Mengganti Kartu Mandiri Debit dan Paspor BCA ke Gold

16 minutes 10,429 2

Sudah cukup lama sebenarnya kartu Paspor BCA Blue saya sobek di bagian pita magnetiknya. Akibatnya kartu ATM saya tidak bisa digunakan sama sekali.

kartu Paspor BCA Gold dan Mandiri Debit Gold

Sobeknya pita magnetiknya juga terjadi saat saya selesai bertransaksi di ATM. Saat kartu keluar saya lihat pita magentiknya terkelupas.

Kemungkinan karena kartu Paspor BCA saya sudah sangat lama, mengingat kartu ini tidak memiliki masa berlaku dan bisa digunakan selamanya.

Selama bertransaksi, saya mengandalkan layanan tarik tunai dari aplikasi BCA Mobile, di mana saya hanya perlu memasukkan nominal uang yang ingin saya ambil ke aplikasi, dan aplikasi akan mengirim kode OTP (one time PIN).

Saat di ATM, saya menggunakan menu transaksi tanpa kartu, kemudian memasukkan nomor ponsel dan OTP lalu uang pun keluar dari mesin ATM.

Sebagai cadangan, saya menggunakan kartu Mandiri Debit Silver. Jika dibutuhkan untuk transaksi nontunai yang membutuhkan kartu, saya menggunakan kartu Mandiri Debit Silver ini.

Saya memang malas berurusan dengan bank, karena malas antre dan saya malas ribet karena nama di KTP saya sedikit berbeda dengan nama KTP saya. Saya khawatir ini menjadi masalah saat berurusan dengan bank.

Namun masa itu telah tiba. Saya akhirnya harus berurusan dengan bank.

Kartu Mandiri Debit Silver Ditelan Mesin ATM

mesin ATM Mandiri menggunakan Windows 7

Kamis, 19 April 2018, saya bertransaksi di ATM Mandiri bernomor S1AW16F1.

Selesai bertransaksi, saat hendak mengeluarkan kartu, mesin ATM yang saya gunakan tiba-tiba error dan melakukan restart. Sialan, kartu Mandiri Debit Silver saya tertelan!

Antarmuka mesin ATM Mandiri yang baru, yang menyesuaikan dengan tampilan baru Mandiri Mobile, memang sungguh menyebalkan. Responnya lambat dan antarmukanya menurut saya kurang praktis.

Saya menunggu mesin ATM selesai melakukan restart dan berharap kartu Mandiri Debit Silver saya keluar, walau saya yakin sangat kecil kemungkinannya.

Setelah mesin ATM booting ke Windows 7 dan beberapa kali saya lihat mesin berusaha terhubung ke jaringan. Saya menunggu sekitar 15 menit sambil saya menelepon Mandiri Call 14000 untuk memblokir kartu Mandiri Debit Silver saya.

Saya mendengar mesin menelan kartu saya untuk alasan keamanan. Ini memang prosedur standar mesin ATM jika ada kartu di dalamnya, maka mesin akan menelan dan mengumpulkan kartu tersebut agar tidak jatuh ke tangan orang lain.

Mengurus Penggantian Kartu Debit Mandiri

formulir permintaan/keluhan nasabah

Keesokan harinya, Jumat 20 April 2018, saya menuju Bank Mandiri Cabang Jatibening untuk mengurus penggantian kartu Mandiri Debit.

Saya sudah menyiapkan KTP dan buku tabungan untuk mempermudah prosesnya.

Saya tiba sekitar pukul 8:30 WIB dan saya diberi nomor antrean 12. Saat saya datang, nomor urut yang sedang dilayani adalah nomor 10.

Sembari menunggu dipanggil ke layanan pelanggan, saya diminta mengisi formulir permintaan/keluhan nasabah.

Saya dilayani oleh Ulfa, yang menyambut saya dengan ramah. Menurut Ulfa, kartu Debit Mandiri Silver sedang tidak tersedia, dan dia menawarkan apakah saya bersedia untuk upgrade ke kartu Gold.

Karena kartu saya ditelan oleh mesin ATM, penggantian kartunya (upgrade) sendiri tidak dikenai biaya, namun biaya bulanannya jadi lebih besar, yaitu Rp 5.500 per bulan.

Tentu saja ada beberapa hal yang bisa dilakukan dengan kartu Mandiri Debit Gold, yaitu bisa melakukan transfer ke sesama rekening Mandiri hingga Rp 50 juta per transaksi, transfer ke bank lain lewat ATM Bersama sebesar Rp 10 juta per transaksi, dan pembayaran tagihan hingga Rp 10 juta per transaksi.

