Saya menulis tentang era wearable device yang akan makin bersinar. Prediksi saya mempunyai dasar yang sederhana, jika produsen asal Tiongkok sudah ramai-ramai membuat piranti tersebut, berarti teknologi itu bakal laku karena harga yang terjangkau.
Xiaomi rupanya juga melihat celah di industri perangkat pakai ini dengan menelurkan activity tracker yang diberi nama Xiaomi Mi Band. Bila dibandingkan dengan perangkat pakai sejenis, harga Xiaomi Mi Band jauh lebih terjangkau.
Sayangnya, Xiaomi Mi Band belum secara resmi dijual di Indonesia. Akhirnya, secara resmi Xiaomi Mi Band dijual di Indonesia pada 7 Mei 2015 melalui situs Mi Indonesia dengan harga Rp 225.000.
Saya mendapatkan perangkat ini saat menghadiri acara peluncuran Xiaomi Redmi 2 dan Mi Pad. Saat itu saya mengira Xiaomi Mi Band termasuk produk yang akan dilepas ke pasar Indonesia, namun dugaan saya keliru.
Xiaomi Mi Band
Saya menerima Xiaomi Mi Band dalam kemasan yang sederhana, hanya dalam wadah berukuran 7,5×7,5 cm yang berisi gelang Mi Band, kabel USB untuk melakukan pengisian daya, serta lembaran panduan penggunaan.
Ini bukanlah kemasan resmi Xiaomi Mi Band, namun isi dari kemasan resminya pun hanya tiga benda ini.
Xiaomi Mi Band dijual dengan warna gelang beraneka ragam, namun gelang Xiaomi Mi Band yang saya terima berwarna hitam. Tersedia berbagai pilihan warna gelang yang bisa dibeli terpisah.
Xiaomi Mi Band pada dasarnya merupakan piranti activity tracker dan sleep monitor yang dipakai sehari-hari pada pergelangan tangan. Piranti ini akan memantau aktivitas olah raga dan pola tidur kita.
Selain itu Xiaomi Mi Band bisa digunakan sebagai alarm untuk membangunkan kita dari tidur atau notifikasi saat ada panggilan masuk ke ponsel dengan cara bergetar.
Jika menggunakan ponsel Xiaomi atau sistem operasi MIUI Kitkat, Xiaomi Mi Band bisa digunakan untuk membuka kunci ponsel dengan mendekatkannya ke ponsel, sehingga tak perlu memasukkan kode PIN atau menggambar pola.
Fisik Xiaomi Mi Band
Xiaomi Mi Band terbuat dari material alumunium alloy dengan panjang 36 mm dan lebar 14 mm dengan tebal 9 mm berbentuk silinder lonjong. Bentuknya sederhana namun terkesan mewah. Terlihat pada bagian pinggirnya dipotong menggunakan laser.
Terdapat 3 lampu indikator LED berdiameter 1 mm yang bisa memancarkan warna biru, merah, hijau, dan oranye. Lampu-lampu ini akan menyala pada situasi tertentu, misal ketika baterai sudah akan habis, atau target latihan fisik telah tercapai.
Bagian atasnya terdapat sensor yang diketuk saat menghubungkannya ke ponsel melalui aplikasi Mi Fit atau untuk mematikan alarm.
Di bagian bawah terbuat dari polikarbonat Makrolon bewarna hitam yang kuat terhadap lingkungan keras dengan tulisan Mi yang diukir ke dalam. Selain menimbulkan kesan elegan, tulisan ini sama sekali tidak mengganggu ketika dipakai.
Salah satu ujung Xiaomi Mi Band terdapat 2 konektor kuningan yang digunakan untuk mengisi daya. Xiaomi Mi Band hanya perlu disematkan ke dalam dudukan pada kabel USB yang telah tersedia.
Baterai yang digunakan adalah Lithium-Polymer (Li-Po) 41 mAh yang dalam sekali isi daya sampai penuh bisa bertahan hingga 30 hari. Untuk menjaga keawetan, disarankan untuk mengisi daya melalui port USB laptop, tidak menggunakan adaptor listrik.
Xiaomi Mi Band menggunakan sensor akselerasi (accelerometer) rendah daya kelas militer ADXL362 untuk mendeteksi gerakan. Untuk konektivitas, Xiaomi Mi Band menggunakan Bluetooth 4.0.
