Xiaomi Redmi 5A akhir-akhir ini cukup jadi perbincangan, karena ponsel yang diluncurkan pada 20 Desember 2017 ini dianggap sebagai ponsel pemula (entry level) terbaik.
Xiaomi Redmi 5A yang dijual dengan cara flash sale ini memang mengundang rasa penasaran. Dengan harga Rp 999.000, Xiaomi Redmi 5A laris bak kacang goreng.
Meski flash sale dilakukan dalam beberapa gelombang, namun saya tak pernah kebagian.
Saya mencoba membeli beberapa kali lewat situs Lazada tak pernah berhasil, halaman mentok di saat pembayaran.
Sering kali pada jam 11 tepat saya sudah siap, namun hanya dalam hitungan menit, Xiaomi Redmi 5A dianggap ludes.
Didut rupanya lebih beruntung. Berawal dari iseng, Didut berhasil membeli 2 unit Xiaomi Redmi 5A dari flash sale Lazada, setelah mencoba berburu untuk kesekian kalinya.
Didut meminjamkan Xiaomi Redmi 5A-nya untuk saya coba. Bertempat di Ant’s Coffee, kami melakukan unboxing Xiaomi Redmi 5A. Didut sempat menyiarkan proses unboxing ini di akun Periscope-nya.
Berikut ini pengalaman saya setelah mencoba ponsel tersebut selama 3 hari.
Fisik dan Kemasan
Kardus Xiaomi Redmi 5A berbeda sekali dengan kardus-kardus produk Xiaomi sebelumnya.
Seingat saya, Xiaomi pertama kali menggunakan kardus berwarna coklat pada Xiaomi Redmi 1S, kemudian menggunakan kardus berwarna putih pada Xiaomi Redmi Note 3 yang muncul dengan gambar produk, dan Xiaomi Redmi Note 4 yang menggunakan kardus putih dengan tulisan lamat-lamat.
Kali ini, Xiaomi Redmi 5A dikemas dalam kemasan berwarna oranye dengan tulisan sangat jelas berwarna putih.
Dari segi desain, kemasan berwarna oranye ini sungguh memikat dan hendak menonjolkan perbedaan saat berada di kemasan ponsel serupa yang sekarang banyak menggunakan warna putih.
Saya juga suka dengan kemasan sebelumnya yang berwarna coklat, karena menurut saya selain beda, kemasan warna coklat memberikan efek penasaran untuk melihat isi kardus.
Stiker TAM, distributor Xiaomi, tertempel di bawah stiker bundling Indosat. Xiaomi Redmi 5A dijual lengkap dengan kartu bundling Indosat.
Di bagian belakang tertempel informasi dan spesifikasi perangkat Xiaomi Redmi 5A.
Xiaomi Redmi 5A yang dibeli Didut berwarna gold. Ada tiga pilihan warna Xiaomi Redmi 5A, yaitu gold, rose gold, dan dark grey, namun yang beredar di Indonesia hanya versi gold dan dark grey.
Kardus dibuka dengan cara menarik penutup kardus bagian atas, setelah susah payah membuka pembungkus plastiknya.
Unit langsung tampak setelah penutup dibuka. Namun saya kesulitan mengambil perangkat, karena tidak ada lidah yang bisa ditarik untuk mengangkat unit. Saya mengambil bagian bawah, lalu menjungkalkan untuk mengeluarkan perangkat dari kardus.
Untuk kemasan yang baru ini, sepertinya perlu ada semacam lidah yang memudahkan untuk mengambil perangkat.
Layar unit tertempel plastik pelindung layar. Di bagian belakang tertempel nomor IMEI dan stiker peringatan untuk tidak membongkar.
Di bawah perangkat terdapat lembar panduan penggunaan, lembar informasi garansi, dan kemasan kartu Indosat dengan nomor Jabodetabek. Kartu SIM Indosat sudah terpasang pada unit yang berada di slot 1 kartu nano.
Pengisi daya 5V berarus 1.000 mA berwarna putih dengan model C-P17, kartu USB mikro berwarna putih, dan pin pembuka slot karti berada di bagian dasar kemasan.
