matriphe! personal blog

Pada saat mengurus penggantian kartu debit di Mandiri dan BCA pada April 2018 lalu, saya mengalami kendala, yaitu nama di rekening saya yang tidak sesuai dengan nama yang tertulis KTP.

Memang, nama di KTP lama saya salah karena kelalaian petugas kelurahan pada waktu pembuatan KTP.

Saat proses pembuatan e-KTP, saya berkesempatan melakukan pembetulan dan akhirnya data pada e-KTP saya sudah benar semua, termasuk penulisan nama.

Sayangnya, nama saya yang salah tersebut sudah digunakan di rekening Mandiri dan BCA saya, juga di kartu NPWP.

Juga, karena semenjak menikah dan sudah memiliki Kartu Keluarga sendiri, domisili KTP saya juga sudah berubah dan ini makin menyulitkan saya untuk mengurus berbagai hal yang menyangkut dengan KTP.

Untungnya, nama di paspor saya sudah sesuai, namun sayangnya identitas di paspor kadang tidak bisa digunakan untuk pembuktian identitas di bank.

Untuk melakukan koreksi terhadap nama yang salah ketik, saya diminta mengurus ke cabang bank tempat saya membuka rekening.

Tentu saja ini merepotkan karena saya tinggal di Jakarta, sedangkan rekening Mandiri dan BCA saya buat semasa saya tinggal di Solo.

Hingga pada 2 Agustus 2018 lalu, saat saya pulang ke Solo, saya menyempatkan diri mengurus nama yang salah dan melakukan pengkinian data agar ke depannya urusan saya dengan bank jadi lebih mudah.

Pengkinian Data di Bank Mandiri

Saya melakukan pengkinian data di Bank Mandiri cabang Solo Sriwedari.

Saya mendatangi kantor bank yang terletak di seberang Taman Sriwedari, di Jl. Slamet Riyadi.

Setelah mengutarakan maksud saya ke satpam, saya kemudian diberi nomor antrean 11 dan diminta menunggu untuk dipanggil oleh customer service.

Saya agak terheran karena di nomor antrean tertulis Bank Mandiri cabang Pasar Klewer.

Mungkin nomor antreannya yang salah, dan hanya pinjam saja dari cabang Pasar Klewer, pikir saya, karena saya ingat sekali saya membuka rekening di kantor bank ini.

Saya menunggu sekitar 30 menit sebelum akhirnya nomor antrean saya dipanggil. Saya dilayani oleh petugas bernama Frida Astuti.

Saya pun menyampaikan maksud saya dan rupanya saya baru tahu bahwa kantor Bank Mandiri yang saya datangi memang sudah berubah menjadi Bank Mandiri cabang Pasar Klewer.

Saya heran, padahal Pasar Klewer saja lokasinya cukup jauh dari lokasi kantor Bank Mandiri yang saya datangi ini.

Bank Mandiri cabang Solo Sriwedari sendiri sudah pindah alamat dan berada di dekat Loji Gandrung (rumah dinas walikota Surakarta).

Mbak Frida kemudian membantu saya dengan menelpon ke Bank Mandiri cabang Solo Sriwedari, apakah permintaan saya bisa diproses dari cabang Pasar Klewer, untuk kemudian berkasnya dikirim ke cabang Solo Sriwedari, dan rupanya bisa.

Repot juga jika saya harus pindah dan mengurus lagi di kantor Bank Mandiri cabang Solo Sriwedari.

Saya kemudian mengeluarkan seluruh dokumen yang ada dengan lengkap. Yang paling penting adalah KTP dan Kartu Keluarga.

Kartu NPWP yang namanya salah dan menggunakan alamat lama juga saya sertakan sebagai bukti. Akte Kelahiran juga saya persiapkan untuk memperlancar urusan.

Saya kemudian diminta mengisi formulir pengkinian data, di mana pada formulir ini menyatakan bahwa memang benar saya meminta melakukan pengkinian data, termasuk penggantian nama dan pembaruan alamat dan nomor kontak.

Selagi di sana, saya pun bertanya apakah saya bisa sekaligus mengurus kartu kredit Mandiri saya yang juga salah namanya, sekaligus memperbarui data, dan mengajukan kenaikan pagu kredit, dan dijawab bisa.