Apa boleh buat, karena saya butuh kartu ATM-nya saya pun menyetujuinya.

surat pernyataan kartu debit ditelan mesin ATM

Karena kartu Mandiri Debit Silver saya tertelan mesin ATM, saya diminta mengisi formulir pernyataan dengan menyertakan materai Rp 6.000. Untung saya membawa materai sendiri.

Saya juga berniat mengurus token Mandiri saya yang error karena baterai habis. Namun lagi-lagi, alasan yang saya terima sama, yaitu token Mandiri sedang tidak tersedia, dan saya dipersilakan mencoba mengganti token di Bank Mandiri cabang lainnya.

Saya mengeluhkan tentang nomor ponsel saya yang tidak bisa didaftarkan ke layanan Mandiri lainnya seperti SMS banking, m-banking, dan Mandiri Mobile, karena setiap kali mencoba mendaftar, nomor ponsel saya dibilang sudah terdaftar.

Rupanya nomor saya tersebut diblokir karena saya pernah salah PIN. Ulfa kemudian membuka blokir nomor saya tersebut dan meminta saya untuk melakukan daftar ulang di ATM Mandiri.

Saya kemudian menerima kartu Mandiri Debit Gold saya dengan desain yang cantik. Kartu Mandiri Debit Gold menggunakan chip untuk keamanan tambahan dan menggunakan layanan dari VISA untuk bisa digunakan di berbagai jaringan perbankan.

kartu Mandiri Debit Gold

Meski sudah menerima kartu, saya tidak bisa langsung menggunakan, karena saya harus membuat PIN dulu ke teller dan menunggu sekitar 10 menit untuk bisa digunakan.

Seluruh layanan online Mandiri (internent banking) saya tetap aktif, dan saya tidak perlu melakukan pengubahan PIN atau melakukan aktivasi lainnya, kecuali yang berhubungan dengan nomor ponsel semacam Mandiri Mobile dan Mandiri Clickpay.

Kekhawatiran saya proses akan rumit karena nama di rekening dan di KTP tidak sama, tidak terbukti, karena saya tetap bisa mendapatkan kartu pengganti.

Saya bahkan sempat meminta pengkinian data karena alamat saya yang tertera juga tidak sesuai dengan KTP. Saya sempat meminta untuk melakukan penyesuaian nama karena nama saya di rekening salah, dan ingin melakukan pembetulan.

Namun saya hanya bisa melakukan pembaruan alamat, dan untuk melakukan pengubahan nama, saya harus mengurus di Bank Mandiri tempat saya membuka rekening, yaitu di Cabang Solo Sriwedari.

Kartu Mandiri Debit Gold

bagian belakang kartu Mandiri Debit Gold

Nomor kartu berwarna putih yang tertera di kartu Mandiri Debit Gold, sayangnya tidak timbul (emboss), namun tercetak ke dalam yang lamat-lamat.

Saya ingat sekali nomor kartu Mandiri Debit Silver saya yang tertelan, hampir tidak terbaca karena tintanya luntur.

Selain di di bagian depan, nomor kartu juga tertulis di bagian belakang, namun lagi-lagi nomor ini bisa luntur atau tidak terbaca.

Saya pun segera memindai kartu ini bagian depan dan belakang selagi masih baru, karena khawatir nomor kartu tidak terbaca.

Saya juga mencatat nomor kartu saya, termasuk 3 digit kode pengamannya di tempat yang aman dan bisa diakses sewaktu-waktu jika diperlukan.

Yang menarik, warna pita magnetik pada kartu Mandiri Debit Gold ini juga berwarna emas. Saya tidak mengetahui apakah pita warna emas ini lebih kokoh dari pita magnetik biasa yang berwarna hitam, namun selain pita berwarna emas ini terlihat menyatu dengan desain kartu secara keseluruhan.

Di bagian belakang kartu Mandiri Debit Gold menyantumkan logo jaringan yang bisa digunakan, yaitu jaringan Link yang merupakan jaringan bersama 4 bank BUMN (Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN), ATM Bersama, dan jaringan Prima untuk jaringan perbankan lokal, serta jaringan VISA Plus di jaringan perbankan internasional.

Mengurus Penggantian Kartu Paspor BCA

Selesai berurusan dengan Bank Mandiri, saya meluncur ke BCA KCP Jatibening untuk sekalian mengganti kartu Paspor BCA Blue saya yang rusak.

Saya tiba di BCA sekitar pukul 9:45 WIB. Saya diterima oleh satpam dan ditanyakan keperluan.

