Sudah lama sebenarnya saya mendengar tentang Jenius, sebuah produk keuangan yang diterbitkan oleh BTPN.
Beberapa teman sudah menggunakan aplikasi ini, dan bahkan beberapa diundang saat peluncuran produk ini pada 11 Agustus 2016 lalu.
Namun saat itu saya masih menunggu untuk melihat perkembangan terlebih dahulu, karena merasa produk perbankan saat itu belum terlihat stabil dan aturannya masih belum pasti.
Setelah hampir 2 tahun, saya merasa produk Jenius ini layak coba, dan akhirnya pada 30 Juni 2018, sekitar hampir tengah malam, saya mengunduh aplikasi Jenius dan mendaftar.
Apalagi kini sudah ada aturan jelas yang mengatur area fintech sehingga jika terjadi masalah, saya merasa ada dasar hukum yang jelas.
Beberapa pertimbangan saya yang lain hampir sama dengan apa yang ditulis oleh Ekky Rezky, di mana pada intinya adalah pada kemudahan penggunaan (mulai dari pendaftaran hingga transaksi keuangan) dan modernitas, di mana jarang produk perbankan yang bisa total mengubah gaya transaksi perbankan.
Mendaftar dan Membuka Rekening
Jika dulu untuk membuka rekening di bank, saya harus datang ke kantor cabang bank tersebut dengan membawa berbagai macam dokumen, juga sejumlah uang senilai tertentu untuk melakukan setoran awal.
Belum lagi saya harus meluangkan waktu pada jam kerja untuk datang dan mengantre sebelum bisa dilayani oleh petugas bank.
Jenius secara jenius memangkas proses yang cukup rumit dan kurang praktis tersebut. Saya sambil rebahan di atas kasur, mengunduh aplikasi Jenius dan mengisi beberapa form saja.
Prosesnya juga cepat dan ringkas. Dokumen yang dibutuhkan hanya KTP dan NPWP jika punya, dan wajah yang cukup layak untuk difoto, karena nantinya aplikasi perlu mengambil foto untuk verifikasi data.
Sesuai aturan perbankan, ada syarat dan ketentuan yang wajib dibaca sebelum membuka rekening dan mendaftar melalui aplikasi ini. Namun seperti layaknya pengguna lain, saya langsung menekan tombol lanjut dan menyatakan setuju.
Antarmuka aplikasinya sangat ringkas, jelas, dan mudah untuk diikuti.
Setelah seluruh formulir terisi, saya diminta memotret KTP, memotret kertas yang bertulis tanda tangan, dan melakukan selfie wajah dengan memegang KTP.
Paling sulit adalah saat melakukan foto selfie, karena wajah dan KTP harus terlihat semua. Saya pun meminta bantuan istri saya untuk memotretkan.
Setelah selesai, saya pun langsung mendapat nomor rekening BTPN berjumlah 11 digit.
Langkah terakhir, saya diminta membuat cashtag, yaitu sebuah identitas yang berfungsi semacam pengganti nomor rekening, untuk kemudahan transaksi antarpengguna Jenius.
Cashtag ini bisa diibaratkan username akun media sosial, sehingga mudah diingat.
Namun akun saya tidak otomatis aktif, saya harus melakukan aktivasi secara manual.
Jenius menyediakan 3 cara untuk melakukan aktivasi, yaitu dengan mengundang petugas Jenius datang menghampiri, mendatangi bank atau cabang BTPN terdekat, atau mendatangi booth Jenius yang ada di beberapa pusat perbelanjaan.
Mengaktifkan Akun Jenius
Saya diberi jangka waktu 30 hari untuk mengaktifkan akun Jenius saya.
Selama belum aktif, akun Jenius tidak dapat diisi saldonya dan tentu saja belum bisa digunakan untuk transaksi.
Saya kemudian berniat mengaktifkan akun Jenius saya dengan mendatangi cabang BTPN yang berada di Kalimalang, karena sekalian lewat karena ada keperluan.
Rupanya cabang BTPN yang ada di Kalimalang sudah tutup dan pindah ke Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu. Pantas saja saya tidak menemukan kantor ini, meski saya yakin saya pernah melihatnya di suatu tempat.
Saya pun tidak sempat mengaktifkan akun dengan mendatangi bank atau booth Jenius.
Hingga saya teringat dan memutuskan untuk memanggil petugas Jenius datang ke rumah, pada 24 Juli 2018.
