Nama Hugo Barra mungkin belum begitu familiar bila dibandingkan dengan Steve Jobs atau Bill Gates. Namun di kalangan geek Android, siapa tak kenal dengan pria yang berasal dari Brasil ini.
Hugo Barra adalah Wakil Presiden Internasional (Vice President of International) dari Xiaomi. Hugo Barra sebelum pindah ke Xiaomi pada September 2013, dia menjabat sebagai Vice President di Android Google Product Management. Bisa dibilang, Hugo Barra ini salah satu “bapaknya” Android.
Kamis, 6 November 2014, saya berkesempatan berjumpa langsung dengan Hugo Barra, di restoran Yellow Fin, Mal Grand Indonesia, Jakarta. Hugo Barra tampak santai menggunakan celana jeans dan kaos hitam bertulis MI.
Selain saya, diundang juga beberapa rekan blogger yang saat itu berjumlah sekitar 8 orang. Bersama Hugo, hadir pula Steve Vickers, General Manager Xiaomi Southeast Asia, juga Bobby Silalahi, Community Manager Xiaomi untuk Indonesia.
Saya saat itu datang dengan memakai topi hijau dengan lambang bintang merah yang saya beli di Vietnam. Melihat topi saya, Hugo dan orang-orang Xiaomi langsung terkejut dan bertanya, “kamu dapat ini dari mana? topinya mirip dengan topi yang dipakai oleh Mi Bunny”, komentar mereka.
Berbasis Pada Komunitas
Hugo mengawali obrolan dengan bercerita tentang komunitas Mi. Xiaomi memang begitu dekat dengan komunitas. Beberapa kegiatan komunitas bahkan didukung langsung oleh Xiaomi.
Hugo menunjukkan beberapa hasil kreativitas dari komunitas Xiaomi, mulai dari akun Twitter @MIOfficial_id dan komunitas di Facebook. Selain dua akun resmi komunitas, di beberapa daerah juga muncul komunitas-komunitas pecinta Mi.
Beberapa aktivitas komunitas yang ditunjukkan Hugo antara lain kegiatan berbagi foto di #WikenWithMi di Twitter, Miloween saat menyambut Halloween yang menghasilkan beberapa karakter hantu ala Mi, hingga acara menyambut beberapa hari besar di Indonesia. Acara meet-up Mi Fans kemarin juga salah satu acara komunitas yang didukung oleh Xiaomi.
Xiaomi berusaha untuk merangkul komunitas, karena dari komunitas ini masukan-masukan tentang produk didengar langsung dan menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan produk ke depan. Saya merasakan sendiri, forumnya sangat aktif, sampai saya sendiri heran, ini orang yang nongkrongin forum pada nganggur apa, ya?
Acara kopdar yang saya hadiri ini juga merupakan salah satu cara Xiaomi menjaga hubungan dengan komunitas. Hugo Barra mendengarkan berbagai hal, mulai dari pertanyaan, masukan, hingga keluhan.
Saya bercerita tentang Xiaomi Redmi 1S saya yang cepat panas hingga keluhan tentang sulitnya mendapatkan verifikasi akun Mi. Untuk yang verifikasi akun Mi ini, Hugo Barra cukup kaget dan heran. Dia langsung mencatat ini di ponselnya dan berjanji akan melakukan investigasi.
Saya juga bertanya, kenapa di Xiaomi Redmi 1S dan Xiaomi Redmi Note yang dual SIM cuma satu slot saja yang mendukung 3G. Hugo Barra menjawab bahwa ini karena keterbatasan chipset dan perangkat yang digunakan.
Ada pertanyaan menarik dari Didut, antara lain tentang kenapa Xiaomi MI3 dan produk lain belum atau tidak masuk ke Indonesia. Hugo menjawab bahwa ini terhambat oleh masalah sertifikasi dan regulasi. Juga soal apakah Xiaomi berminat untuk membuat perangkat pakai (wearable device) yang sekarang sedang ngetren, Hugo menjawab Xiaomi terbuka untuk ide tersebut dan siap untuk mengeksplorasi.
Untuk meningkatkan layanan, Xiaomi juga membuka service center di Indonesia. Saat ini ada 17 service center yang tersebar di 15 kota. Namun jika ingin merasakan layanan terbaik, bisa datang ke Mi Service Center di ITC Roxy Mas, Jakarta Barat. Tak hanya itu, Xiaomi juga berencana menambah 9 service center lagi.
Selain service center, Xiaomi juga membuka layanan pelanggan. Pelanggan Lazada bisa langsung menghubungi layanan pelanggan Lazada, atau bisa menelepon ke nomor 0800-1-401558 pada jam 09:00-18:00, dan melalui layanan pelanggan di Mi.com.