Xiaomi Mi Band tahan air dan debu, dan telah mendapat sertifikasi IP67 di mana Xiaomi Mi Band bisa digunakan di dalam air hingga kedalaman 1 meter. Xiaomi Mi Band dirancang untuk digunakan sehari-hari tanpa perlu melepasnya, bahkan bisa digunakan saat mandi.
Piranti bisa dilepas dari gelang karetnya dengan cara menekan dari dalam. Gelang karet Xiaomi Mi Band terbuat dari material Dow Corning TPSiV yang nyaman dipakai, lembut, anti bakteri, anti sinar ultraviolet, dan tidak menimbulkan alergi.
Gelang Xiaomi Mi Band dikunci dengan sebuah kancing alumunium yang disematkan ke dalam salah satu dari 8 lubang. Panjang maksimum gelang adalah 205 mm dan panjang minimumnya 157 mm.
Untuk mengunci, cukup mudah, hanya dengan menekan kancing ke lubang dan gelang akan aman terkunci dan tak lepas.
Untuk menjamin keaslian gelang, di bagian ujung gelang di dekat kancing, terdapat tulisan “designed by Xiaomi” yang terukir di bagian dalam.
Cara Kerja Xiaomi Mi Band
Xiaomi Mi Band mendeteksi semua gerakan pengguna. Piranti akan menghitung jumlah langkah, kalori, dan jarak berdasar pada data tinggi badan, berat badan, dan jenis kelamin yang dimasukkan saat menghubungkan piranti ini ke ponsel.
Aktivitas yang di-track biasanya adalah jalan kaki atau berlari, namun beberapa aktivitas seperti sit-up atau lompat tali bisa dicatat pembakaran kalorinya dengan melakukan pengaturan melalui ponsel.
Penghitungan kalori, langkah, dan jarak yang dilakukan Xiaomi Mi Band bisa dibilang cukup akurat, meski saat beraktivitas, tangan yang terpasang Xiaomi Mi Band tidak berayun.
Melalui aplikasi Mi Fit, kita mengeset target jumlah langkah atau gerakan yang akan kita lakukan per hari, dan saat target tersebut tercapai keseluruhan atau sebagian, lampu indikator akan menyala.
Untuk memonitor waktu tidur, Xiaomi Mi Band mendeteksi gerakan badan pada saat malam hari. Meski Xiaomi Mi Band bisa digunakan untuk mendeteksi waktu tidur siang, namun statistik yang ditampilkan menggunakan waktu malam hari.
Jika mengeset alarm pada Xiaomi Mi Band model smart alarm, alarm akan bergetar dan membangunkan saat tidur berada pada fase N2 (non-REM), atau dengan kata lain, Xiaomi Mi Band berusaha membangunkan saat tidur mulai masuk ke fase tidur ringan sehingga badan segar saat bangun.
Piranti Xiaomi Mi Band memiliki memori internal yang mampu menyimpan data selama 10 hari. Data akan dikirim ke ponsel saat terhubung untuk kemudian dikirim ke server Xiaomi. Selama pemakaian tak perlu menghubungkan ke ponsel terus menerus, cukup hubungkan saat melakukan sinkronisasi data saja.
Begitu juga dengan alarm. Setelah diset melalui aplikasi Mi Fit, Xiaomi Mi Band akan bergetar sesuai waktu yang telah ditentukan, meski tidak terhubung ke ponsel. Untuk mematikan alarm, cukup mengetuk beberapa kali pada permukaan Xiaomi Mi Band.
Aplikasi Mi Fit
Untuk bisa menggunakan fitur activity tracker dan sleep monitoring Xiaomi Mi Band, dibutuhkan aplikasi Mi Fit yang dipasang pada ponsel dan akun Mi.
Jika belum memiliki akun Mi, buat dan aktifkan terlebih dahulu akun Mi atau bisa dilakukan melalui aplikasi Mi Fit. Apabila kode aktivasi akun Mi tidak diperoleh melalui SMS, gunakan e-mail untuk mendaftar akun Mi.
Aplikasi Mi Fit membutuhkan sistem operasi minimal Android 4.4 (Kitkat) yang bisa diunduh melalui Google Play Store atau iOS 7 yang berjalan pada iPhone 4S hingga 6 Plus yang bisa diunduh melalui iTunes.
