri kunjungan kami, kami mampir ke Taman Sicilia yang berada tak jauh dari Neue Kammern (Gedung Baru) yang berada di sisi barat Istana Sanssouci.

Taman Sicilia dibangun pada 1856 dalam beberapa tahap.

Terdapat terowongan yang terbuat dari tanaman rambat mengeliling taman yang berisi tanaman dari kawasan Mediterania ini.

Dari taman, terlihat Neue Kammern dan kincir Belanda.

Kami keluar dari area ini melalui pintu di samping Neue Kammern.

Gedung baru ini dibangun untuk menggantikan orangerie, yaitu gedung (rumah kaca) untuk merawat pohon jeruk.

Georg Christian Unger ditugaskan untuk membangun bangunan baru yang difungsikan untuk menampung tamu.

Ruangan paling terkenal dari bangunan ini adalah Ruang Jasper di bagian tengah dan Galeri Ovid di sisi timur.

Galeri Foto

4 responses