Menonton Spectra Light & Water Show di Marina Bay Sands

6 minutes 2,864 0

Kunjungan singkat saya dan istri ke Singapura pada 24-25 April 2018, agendanya memang cukup padat.

Setelah siang hari berpanas-panas di The Southern Ridges hingga ke Henderson Waves, malam hari kami menonton pertunjukan laser dan air di pelataran Marina Bay Sands, tepatnya di Event Plaza.

menonton Spectra Light & Water Show

Awalnya dari The Southern Ridges, kami ke sini dulu sebelum kembali ke hotel karena searah.

Namun karena badan cukup berkeringat dan kami masih punya waktu, kami memutuskan kembali ke hotel untuk mandi dan berganti pakaian sebelum berangkat kembali menggunakan MRT.

Kami naik MRT dari stasiun Paya Lebar lalu mengambil jalur nomor 10 untuk naik Circle Line yang mengarah ke Marina Bay.

Kami turun di stasiun Bayfront lalu berjalan sekitar 10 menit menuju lokasi. Saat kami datang, waktu menunjukkan pukul 20:00 lebih sedikit.

Saat kami datang, pertunjukkan sudah mulai. Pelataran sudah ramai dengan pengunjung yang duduk-duduk dan menikmati pertunjukan cahaya, air, dan suara yang disajikan setiap hari pada pukul 20:00 dan 21:00, serta khusus di hari Jumat dan Sabtu, pertunjukkan ditambah jamnya pada pukul 22:00.

Kami segera mencari tempat duduk di tengah-tengah penonton yang duduk dengan tertib. Kebanyakan yang datang adalah turis dari berbagai etnis. Mungkin juga ada warga Singapura yang datang menikmati hiburan gratis.

Kami segera merangsek mencari tempat duduk di sela-sela penonton.

Spectra, Kisah Perjalanan Singapura

segmen awal pertunjukan Spectra Light & Water Show

Kami menikmati pertunjukan yang menceritakan kisah Singapura yang multikultural menjadi kota kosmopolitan ini. Ada 4 babak yang bersambung jadi satu dengan jeda yang tak lama.

Babak pertama mengisahkan tentang asal-muasal dan visi Singapura, yang diterjemahkan dengan memfokuskan pertunjukkan pada prisma kaca setinggi 12 meter yang menjadi jantung pertunjukan.

Cahaya lampu yang ditampilkan di prisma ini mampu terlihat dari jarak hingga 50 meter.

Deretan air mancur yang berada di kanan-kiri mulai nampak menari naik-turun mengikuti irama musik.

Warna-warni lampu LED rendah daya yang menyorot air dan prisma didominasi warna biru, merah, dan ungu.

Lagu yang mengiringi masih berirama santai, dengan suara dentingan piano yang mendominasi di tengah dentuman irama orkestra.

Di segmen kedua, lagu pun berganti dan lebih bervariasi. Alunan musik gesek dan pukulan gendang ala Tiongkok hingga petikan alat musik khas India dan Timur Tengah terdengar.

Semprotan air mancur pun membentuk semacam layar yang menjadi latar untuk gambar-gambar yang ditampilkan oleh proyektor.

Warna merah dan kuning pun mulai banyak muncul selain warna utama biru dan ungu yang menjadi latar warna dari pertunjukan di segmen ini.

Segmen kedua menggambarkan tentang keberagaman latar budaya masyarakat Singapura, mulai dari Melayu, Tionghoa, dan India.

Di segmen kedua ini tampak animasi burung phoenix 3 dimensi terbang melayang-layang terproyeksikan di layar air.

Selain burung, nampak pula animasi bunga anggrek yang merupakan bunga nasional Singapura.

Perpindahan segmen kedua menuju ketiga sangat halus. Musiknya berubah cenderung lebih banyak mengedepankan suara vokal.

Air mancur dimainkan dengan lebih banyak membentuk layar untuk menjadi layar proyeksi animasi berbagai bentuk geometris.

Segmen ketiga dan keempat menggambarkan harapan dan masa depan Singapura yang lebih dinamis.

Di segmen keempat, lagunya berubah berdentum dan dinamis. Air mancur pun memancar menggila dan bervariasi.

Tidak hanya sorot lampu, kali ini cahaya laser yang dipancarkan dari atas Marina Bay Sands ikut berpartisipasi.

Tata audio yang digunakan memberikan efek suara yang dahsyat namun tidak memekakkan telinga. Ada 3 pengeras suara yang dipasang di bagian depan di bawah air mancur serta pengeras suara di kanan dan kiri plasa.

Di beberapa titik muncul letupan-letupan api, menambah suasana makin meriah.

Air mancur pun seperti disemprotkan ke atas secara maksimal seperti hendak menggambarkan harapan Singapura yang tinggi.

Tak terasa waktu telah berjalan selama 15 menit. Pertunjukan pun mencapai segmen terakhir.

Dengan tertib, penonton pun beranjak dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

Kami kemudian berjalan melewati Helix Bridge menuju Makansutra Gluttons Bay untuk makan malam.

1 response