Mengintip Xiaomi Redmi Note
Menyusul suksesnya penjualan Xiaomi Redmi 1S, Xiaomi pun melanjutkan penjualan produk terbaiknya di Indonesia. Kini, Xiaomi Redmi Note, siap hadir di Indonesia pada tanggal 13 November 2014 melalui situs penjualan Lazada.
Pihak Xiaomi merasa cukup puas dengan penjualan yang bekerja sama dengan Lazada ini. Hugo mengatakan, ia kagum dengan kemasan produk Xiaomi yang dijual di Lazada. Lazada mengemas ulang dan melakukan rebranding produknya khusus untuk Xiaomi.
Hugo Barra mengklaim telah menjual 85 ribu perangkat Xiaomi Redmi 1S dalam 9 kali flash sale, kurang dari 2 bulan, sejak penjualan pertama 4 September 2014. Hugo juga memuji tentang kecepatan pengiriman barang di Jakarta yang bisa langsung sampai pada hari pertama pembelian. “Lebih hebat dari Amazon”, katanya.
Meski pas penjualan, situs Lazada sempat kewalahan karena animo masyarakat yang begitu menggila. Gimana nggak kewalahan, lha 15.000 perangkat yang dijual langsung ludes dalam waktu 10 menit.
Xiaomi Redmi Note ditenagai oleh prosesor MediaTek Octa-core (8 core CPU). Meski ada 2 versi prosesor, yaitu 1,4 GHz dan 1,7 GHz, yang akan beredar di Indonesia adalah yang berkecepatan 1,7 GHz. Memori yang digunakan sebesar 2 GB dengan ruang penyimpan internal sebesar 8 GB. Xiaomi Redmi Note mendukung microSD hingga 32 GB.
Seperti saudaranya Xiaomi Redmi 1S, terdapat 2 slot SIM card berukuran standar. Namun cuma slot pertama yang mendukung WCDMA/3G, sedangkan slot kedua hanya mendukung 2G.
Xiaomi Redmi Note berukuran lebar, yaitu 5,5 inchi. Layarnya dilapisi Corning Gorilla Glass 3. Kamera belakang beresolusi 13 MP dan kamera depan 5 MP, cocok untuk yang doyan selfie.
Hugo Barra kemudian memberi tabel perbandingan Xiaomi Redmi Note dengan perangkat lain yang setara. Jika dibandingkan dengan perangkat lain, spesifikasi Xiaomi Redmi Note tak kalah.
Saat Hugo bertanya berapa kira-kira harga Xiaomi Redmi Note jika melihat perangkat kompetitor, saya sempat terpikir angka sekitar Rp 3,2 juta. Namun rupanya perkiraan saya meleset jauh. Xiaomi Redmi Note dijual dengan harga Rp 1.999.000!! Are you serious, Hugo?
Tabel Perbandingan
Perangkat | CPU | Layar | RAM | Memori | Kamera | Skor Antutu | Harga | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Oppo Find 7A | 4 × 2,3 GHz | 5,5″ Full HD | 2 GB | 16 GB | 13 MP | 5 MP | 36.694 | Rp 6.999.000 |
Galaxy Note 3 | 4 × 1,9 GHz | 5,7″ Full HD | 3 GB | 16 GB | 13 MP | 2 MP | 35.490 | Rp 6.850.000 |
Lenovo Vibe Z | 4 × 2,2 GHz | 5,5″ Full HD | 2 GB | 16 GB | 13 MP | 5 MP | 35.106 | Rp 3.850.000 |
Redmi Note | 8 × 1,7 GHz | 5,5″ HD | 2 GB | 8 GB | 13 MP | 5 MP | 27.874 | Rp 1.999.000 |
Asus Zenfone 6 | 2 × 2,0 GHz | 6″ HD | 2 GB | 16 GB | 13 MP | 2 MP | 23.315 | Rp 2.798.000 |
Galaxy Mega 2 | 4 × 1,2 GHz | 5,8″ HD | 1,5 GB | 16 GB | 8 MP | 5 MP | 21.641 | Rp 3.999.000 |
HTC Desire 816 | 4 × 1,6 GHz | 5,5″ HD | 1,5 GB | 16 GB | 13 MP | 5 MP | 20.934 | Rp 4.390.000 |
Sony Experia T3 | 4 × 1,4 GHz | 5,3″ HD | 1 GB | 8 GB | 8 MP | 1,1 MP | 20.282 | Rp 4.418.000 |
LG G Pro Lite | 2 × 1,0 GHz | 5,5″ 540p | 1 GB | 8 GB | 8 MP | 1,3 MP | 36.694 | Rp 2.399.000 |
Di akhir pertemuan, para hadirin mendapat oleh-oleh yang tak terduga, sebuah Xiaomi Redmi Note dan Power Bank Mi 5200 mAH.
Terima kasih, Xiaomi!
Wah seneng ya dapat kesempatan ketemu langsung orang yang bertanggung jawab dgn produk yg kita pakai…