Sejak pandemi Covid-19 ini, masker menjadi salah satu barang kebutuhan yang harus dimiliki.
Namun sebagai pemakai kacamata, menggunakan masker menimbulkan masalah tersendiri, yaitu kacamata menjadi berembun karena uap nafas yang lolos di sela-sela hidung.
Saya sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah ini, dengan melakukan life hack, macam menggunakan selotip, mengganjal bagian hidung dengan bantalan tisu, dan sebagainya.
Meski cara-cara tersebut bisa dibilang manjur, namun saya merasa ada sesuatu yang salah dengan desain masker yang ada.
Masker kain atau masker bedah yang biasa dibeli dengan murah, juga kadang membuat nafas saya terasa sesak.
Belum lagi efektivitasnya menangkal berbagai partikel, masker kain tentu tidak seefektif masker bedah, yang mana masker bedah juga bisa menimbulkan masalah, yaitu sampah.
Saya bertanya-tanya, kenapa tidak ada masker yang bisa mengatasi masalah ini, terutama mencegah uap lolos dan membuat kacamata buram, dan ramah lingkungan.
Hingga suatu saat istri saya sedang menjelajah Instagram, menemukan ada penjual masker yang menurut deskripsinya tidak membuat kacamata berembun.
Masker ini diproduksi oleh Koziol, sebuah produsen perkakas dapur dan alat makan (kitchenware) dari Jerman, yang sering memenangkan penghargaan soal desain.
Istri mendapatkan informasi soal masker ini dari sebuah postingan dari Ankerpunkt, sebuah toko online yang menjual masker ini dengan diskon.
Ankerpunkt merupakan toko online yang mengkhususkan diri menjual barang-barang buatan Jerman, terutama pengrajin dan usaha-usaha kecil Jerman.
Tanpa pikir panjang, kami langsung membeli masker tersebut lewat Ankerpunkt, dengan harga 17,90€ untuk yang satuan, karena ingin mencoba dahulu.
Rupanya masker satuan sudah tidak ada lagi di Ankerpunkt, di mana yang dijual sekarang di situs itu yang bundled berisi 3 buah, yang bila dihitung-hitung memang lebih murah.
Masker satuan masih tersedia di situs Koziol, namun harganya agak lebih mahal dibandingkan dengan di Ankerpunkt.
Masker Koziol Hi Community
Masker dipesan pada tanggal 17 Juni 2020, dan barang sampai ke rumah melalui kurir DHL pada tanggal 20 Juni 2020.
Kotak kardus Koziol dibungkus lagi oleh sebuah kemasan kardus berwarna putih yang berisi alamat tujuan kami.
Desain kemasan kardusnya cukup menarik, penuh dengan warna dan tidak terkesan kaku.
Setelah kardus dibuka, masker yang terbungkus plastik langsung terlihat.
Selain masker, ada sebuah lembaran panduan dalam Bahasa Jerman, Inggris, Prancis, dan Spanyol.
Panduannya cukup lengkap dan informatif serta bergambar.
Maskernya sendiri terdiri dari 3 lapisan, lapisan luar, lapisan penapis (filter), dan lapisan dalam.
Kedua lapisan ini terbuat dari silikon lembut yang bisa dicuci dengan sabun atau menggunakan mesin pencuci piring, karena memang pada dasarnya silikon yang digunakan merupakan silikon untuk perangkat makan.
Bagian luar masker, karena saya membeli lewat Ankerpunkt, terdapat tulisan dan logo dari si toko, hitung-hitung promosi.
Untuk mesin pencuci piring, masker ini bisa dicuci dengan air panas minimal bersuhu 60°C dan bisa dikeringkan tanpa diputar (spin-dry).
Lapisan dalam yang terkena kulit terasa lembut dan tidak membuat kulit iritasi.
Sementara penapisnya selain bisa membeli lewat situs Koziol atau Ankerpunkt, bisa juga membeli penapis N95 di Amazon, namun perlu menyesuaikan ukurannya alias dipotong.
Selain penapis khusus, jika terpaksa, penapis ini bisa diganti dengan bahan breathable semacam kain, tisu, atau kapas, namun tentu saja tidak seefektif menggunakan penapis khusus.
Karetnya menggunakan karet biasa, yang sekilas mirip dengan karet yang digunakan untuk karet pakaian, namun elastisitasnya tidak terlalu keras dan tidak terlalu longgar.
Menurut saya karet ini bisa saja diganti dengan karet lain, misal jika hilang atau putus.
Karet ini cukup panjang dan dipakai dengan cara memasukkan ke bagian samping masker untuk mengunci, lalu dililitkan ke belakang kepala, dan diikat.
Ukuran masker ini juga menurut saya pas, menutupi hidung dan mulut saya dengan sempurna dan tidak menyebabkan rasa sesak, meski rasanya masker menutup rapat.
Mungkin karena ada rongga di bagian mulut dan udara keluar lewat bagian lubang yang ada di bagian depan.
Benar saja, saat menggunakan masker ini, kacamata saya tidak berembun, karena uap nafas tidak bisa lolos melalui sela-sela hidung dan pipi, karena silikon masker menutup rapat.
Masker ini memiliki sertifikasi dalam urusan sosio-ekonomi dan keberlangsungan lingkungan hidup dari Gesicherte Nachhaltigkeit, SMETABureau Veritas, ISO 9001 TÜV SÜD, dan SEDEX.
Meski begitu, masker ini tidak tersertifikasi FFP (Filtering Face Piece), yang artinya meski masker ini bisa melindungi alat pernafasan, namun tidak ada sertifikasi yang menjamin perlindungan dari virus atau partikel-partikel kecil, seperti pada masker profesional khusus.
Namun untuk perlindungan, rasanya menurut saya cukup, toh masker kain dan bahkan masker bedah yang dijual umum juga tidak menjamin dari masuknya virus dan partikel kecil.
Koziol juga menyatakan bahwa masker ini tidak menggantikan rekomendasi WHO tentang usaha perlindungan dari virus, seperti tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter dan mencuci tangan dengan sabun.
Nah ini yang saya pelukan!
Selama ini saya pikir hanya orang di negeri tropis lembap yang mengalami, terutama saat berjalan kaki, tapi oh ternyata di negeri Utara juga.
Embun di kacamata karena embusan napas itu sama mengganggunya dengan embun setelah keluar dari mobil ber-AC.