Jika pernah menonton film Bridge of Spies (2015) film yang dibintangi oleh Tom Hanks, pasti tahu tentang jembatan Glienicker yang menjadi salah satu lokasi di film tersebut.
Film yang diadaptasi dari kisah nyata tersebut, sangat membekas dalam ingatan saya ketika saya menonton film tersebut di bioskop di Jakarta.
Tak menyangka, saya bisa menginjakkan kaki di jembatan bersejarah tersebut beberapa tahun setelah menonton filmnya.
Kisah pertukaran mata-mata dan sekilas tentang jembatan Glienicker ini juga saya dapatkan saat mengunjungi museum mata-mata di Berlin.
Jembatan yang menyimpan banyak cerita ini kini tidak menyisakan bekas-bekas sejarahnya.
Sekilas nampak seperti jembatan biasa yang melintasi Sungai Havel yang menghubungkan Potsdam, Brandenburg dan Berlin.
Jerman sepertinya mengubur sejarah kelam yang ditorehkan di jembatan ini, membuang semua jejak sejarah, misal pos-pos penjagaan, dan menggantikannya dengan sebuah papan informasi agar generasi tidak lupa.
Maklum saja, jembatan yang dibangun pada tahun 1904 hingga 1907 ini, sempat hancur pada Perang Dunia Kedua, dan dibangun kembali pada 1949.
Saat Jerman terpecah menjadi dua dan Tembok Berlin dibangun pada 13 Agustus 1961, jembatan ini menjadi salah satu perbatasan yang menghubungkan Republik Demokratik Jerman alias Jerman Timur dan wilayah Berlin Barat milik Republik Federal Jerman alias Jerman Barat.
Hanya militer dan diplomat saja yang boleh melewati jembatan ini tentunya dengan izin khusus.
Saat Tembok Berlin runtuh pada tanggal 9 November 1989, jembatan ini pun akhirnya dibuka untuk umum dan kembali menyatukan Jerman pada tanggal 10 November 1989 pukul 18:00.
Nama Glienicker sendiri diambil dari nama istana (schloss) Glienicke yang berada di sisi timur jembatan di wilayah Berlin.
Kini jembatan ini merupakan jalan utama negara (Bundesstraße 1) yang bisa dilintasi mobil, sepeda, dan pejalan kaki.
Kapal-kapal wisata pun banyak yang melintasi bagian bawah jembatan, menyusuri Danau Glienicke (Glienickesee) dan Danau Jungfern (Jungfernsee).
Saat kami mengunjungi jembatan ini pada 16 Juli 2020 lalu, kami melihat banyak kapal pribadi yang tengah bersandar di sekitar jembatan, serta sebuah kapal tongkang besar melintas.
Jembatan ini bisa dicapai dari Potsdam, dengan naik tram bernomor 93 dari Stasiun Potsdam, di Brandenburg, atau menggunakan bus kota bernomor 316 dari Stasiun Wansee di Berlin.
Kami berjalan menyusuri trotoar jembatan dari Potsdam menuju ke Berlin, dan tepat di tengah, terdapat sebuah penanda di mana di lokasi ini perbatasan yang dulu memisahkan Jerman.
Di tengah-tengah jembatan ini lah, tawanan mata-mata ditukarkan pada masa perang dingin, di mana seperti kisah yang diceritakan di film Bridge of Spies, mata-mata Uni Soviet, Rudolf Abel ditukar dengan pilot mata-mata Amerika Serikat, Gary Powers pada Februari 1962.
Sejak saat itu pertukaran agen dan mata-mata yang tertangkap oleh kedua belah pihak dilakukan di jembatan ini.
Tak heran julukan bridge of spies cocok disematkan pada jembatan yang terbuat dari baja dengan warna toska ini.
Hanya penanda di tengah jembatan serta beberapa plakat dan papan informasi turis, yang menunjukkan bahwa jembatan ini bersejarah.
Lambang negara Republik Federal Jerman yang dulunya tergantung di atas jembatan pun kini tiada berbekas, termasuk bekas pos-pos penjagaan di ujung-ujung jembatan.
Di sisi timur, di area Berlin, terdapat patung centaur, makhluk dari mitologi Yunani yang berbentuk setengah manusia setengah kuda di bagian sisi kanan dan kiri, karya pematung Stephan Walter.
Sementara di sisi barat, di area Potsdam, terdapat gerbang cantik yang merupakan bagian dari vila Schöningen yang kini menjadi museum yang berisi sejarah Jembatan Glienicker.
Pemandangan di sekitar jembatan ini sangat cantik, tak heran, selain jadi tujuan wisata sejarah, tempat ini juga menjadi salah satu tujuan utama turis untuk menikmati pemandangan.
Bahkan jembatan ini menjadi salah satu paket dalam kunjungan bus wisata Hop-On-Hop-Off dari Potsdam, yang sayangnya karena pandemi, bus wisata ini tidak beroperasi.
Perjalanan sejarahnya panjang juga ya mas, especially karena pernah menjadi salah satu penghubung antara Jerman Barat dan Jerman Timur 😍 jadi membayangkan jaman dulu apa yang dirasakan orang-orang ketika menyebrang di jalan tersebut ~ terus jadi berpikir, kira-kira Korea Utara dan Selatan akan bisa mengikuti jejak Jerman atau nggak 😬
Eniho, view-nya bagus, dan nggak kelihatan seperti jembatan peninggalan sejarah, hehehe. Lebih mirip jembatan biasa, mungkin karena pos-pos penjagaan juga sudah dihilangkan. Menurut saya memang baiknya dihilangkan, nggak semua sejarah kelam perlu dikenang *eh* 😂