Kartu pos, merupakan salah satu benda pos yang makin lama makin jarang kita jumpai. Bahkan di toko-toko buku sekalipun, rasanya sudah sangat jarang kita lihat kartu pos terpajang. Kalau pun ada, pilihannya terbatas.
Apalagi di era serba digital ini, kecepatan dan kemudahan berkirim kabar menjadi prioritas. Kartu pos (dan surat-menyurat) pun makin tersingkir.
Saya menyukai kartu pos, dan mulai mengumpulkan kembali kartu pos-kartu pos yang dikirimkan teman ketika mereka bepergian (tentunya setelah saya memintanya).
Buat saya, ada sisi personalitas yang tidak bisa didapatkan melalui pesan digital. Belum lagi soal collectible items, yang siapa tau suatu saat bisa menjadi bagian dari sejarah.
Mulai postingan ini, saya akan menuliskan cerita tentang kartu pos yang saya terima. Saya mengoleksi kartu pos, apalagi yang dikirim dan dibumbui cerita oleh si pengirim tentang keadaan di mana dia mengirimkan kartu pos.
Kali ini saya mendapat kartu pos dari Nila Tanzil, mantan jurnalis yang kini aktif mengurusi perpusatakaan untuk anak-anak di kawasan terpencil di timur Indonesia, Taman Bacaan Pelangi. Kartu pos saya dapatkan ketika dia berada di Portland, Oregon, Amerika Serikat.
Kartu pos ini dikirimkan pada tanggal 26 Juni 2012 dan saya terima tanggal 4 Juli 2012, pada hari kemerdekaan Amerika Serikat. Prangko yang digunakan bernilai $1,50. Gambar kartu posnya adalah pemandangan kota Portland, Oregon, saat malam.
Berikut isi cerita yang dituliskan di kartu posnya.
Hi Mas Zam!!! Piye Kabare? Hehe… Aku kedinginan terus neh di sini.. Udah bulan Juni tapi temperatur masih 11ยฐC aja! Giling.
Kota Portland menyenangkan, Mas. banyak tempat makan. Konon, per kapit, jumlah resto di Portland paling banyak dibanding kota lain di Amerika! Orang lokalnya doyan makan di luar. =)
Di sekitar Portland banyak juga tempat yang bisa dikunjungi. Mau camping? Bisa ke Mount Hood, gunung salju! Mau ke pantai juga deket. Hiking? Deket juga, hanya 40 menit udah bisaย hiking di hutan! =D All in one lah pokoke.
Oya, banyak pabrik bir lokal juga di sini. =) Eh… haram, ya? Hihihi..
Sampai jumpa di Twitterland.. Dah gak muat nih! =D
Nila Tanzil
Tengkyu! Senangnya! Semoga suatu hari saya bisa ke sana!
huasem .. jadi pengen ๐