Saya juga meminta untuk dilakukan penggabungan CIF (Customer Information File) antara rekening bank dan kartu kredit saya yang berbeda, padahal nasabahnya sama.

Permintaan penggabungan CIF ini juga sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum, khususnya Bab V Sistem Manajemen Informasi Pasal 43 ayat 2.

Saya kemudian mengisi formulir-formulir tersebut, yaitu formulir pengkinian data kartu kredit, formulir penggabungan CIF, dan formulir kenaikan pagu kredit.

Setelah selesai, saya mendapat salinan dari seluruh berkas yang saya isi, dan juga buku tabungan baru dengan nama yang benar, dan buku tabungan lama yang saya buat pada 10 tahun lalu yang telah digunting bagian sampulnya.

Tidak ada biaya apa pun dalam proses pengkinian dan penggantian buku tabungan ini.

Penggantian data ini tidak mempengaruhi kegiatan internet banking yang sudah terhubung ke rekening. Saat saya cek, nama di Mandiri Online juga sudah berubah.

Khusus untuk kartu kredit, saya diminta menelepon ke Mandiri Call 14000, 24 jam setelah berkas diproses untuk melakukan konfirmasi permohonan pengkinian data dan pengajuan kenaikan pagu kredit.

Seluruh proses berlangsung selama kurang lebih 45 menit.

Pengkinian Data di BCA

Saya kemudian menuju ke BCA cabang utama Solo yang terletak di dekat Bundaran Gladak, Jl. Slamet Riyadi.

Jika dulu nama kantor ini adalah KCU Solo, kini namanya menjadi KCU Solo Slamet Riyadi.

Saya datang dan setelah mengutarakan maksud saya ke satpam yang bertugas, saya diberi nomor antrean A027.

Saat itu antrean di customer service tidak banyak. Saya menunggu sekitar 30 menit sebelum akhirnya saya dilayani oleh petugas bernama Nilam Ayu.

Setelah mendengar maksud saya, Mbak Nilam kemudian meminta saya menandatangani beberapa formulir.

Saya diminta membayar biaya materai yang digunakan untuk surat pernyataan perubahan nama, namun karena saya sudah membawa materai bernilai sendiri, saya bisa menggunakan materai yang saya bawa.

Selain surat pernyataan perubahan nama, saya juga menandatangani formulir perubahan data dan formulir penilaian risiko nasabah.

Jika di Bank Mandiri saya harus mengisi sendiri informasi pada formulir, di BCA saya hanya diminta tanda tangan dan formulir akan diisi oleh petugas.

Saya bahkan dipersilakan untuk menunggu pengisian formulir selesai sambil menikmati kopi atau teh yang tersedia gratis.

Selain mengisi formulir, petugas akan memotret saya dengan menggunakan kamera yang terhubung ke komputer, dan beberapa dokumen seperti KK, KTP, dan Akte Kelahiran difoto langsung menggunakan kamera yang sama.

Saya mengamati proses yang dilakukan petugas. Setiap kali ada langkah yang membutuhkan otorisasi dari pengawas, Mbak Nilam akan memencet bel dan mengangkat tangan ke atas.

Pengawas akan datang menghampiri, memberikan otorisasi berupa pemindaian sidik jari atau memberikan kode persetujuan menggunakan token khusus yang selalu dibawanya.

Tidak seperti pada Bank Mandiri, kartu Paspor BCA Gold saya yang baru saya dapatkan pada April lalu harus diganti baru karena kartu tersebut sudah tertempel data lama saya yang salah.

Saya dikenai biaya Rp 15.000 untuk penggantian kartu ini yang dipotong dari saldo rekening.

Setelah selesai, saya mendapatkan buku Tahapan BCA baru dengan nama yang sudah sesuai, buku Tahapan BCA lama yang saya buat pada tahun 2009 yang dipotong ujungnya, dan kartu Paspor BCA Gold MasterCard yang baru.

Saya pun harus melakukan penggantian kata sandi KlikBCA dan BCA Mobile saya karena kartu yang digunakan juga sudah berganti.

Saat saya cek di KlikBCA, nama di akun saya tersebut masih menggunakan nama yang lama.

Seluruh proses berlangsung selama sekitar 30 menit.