Agak berbeda dengan pengisi daya yang biasa saya temukan di perangkat Xiaomi lainnya, di mana biasanya arus yang dihasilkan oleh pengisi daya Xiaomi sebesar 2 A, di Xiaomi Redmi 5A pengisi dayanya menghasilkan arus sebesar 1 A.
Xiaomi Redmi 5A menggunakan baterai teritegrasi berdaya 3.000 mAh. Dengan pengisi daya berarus 1 A, secara teori untuk mengisi penuh baterai dari kondisi kosong, membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Meski kapasitas baterai hanya 3.000 mAh, Xiaomi Redmi 5A diklaim mampu bertahan 8 hari pada posisi siaga, 10 jam pada pemutaran video, dan 6 jam jika digunakan untuk bermain game.
Saat digenggam, ponsel dengan layar 5 inchi ini terasa nyaman. Bobotnya sekitar 137 gram dengan material terbuat dari plastik.
Meski terbuat dari plastik, namun Xiaomi Redmi 5A terlihat wah dengan pemilihan warna yang nampak seperti logam. Namun permukaan bagian belakangnya jadi terasa agak licin.
Tiga tombol volume up, volume down, dan power khas Xiaomi tertempel di rangka sebelah kanan. Rangka bagian atas terdapat lubang jack 3,5 mm untuk earphone dan lampu infra merah yang bisa digunakan untuk remote controller berbagai peralatan rumah tangga dengan menggunakan aplikasi Mi Remote.
Pada rangka sebelah kiri terdapat 2 slot yaitu kartu nano SIM pertama dan kartu mikro SD, serta satu slot untuk kartu nano SIM kedua.
Ini berarti Xiaomi Redmi 5A bisa ditambahkan kartu mikro SD hingga 128 GB tanpa mengorbankan kemampuan kartu SIM ganda.
Kedua slot dibuka dengan menggunakan pin dengan menyolok pada lubang yang ada di samping masing-masing slot.
Colokan USB mikro terdapat di rangka bawah sebelah tengah, dengan lubang kecil mikrofon di sebelah kiri.
Xiaomi Redmi 5A mendukung USB-OTG (2.0) di mana perangkat bisa dihubungkan dengan flashdisk, keyboard, mouse, dan perangkat seperti pada komputer.
Pengeras suara berada di bagian belakang, di bagian tengah dengan bentuk berderet memanjang. Terdapat sebuat tonjolan kecil yang berfungsi untuk menahan ponsel sehingga suara terpantul ke permukaan tetap bisa keluar saat ponsel diletakkan dengan posisi menghadap ke atas.
Kamera utama 13 MP berada di bagian kiri atas. Lampu kilat satu warna (kuning) berada di samping kiri kamera utama.
Kamera depan beresolusi 5 MP berada di bagian depan atas sebelah kanan, di samping pengeras suara. Di sebelah kiri pengeras suara terdapat sensor proximitas.
Soft-buttons pada Xiaomi Redmi 5A tidak dilengkapi dengan lampu belakang (backlight). Susuan tombolnya adalah untuk menu di sebelah kiri, tombol home di bagian tengah, dan tombol back di sebelah kanan.
LED indikator terletak di bawah tombol home hanya terlihat saat lampu menyala atau berkedip.
Saya suka dengan bentuk ujung-ujungnya yang membulat. Sisinya yang melekuk membuat ponsel cukup nyaman di genggaman.
Xiaomi Redmi 5A menggunakan layar IPS HD 16 juta warna dengan ukuran 5 inchi dengan kerapatan piksel 296 ppi. Resolusi layarnya 720 × 1280.
Ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 425 empat inti (quadcore) berkecepatan 1,4 GHz dan RAM 2 GB, membuat kinerja Xiaomi Redmi 5A cukup lumayan untuk penggunaan sehari-hari.
Media simpan yang ditanam di Xiaomi Redmi 5A sebesar 16 GB. Jika kurang, kapasitas penyimpanannya bisa ditambah dengan memasang kartu mikro SD yang mendukung kapasitas hingga 128 GB.