Saat saya menjawab hendak mengganti kartu ATM yang rusak, satpam mengarahkan saya untuk mencoba mesin CS Digital.

CS Digital adalah sebuah mesin yang ukurannya sedikit lebih besar dari mesin ATM tarik tunai.

Saya melihat ada slot pencetak kartu, layar untuk tanda tangan, pembaca kode batang, pembaca NFC, pemindai sidik jari, pemindai kartu identitas (KTP/SIM), dan mesin cetak yang terintegrasi jadi satu.

Karena kartu Paspor BCA Blue saya tidak terbaca di mesin CS Digital, saya akhirnya diberi nomor antrean B009 dan menunggu.

Di ruang tunggu, saya melihat ada gula, teh, kopi, dan air dalam kemasan yang bisa diminum oleh nasabah yang sedang menunggu.

Sampai lah giliran saya untuk dilayani oleh Febriyanti. Saya kemudian menyerahkan KTP, buku tabungan, dan kartu Paspor BCA Blue saya yang rusak.

kartu Paspor BCA Blue yang rusak

Saya tidak mengisi formulir apa pun, saya hanya menyerahkan KTP dan buku Tahapan BCA saya ke Febriyanti dan permintaan saya segera diproses.

Seperti biasa, saya ditawari untuk upgrade ke kartu Paspor BCA Gold, dengan biaya administrasi bulanan Rp 17.000 dan biaya penggantian kartu karena rusak Rp 15.000.

Keuntungan menggunakan Paspor BCA Gold adalah bisa melakukan penarikan tunai hingga Rp 10 juta per hari, transfer ke sesama rekening BCA hingga Rp 50 juta per hari, transfer ke rekening bank lain Rp 15 juta per hari, pembayaran debit hingga Rp 50 juta per hari, dan setoran tunai Rp 30 juta per hari.

Saya kemudian langsung mendapatkan kartu Paspor BCA Gold, dan saya langsung diminta memasukkan PIN baru di meja layanan pelanggan. Kartu Paspor BCA Gold saya pun otomatis langsung aktif.

Febriyanti sempat menawarkan apakah kartu Paspor BCA Blue lama saya akan dibawa kembali atau digunting, saya meminta untuk digunting saja, karena toh tidak berguna juga.

Di depan saya, kartu tersebut langsung digunting menjadi 2 bagian untuk memastikan kartu tidak dapat digunakan.

Namun untuk layanan online, yaitu BCA Mobile, saya diminta untuk melakukan reset PIN dengan PIN baru. Jika ingin menggunakan PIN lama, bisa diset lagi dari menu administrasi di BCA Mobile.

Begitu juga dengan akun KlikBCA. Saat login, saya akan diminta melakukan reset PIN baru. Di sini, saya bisa langsung menggunakan PIN lama saya atau mengeset PIN baru.

kartu Paspor BCA Gold

Saat saya ingin memperbarui data di rekening saya, lagi-lagi saya menemui kendala. Karena tulisan nama saya di rekening berbeda dengan nama di KTP, maka BCA sebenarnya tidak bisa memproses permintaan penggantian kartu.

Namun karena saya bisa menunjukkan beberapa bukti, di mana nama di SIM C saya sesuai dengan KTP namun alamat masih menggunakan alamat lama, serta nama dan alamat di kartu NPWP menggunakan nama dan alamat yang sama dengan rekening, maka saya diperbolehkan mengurus karena yakin saya orang yang sama.

BCA KCP Jatibenaing menyarankan saya untuk memperbarui data di BCA tempat saya  membuka rekening, yaitu di BCA KCU Solo.

Saya juga diberitahu bahwa karena rekening BCA saya adalah rekening BCA lintas daerah, jika saya menyetor tunai melalui teller, maka saya akan dikenakan biaya transaksi sebesar Rp 5.000. Namun jika saya menyetor melalui ATM setor tunai, tidak dikenai biaya.

Tentang fungsi mesin CS Digital, Febriyanti mengatakan bahwa untuk sementara mesin tersebut hanya bisa melakukan penggantian kartu Paspor BCA yang setara, tidak bisa melakukan upgrade kartu.

Dugaan saya ini adalah upaya BCA untuk mengantisipasi membludaknya permintaan penggantian kartu ke chip karena aturan Bank Indonesia tentang penggunaan National Standard Indonesian Chip Card Specification.

Kartu Paspor BCA Gold

bagian belakang kartu Paspor BCA Gold

Nomor yang tertera di kartu Paspor BCA Gold menggunakan huruf timbul (emboss) sehingga saya tidak khawatir nomor tidak terbaca karena tintanya luntur.