Setelah aplikasi terpasang dan masuk menggunakan akun Mi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghubungkan Xiaomi Mi Band dengan Mi Fit. Satu piranti Mi Fit hanya bisa dihubungkan dengan satu akun Mi.
Saya memasang aplikasi Mi Fit pada ponsel Android. Setelah masuk, aplikasi Mi Fit akan meminta akses ke akun Mi. Setujui saja semua dan kemudian aplikasi Mi Fit akan membuat profil dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
Pertanyaan pertama adalah jenis kelamin, kemudian bulan dan tahun lahir untuk menentukan usia, lalu tinggi badan dalam satuan kaki-inchi, berat badan, dan target langkah yang akan dilakukan. Sebagai awal, Mi Fit akan menyarankan 8.000 langkah untuk target activity tracker.
Mi Fit akan meminta akses ke Bluetooth, yang akan digunakan untuk berhubungan dengan Xiaomi Mi Band. Mi Fit kemudian akan mencari piranti Xiaomi Mi Band, pastikan gelang berada di dekat ponsel atau dalam jarak jangkauan maksimal 10 meter. Setelah ditemukan, Xiaomi Mi Band akan bergetar dan lampunya berkedip.
Saat lampu berkedip, ketuk sensor yang terletak di bagian atas Xiaomi Mi Band untuk mengkonfirmasi hubungan. Setelah terpasang, tampilan profil aktivitas akan terlihat dan jika aplikasi di-swipe, akan muncul tampilan profil aktivitas tidur.
Setelah terhubung, Xiaomi Mi Band bisa digunakan tanpa harus terhubungn dengan aplikasi Mi Fit. Xiaomi Mi Band dihubungkan hanya saat mengirimkan data aktivitas yang disimpan di dalam gelang atau hendak melakukan pengesetan.
Untuk sinkronisasi, cukup buka aplikasi Mi Fit, dan secara otomatis akan tersinkronisasi. Pembaruan firmware Xiaomi Mi Band pun akan dilakukan secara otomatis oleh Mi Fit.
Pengalaman Menggunakan Xiaomi Mi Band
Saya menggunakan Xiaomi Mi Band dalam aktivitas sehari-hari. Bahan gelang Dow Corning TPSiV tidak menimbulkan rasa gatal di tangan, meski awalnya rasanya agak risih karena saya tidak terbiasa menggunakan gelang, hanya arloji yang biasanya saya pakai dalam waktu tertentu saja.
Saya menggunakan gelang ini bahkan saat mandi. Xiaomi Mi Band tetap aman dan berfungsi dengan baik, meski terkena guyuran air. Saya bahkan tidak menemukan air di dalam celah dudukan gelang.
Tampilannya minimalis namun fashionable, dengan warna-warna gelangnya bisa menjadi pilihan yang menarik. Saya sendiri ingin memiliki gelang berwarna hijau atau toska.
Harganya cukup fantastis, bahkan jauh terjangkau jika dibandingkan dengan produk sejenis di pasaran. Secara resmi, Xiaomi Mi Band dijual dengan harga sekitar US$ 12, atau sekitar Rp 156.000 Rp 225.000 melalui proses pre-order.
Ketahanan baterainya pun patut diacungi jempol. Meski digunakan setiap hari, baterai Xiaomi Mi Band awet dan tak habis-habis. Ini karena fungsinya yang minim, tidak menggunakan layar atau indikator macam-macam, serta penggunaan komponen rendah daya, membuat baterainya lebih awet.
Benar saja, setelah saya pakai selama sebulan sejak menerima Xiaomi Mi Band, akhirnya saya mengisi ulang. Pada aplikasi Mi Fit tertulis bahwa Xiaomi Mi Band saya telah aktif selama 100 hari lebih. Pengisian dayanya pun cukup cepat, hanya membutuhkan waktu 1 jam melalui USB MacBook Pro, baterai terisi penuh.
Tampilan aplikasi Mi Fit juga sangat jelas. Saya bisa melihat grafis pola waktu tidur saya dengan cepat, meski yang ditampilkan hanya tampilan tidur terakhir.
Untuk pemakaian sehari-hari yang tak membutuhkan pengukuran aktivitas olah raga profesional (meski untuk olahragawan juga bisa), Xiaomi Mi Band bisa dijadikan pilihan, apalagi mengingat harganya yang terjangkau dan daya tahan baterainya.
ada app-nya buat iPhone gak Zam? *males gugling