Xiaomi Redmi 5A sudah mendukung jaringan 4G/LTE di kedua slot kartu SIM. Ini karena Xiaomi Redmi 5A diproduksi oleh PT Satnusa Persada, Tbk yang berada di Batam, sehingga ponsel ini memenuhi aturan TKDN yang ditetapkan pemerintah.
Video Periscope Unboxing Xiaomi Redmi 5A
MIUI 9 Android Nougat
Xiaomi Redmi 5A sudah menggunakan MIUI 9 (versi 9.1.8.0 NCKMIEI) yang berbasis pada Android Nougat 7.1.2 dengan kode N2G47H yang dibangun pada 1 Oktober 2017.
Setelah melalui proses konfigurasi untuk pertama kalinya, saya kemudian memasang Antutu Benchmark versi 2.6.7 untuk mengukur performa Xioami Redmi 5A. Hasilnya, dengan menggunakan sistem operas bawaan, skor yang dihasilkan adalah 36.867.
Saya mencoba memeriksa pembaruan sistem dan tersedia pembaruan MIUI 9 versi 9.2.1.0 (NCKMIEK) yang dibangun pada 5 Desember 2017. Skor Antutu yang dihasilkan dengan sistem baru ini adalah 36.551.
Ada beberapa keunggulan MIUI 9 yang ada di Xiaomi Redmi 5A selain peningkatan performa, yaitu Mi Drop, Pintasan Aplikasi, dan Layar Terpisah (Split Screen).
Mi Drop
Dengan aplikasi Mi Drop, saya bisa berbagi berkas ke orang lain selama menggunakan jaringan wi-fi yang sama. Berbagi berkas dengan menggunakan jaringan wi-fi secara teori lebih cepat dengan melalui Bluetooth.
Jika Bluetooth 4.0 mampu mengirim data dengan kecepatan maksimal 24 Mbit/detik, wi-fi bisa mencapai 72 Mbit/detik.
Cara menggunakannya pun mudah, dengan menjalakan aplikasi Mi Drop, pada kedua ponsel, kemudian ponsel yang akan mengirim memilih menu mengirim dan ponsel penerima memilih menu menerima, setelah ponsel memindai keberadaan ponsel, pengirim mengetuk gambar ponsel penerima, dan berkas pun terkirim.
Keuntungan dengan menggunakan Mi Drop adalah jarak kedua ponsel tidak harus berdekatan, selama kedua ponsel berada di jaringan yang sama, proses pengiriman data bisa terjadi.
Jika ponsel yang dikirimi atau ponsel pengirim bukan ponsel Xiaomi, pengiriman menggunakan Mi Drop tetap bisa dilakukan hanya dengan memasang aplikasi Mi Drop dari Google Play Store.
Pintasan Aplikasi (App Vault)
MIUI 9 menambahkan layar pintasan aplikasi yang menggunakan gaya Google Now yang disebut dengan App Vault.
Pintasan aplikasi ini berada di sisi kiri halaman utama dan bisa dilihat dengan mengusap layar ke kanan.
Pintasan aplikasi ini berguna buat yang membutuhkan informasi cepat tanpa perlu membuka aplikasinya, misal melihat catatan, jadwal acara yang telah diatur di kalender, dan aplikasi yang sering diakses.
Saya pribadi kurang menyukai fitur baru ini. Sayangnya, fitur ini tidak bisa dihilangkan sama sekali dari layar, hanya bisa dikustomisasi.
Kustomisasinya pun hanya terbatas pada mengatur urutan menu Pintasan, Catatan Kecil, dan Acara Kalender, atau menghapus satu atau seluruh menu yang ada.
Rasanya akan lebih menyenangkan jika di pengembangan berikutnya, menu App Vault ini bisa dinonaktifkan.
Layar Terpisah (Split Screen)
Saya yang doyan menonton Youtube melalui ponsel kini bisa tetap menikmati Youtube sambil menjalankan aplikasi yang lain.