Font yang digunakan pun klasik khas font pada kartu kredit, walau warnanya yang juga gold membuat nomornya agak sulit dibaca.

Jika dulu Paspor BCA hanya menampilkan jaringan BCA (ATM BCA, Debit BCA, dan Tunai BCA) di bagian depan kartu dan menampilkan logo jaringan internasional Maestro dan Cirrus.

Kini di kartu Paspor BCA baru, terdapat logo MasterCard, lengkap dengan chip pengaman. Logo jaringan MasterCard memberi garansi bahwa kartu Paspor BCA Gold bisa digunakan di luar negeri menggunakan jaringan MasterCard.

Saya bertanya karena dulu sempat beredar kabar bahwa Paspor BCA tidak bisa digunakan di luar negeri. Namun Febriyanti meyakinkan saya bahwa kartu ini bisa digunakan, karena bekerja sama dengan jaringan MasterCard.

Dugaan saya, kasus yang menimpa selebtweet tersebut adalah kartu Paspor BCA yang belum menggunakan logo MasterCard.

Di bagian belakang, saya melihat logo jaringan Cirrus, jaringan BCA (ATM BCA, Debit BCA, dan Tunai BCA), serta jaringan Prima.

Sayang sekali, BCA masih enggan bergabung dengan jaringan ATM bank nasional lain dan memilih membangun infrastruktur jaringan ATM-nya sendiri.

Pita magnetik yang digunakan kartu Paspor BCA Gold berwarna standar, yaitu berwarna hitam. Saya tidak menemukan nomor kartu di bagian belakang, dan hanya menemukan 3 digit kode pengaman.

4 responses
  1. Gravatar of Bartolomeus Reyno Jiwandono
    Bartolomeus Reyno Jiwandono

    Melalui tulisan kamu di blog, saya ingin berbagi pengalaman ketika mengganti kartu debit dari Bank Mandiri. Saya sudah menjadi nasabah dan juga Sahabat Bank Mandiri sejak tahun 2010 dengan produk TabunganKu, terus pada tahun 2014 saya dikonversi ke mandiri tabungan reguler dan untuk kartu debit, saya tidak memilih Classic/Silver dan/atau Gold/Premier, saya pilihnya VISA Platinum Debit, karena kartu debit jenis ini sangat cocok untuk nasabah yang mobilitasnya sangat tinggi seperti saya. Kalau saya belanja, saya sering pake kartu tersebut dimanapun, untuk mendapatkan mandiri fiestapoin. Kemudian pada hari Rabu, tanggal 21 Pebruari 2018, kasir PAPA RON’S PIZZA Cabang Bekasi BLU PLAZA menggesek Bank Mandiri VISA Platinum Debit milik saya yang lama tetapi kartu debit saya tidak terbaca oleh mesin mandiri EDC karena patah di bagian pita magnetik hitamnya. Dan akhirnya pada hari Kamis, tanggal 08 Maret 2018, saya putuskan untuk mengganti kartu debit saya menjadi yang berchip di mandiri cabang Bekasi Taman Galaxi Indah, terus kartu debit lama saya digunting oleh orang cabang untuk bukti bahwa saya sudah mengganti mandiri debit card saya sekalian aktivasi layanan mandiri SMS banking 3355 dan juga registrasi layanan mandiri online banking. Untuk kartu debit yang berchip, saya masih tetap memilih Bank Mandiri VISA Platinum Debit, karena kartu debit jenis ini sangat cocok untuk nasabah yang mobilitasnya sangat tinggi seperti saya, karena dengan kartu debit Bank Mandiri VISA Platinum Debit memungkinkan saya untuk melakukan transfer ke semua bank sampai seratus juta rupiah. Limit transaksi debit di mandiri EDC dan/atau mesin EDC off us lain berlogo VISA dan GPN serta merchant e-commerce berlogo Verified By VISA adalah sebesar seratus juta rupiah. Dan sejak hari Senin, tanggal 19 Maret 2018, saya sudah terhubung dengan layanan mandiri chat banking, Mita (mandiri intelligent assistant). Kemudian pada hari Rabu, tanggal 09 Mei 2018, saya melakukan update nomor handphone saya pada layanan mandiri debit online Verified By VISA dan setelah tiga hari kerja langsung aktif dan bisa dipake di merchant e-commerce. Oleh karena itu, saya sangat bangga menjadi nasabah dan juga Sahabat Bank Mandiri.

  2. Gravatar of Setya Panca
    Setya Panca

    Saya minta ijin comot foto debit mandirinya ya mas, makasih.. hehehe