Layanan petugas Jenius yang datang ke rumah, sementara hanya bisa dilayani di daerah Jabodetabek dan Bandung.
Saya menekan tombol “Panggil Jenius Crew ke Lokasi Saya” dan tak berapa lama saya mendapat nama petugas yang akan datang, beserta peta yang menggambarkan lokasi si petugas dan perkiraan waktu kedatangan.
Petugas Jenius yang akan mendatangi saya bernama Rino Gunawan, dan beliau datang dari arah BTPN Sinaya, Jl. Ahmad Yani, Ruko Bekasi Mas, Bekasi.
Dari jarak tersebut, aplikasi memperkirakan petugas akan datang sekitar 34 menit lagi.
Sesaat setelah saya menekan tombol Konfirmasi, tiba-tiba aplikasi saya menutup sendiri. Saat saya mencoba membuka kembali, saya diminta melakukan pemanggilan kembali.
Saya mengurungkan pemanggilan dan berharap permintaan saya sudah masuk dan petugas tersebut datang. Saya sendiri tidak dapat menghubungi petugas karena informasi kontaknya tidak ada.
Tak lama, sekitar jam 13:35 WIB, petugas tersebut datang ke rumah. Seingat saya, saya meminta petugas datang melalui aplikasi pada jam 12:50 WIB.
Mas Rino, petugas yang datang, meminjam KTP saya untuk keperluan verifikasi. Seluruh informasi dicatat ke dalam aplikasi yang terpasang di ponselnya.
Saya kemudian diminta bertanda tangan di sebuah kertas yang telah ditulisi nomor rekening saya, kemudian kertas tersebut difoto oleh petugas.
Karena kesulitan mengakses internet menggunakan XL, saya memberikan akses ke wi-fi rumah saya untuk keperluan mengunggah data verifikasi.
Dari keterangan Mas Rino, petugas Jenius pasti datang jika ada yang meminta, selama sudah melakukan konfirmasi dari aplikasi, menjawab informasi saya tentang kejadian saya barusan.
Mas Rino, yang merupakan petugas dari BTPN juga menjelaskan beberapa fitur Jenius secara umum, dan bisa menjawab beberapa pertanyaan saya seputar produk dengan baik.
Akun saya pun langsung aktif saat proses verifikasi selesai, dan seperti janji, tidak da biaya apa pun yang dibebankan.
Kartu Jenius akan dikirim ke alamat saya yang nantinya bisa digunakan untuk bertransaksi dengan kartu atau menarik uang dari ATM BTPN dan ATM lainnya (ATM Bersama dan Prima) tanpa dikenakan biaya sebanyak 25 kali penarikan per bulan.
Kartu Jenius
Menurut keterangan Mas Rino, kartu Jenius akan dikirim dan sampai ke saya maksimal 7 hari setelah aktivasi.
Yang tidak saya duga, keesokan harinya 25 Juli 2018 pada jam 15:45 WIB, saya dihubungi pihak yang mengaku dari BTPN hendak mengirimkan kartu.
Saya menerima SMS dari Paxel, yang memberitahukan bahwa kartu Jenius saya sudah dibawa kurir dan akan segera datang.
Sekitar jam 17:30 WIB, kurir datang dan menyerahkan kartu. Saya diminta bertanda tangan di aplikasi sebagai bukti telah menerima kartu.
Kurir juga meminta saya berpose dengan amplop berisi kartu, untuk difoto, sebagai bukti penyerahan.
Tak lama, SMS kedua dari Paxel masuk ke ponsel saya menyatakan bahwa kartu Jenius sudah saya terima.
Kartu Jenius berwarna oranye dengan logo VISA saya terima dengan baik. Nama saya tercetak di atas kartu, sesuai dengan saat saya menuliskan di aplikasi.
Kartu Jenius sudah menggunakan chip untuk keamanan, dan memiliki RFID untuk transaksi yang menggunakan RFID semacam kartu e-money.
Saya cukup puas dengan layanan Jenius. Proses pembuatan akun dan pembukaan rekening cukup mudah dan cepat.
Jika membandingkan dengan layanan perbankan lain, Jenius merupakan salah satu inovasi yang layak diapresiasi.
Gunakan kode referensi cashtag $matriphe saat mendaftar untuk mendapatkan bonus saldo awal sebesar Rp50.000.
Kaaak apa kabar? Akhirnya pakai Jenius juga, yay! Kalau nanti ke depannya ada yang bisa dibantu terkait Jenius kabari daku, yah… 🙂