Berlin, dan terutama Jerman, mulai melonggarkan pembatasan terkait penanggulangan pandemi, sejak 4 Mei 2020 lalu, karena kurva penyebaran Covid-19 sudah melandai dan terkendali.
Menurut Robert Koch Institut, institusi resmi yang ditunjuk pemerintah Jerman, hingga 16 Mei 2020, angka kasus di Jerman mencapai 173.722 kasus, dengan jumlah kematian 7.881 (4,5%), dan angka kesembuhan sekitar 152.600.
Jika merujuk data dari Worldometer, Jerman menduduki peringkat kedelapan dari sebelumnya berada di 5 besar pada awal Maret lalu.
Kini pemerintah Jerman mulai mendorong kembali ekonomi yang sempat berhenti karena pembatasan, dengan memperbolehkan toko-toko dan beberapa pusat bisnis buka kembali mulai 4 Mei 2020, di mana secara resmi masa lockdown dinyatakan selesai.
Meski begitu, pemerintah tetap melakukan pemantauan dan melakukan evaluasi terhadap pelonggaran pembatasan ini.
Saya sendiri juga mulai merasakan kehidupan di Berlin sudah mulai berangsur normal, apalagi setelah Ibu Kanselir Angela Merkel mengeluarkan pernyataan resmi bahwa selama vaksin atau obat belum ditemukan, yang mana menurut perkiraan baru akan tersedia setidaknya tahun 2021, kita harus siap hidup berdampingan dengan virus, pada pidato yang dibawakan di Bundestag (parlemen federal) April lalu.
Sebagai ilmuwan, Ibu Kanselir paham betul betapa berbahayanya virus ini, namun di sisi lain, sebagai politisi, masa-masa ini merupakan masa-masa sulit beliau dalam mengambil keputusan, apalagi banyak desakan dari sisi ekonomi.
Berlin sendiri baru mengalami pemulihan sejak dua minggu lalu, yang dimulai pada tanggal 8 Mei 2020 dan akan ditinjau ulang setiap 14 hari.
Beberapa aturan yang berubah antara lain adalah, mulai 15 Mei 2020, kafe-kafe dan restoran yang sebelumnya dilarang buka dan hanya boleh melayani pesan antar, diperbolehkan buka dan menerima pelanggan untuk makan di tempat, namun dengan tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter.
Pengunjung yang hendak makan di restoran sangat dianjurkan untuk melalui reservasi terlebih dahulu untuk memudahkan melakukan pelacakan.
Hotel diperbolehkan buka dan menerima tamu mulai 25 Mei 2020, dengan perlakuan pembatasan yang sama, namun untuk spa dan layanan kebugaran hotel tetap dilarang buka.
Liga Jerman (Bundesliga) pun dilanjutkan kembali mulai 15 Mei 2020, namun seluruh pertandingan dilakukan di stadion tanpa penonton.
Jika sebelumnya aturan berkumpul dengan orang lain selain keluarga maksimal hanya 5 orang (2 keluarga), kini jumlah maksimal orang berkumpul bertambah menjadi 8 orang.
Salon, tukang cukur, museum, toko buku, toko perkakas, sudah boleh beroperasi kembali sejak 4 Mei 2020, namun seluruh protokol kebersihan dan keselamatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak 1,5 meter tetap diterapkan.
Warga Berlin pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, terbukti dengan saat toko-toko buka, pengunjung langsung membludak.
Antrean di depan toko, bahkan di depan mal, terlihat panjang dengan jarak antar orang 1,5 meter.
Jumlah pengunjung di dalam toko dibatasi, dan ada petugas keamanan yang mencegah dan memperbolehkan pengunjung masuk dengan membawa alat penghitung.
Jika pengunjung kedapatan tidak menggunakan masker, petugas keamanan tersebut tidak segan-segan menolak si pengunjung masuk ke dalam toko.
Sekolah sudah boleh dibuka sejak 27 April 2020, namun belum semua sekolah buka, dan tetap melanjutkan pelajaran secara online.
Kebijakan dari kantor saya, meski tidak mewajibkan karyawan kembali ke kantor dan menyarankan untuk tetap bekerja dari rumah, sudah membuka kembali akses ke kantor mulai Senin, 18 Mei 2020.
Namun tentu saja, ada beberapa protokol yang harus dilakukan karyawan sebelum masuk ke kantor, di antaranya, karyawan terbagi menjadi 2 grup, di mana setiap grup diperbolehkan masuk ke kantor secara bergantian, sesuai jadwal yang ditentukan.
Selain itu, karyawan harus mengisi kuisioner yang berisi tentang informasi kesehatan dan harus melapor setiap kali masuk, dan menggunakan masker selama di dalam kantor.
Meski begitu, beberapa warga Berlin tidak setuju dengan kebijakan lockdown yang diambil oleh pemerintah, bahkan melakukan demonstrasi tanpa menjaga jarak.
Demonstrasi yang dilakukan di Alexanderplatz pada 9 Mei 2020 ini bisa dibilang berlangsung tertib, meski tetap saja ada insiden yang terjadi antara polisi dan demonstran.
Meski pandemi ini tidak akan berlangsung singkat, namun kehidupan normal baru sudah sedikit demi sedikit terasa.
Alhamdulillaaaah…
Di sini juga katanya akan ada pelonggaran PSBB, Mas. Tapi kok keliatannya kondisinya di sini masih medeni ya kalau mau melakukan kebijakan tersebut?
Apapun itu, semoga kita semua tetap terjaga kesehatannya, kewarasannya, dan kondisi ekonominya. Aamiiin…