Mulai Senin, 15 Juni 2020, perbatasan negara-negara di Eropa satu persatu kembali dibuka, setelah beberapa waktu ditutup dalam rangka menekan laju penyebaran virus Covid-19 sejak Maret lalu.
Meski nampaknya tidak semua negara siap, Brussels sebagai ibukota Uni Eropa berharap negara-negara anggota Uni Eropa dan Schengen untuk membuka kembali perbatasannya pada 1 Juli 2020, dan mulai memperbolehkan warganya untuk keluar masuk secepatnya.
Langkah ini ditempuh mengingat Uni Eropa dan Schengen sudah menyatakan pandemi telah usai di Uni Eropa, meski hingga saat tulisan ini dibuat, jumlah total kasus Covid-19 di negara-negara Uni Eropa sekitar dua juta dan masih ada penambahan kasus baru, meski tidak banyak.
Keputusan ini diambil untuk memulihkan kondisi ekonomi yang mandeg dan menggerakkan kembali sektor wisata yang menjadi sumber devisa banyak negara.
Apalagi saat ini Eropa tengah masuk musim panas, di mana biasanya pada masa-masa ini banyak orang bepergian dan berwisata.
Meski sudah dibuka, warga yang hendak berkunjung ke suatu negara perlu memperhatikan aturan tambahan yang diterapkan di negara tersebut.
Saat ini hanya warga negara Uni Eropa saja yang boleh berkunjung ke sesama negara Eropa lainnya, hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Di Jerman sendiri sudah penuh membuka perbatasannya di 9 garis perbatasan mulai Senin, di mana seluruh warga yang masuk Jerman tidak perlu melakukan isolasi mandiri.
Namun ada 6 hal yang harus diperhatikan oleh warga yang hendak masuk ke Jerman, antara lain prosedur masuk perbatasan di area perbatasan (border control), urusan visa dan izin tinggal, serta aturan kesehatan dan pembatasan yang masih diterapkan.
Aturan penggunaan masker di dalam kendaraan umum, di dalam toko, serta menjaga jarak tetap diterapkan, meski ada saja yang bandel namun masih bisa dihitung dengan jari.
Saya dan istri sebenarnya punya rencana liburan musim panas tahun ini, namun terpaksa kami batalkan karena pandemi.
Untungnya kami sempat berkunjung ke Lisbon, Brussels, dan Amsterdam awal tahun ini dan sempat deg-degan saat itu mengingat saat itu awal-awal penyebaran Covid-19.
Kami belum memutuskan hendak ke mana liburan musim panas kali ini, apalagi situasi sekarang yang masih belum pasti, takut jika ada gelombang kedua.
Jikalau kami memutuskan jalan-jalan ke luar kota, kemungkinan besar akan mengunjungi kota-kota di Jerman yang belum pernah kami kunjungi, tapi kita lihat saja nanti.
Kantor pun meski sudah membuka kembali akses, namun karyawan yang hendak datang ke kantor perlu menjalani berbagai protokol, seperti melapor diri, mengisi kuisioner kesehatan, dan ada jadwal yang terbagi menjadi 2 grup untuk menjaga jarak dan jumlah karyawan di dalam satu ruangan.
Meski begitu, kebijakan bekerja dari rumah tetap disarankan dan perusahaan akan terus menyesuaikan dengan kebijakan dan aturan yang dikeluarkan pemerintah.
Kantor juga mengeluarkan protokol dan aturan tambahan, misalnya jika karyawan baru saja bepergian dari beberapa negara yang ada di daftar protokol kantor, maka karyawan tersebut dilarang datang ke kantor selama 10 hari dan wajib bekerja dari rumah, untuk menjaga rekan kerja kemungkinan tertular.
Apakah ini new normal yang digadang-gadang? Entah lah.
Semoga vaksin dan obat Covid-19 segera ditemukan dan bisa diakses oleh umum.
Seluruh dunia dibuat pusing dengan Corona. Mau nutup sampai hilang juga akibatnya ekonomi bisa buyar. Di kampungku sendiri ya gitu deh, ada corona ataupun tidak ada, semuanya berjalan normal seperti biasa.