Fitur bawaan dari Android 7.1 (Nougat) ini memungkinkan 2 aplikasi berjalan berbarengan dan tampil pada layar yang sama. Namun tidak semua aplikasi mendukung fungsi ini.
Caranya adalah dengan menekan tombol menu, kemudian di bagian kiri atas akan muncul ikon bertuliskan Layar Terpisah (split).
Aplikasi yang akan dijalankan terpisah diseret ke atas dan aplikasi tersebut akan selalu muncul di bagian tersebut.
Saya ingin tetap bisa menonton Youtube sambil memantau Twitter, maka saya menyeret aplikasi Youtube ke bagian atas, kemudian memilih aplikasi Twitter di bawah.
Di bagian layar bawah, saya bisa memantau, mengirim twit, namun tetap bisa menonton video di Youtube.
Ukuran layar bisa diubah-ubah dengan menggeser garis pemisah pada layar.
Performa Xiaomi Redmi 5A
MIUI 9 benar-benar terasa ringan meski secara spesifikasi, Xiaomi Redmi 5A merupakan ponsel pemula.
Saya mencoba memainkan game yang cukup berat, yaitu Asphalt 8: Airborne. Game dengan grafis yang cukup rumit ini mampu dimainkan dengan lancar di Xiaomi Redmi 5A.
Baterainya pun terbilang irit. Dari sejak menerima ponsel, saya hanya mengisi daya satu kali, walau ponsel saya gunakan sehari-hari dan menjadi pengganti sementara ponsel utama saya.
Kamera Xiaomi Redmi 5A
Saya selalu kagum dengan kamera Xiaomi. Kameranya tidak pernah mengecewakan saya.
Untuk penggunaan sehari-hari, kamera Xiaomi Redmi 5A lebih dari cukup. Kamera utama 13 MP mampu menghasilkan warna yang natural pada kondisi penuh cahaya.
Pada kondisi cahaya yang kurang, kamera Xiaomi Redmi 5A mampu memberikan kompensasi yang baik meski muncul noise yang tak begitu mengganggu.
Teknologi PDAF (Phase Detection Auto Focus) yang ditanam pada kamera utama Xiaomi Redmi 5A mampu mengunci fokus dengan cepat dan tajam.
Kamera depannya juga cukup bagus untuk selfie. Fitur beautify bekerja dengan baik dan mampu mendeteksi jenis kelamin dan usia wajah yang muncul dengan akurat.
Namun, hasil foto dari kamera depan ini akan terbalik (tercermin). Untuk menghasilkan foto yang tidak terbalik pada kamera depan, bisa mengatur dari bagian pengaturan kamera.
Berikut ini beberapa hasil foto dari kamera Xiaomi Redmi 5A.
Spesifikasi Xiaomi Redmi 5A
CPU | Quad-core Qualcomm Snapdragon 425 1,4 GHz |
---|---|
GPU | Adreno 308 |
RAM | 2 GB |
Memori Internal | 16 GB |
Memori Eksternal | MicroSD™ hingga 128 GB |
Layar | 5 inchi IPS HD, 16 juta warna |
Kamera Utama | 13 MP f/2.0 PDAF dengan lampu kilat satu warna, mendukung video Full-HD |
Kamera Depan | 5 MP |
Kartu SIM 1 | nano, 4G/LTE mendukung VoLTE |
Kartu SIM 2 | nano, 4G/LTE mendukung VoLTE |
Bluetooth | v4.1 |
GPS | A-GPS, GLONASS, BDS |
Nirkabel/Wi-Fi | WAPI/WLAN (802.11 a/b/g/n) |
Inframerah | Ya |
Sensor Sidik Jari | Tidak Ada |
NFC | Tidak Ada |
USB | USB 2.0 mikro, USB OTG |
Audio | 3,5 mm jack stereo |
Sensor | Akselerometer, Kompas Digital, Sensor Cahaya, Sensor Proximitas |
Android | 7.1.2 Nougat MIUI 9 |
Baterai | Li-Po 3.100 mAh, baterai terpadu |
Lainnya | Radio FM |
Wahahaha iya juga ya, aku gak kepikiran buat Youtube(in) hasil Periscope.