Saya telah menggunakan MacBook Pro sekitar 4 tahun lalu. Hingga saat ini, saya memang tidak pernah risau dengan gangguan virus. Virus memang bukan gangguan utama bagi pengguna Mac, namun ada ancaman lain yang patut diwaspadai.
Meski Mac sering dianggap sebagai salah satu sistem operasi paling aman, bukan berarti pengguna Mac bisa terbebas dari ancaman dan bahaya lain yang mengincar data di komputer.
Beberapa ancaman tersebut adalah ulah para peretas nakal yang mencoba masuk ke sistem, mengambil data pribadi dan rahasia, hingga mengambil alih komputer.
Caranya berbagai macam, mulai dari melakukan phising, mengirimkan malware, hingga mengendus aliran data saat terkoneksi ke jaringan wi-fi publik yang terbuka.
Salah satu cara untuk mengamankan komputer dari bahaya-bahaya ini adalah dengan memasang aplikasi perlindungan komputer. Dari beberapa pilihan aplikasi perlindungan dan keamanan komputer, terutama yang mendukung Mac, saya mencoba Avast Free Mac Security.
Avast merupakan perusahaan keamanan aplikasi yang berdiri pada 1988 dan bermarkas di Praha, Republik Ceko. Perusahaan ini terus berkembang, hingga untuk meningkatkan layanannya, pada September 2016 lalu, Avast mengakuisisi AVG Technologies, perusahaan yang berbasis di Belanda, yang juga bergerak di bidang keamanan aplikasi.
Avast Mac Security 2016
Avast menawarkan beberapa pilihan produk yang disesuaikan dengan perangkat dan sistem operasi yang digunakan.
Mulai dari perlindungan untuk PC/komputer berbasis Windows, Mac OSX, dan ponsel pintar berbasis Android dan iOS (iPhone/iPad).
Karena saya menggunakan Mac, saya mengunduh dan menggunakan Avast Mac Security 2016 yang terdiri atas Online Security (perlindungan saat terhubung ke internet), Avast Secure Line VPN, dan Avast Passwords.
Layanan Avast Passwords merupakan layanan gratis tambahan, sedangkan Avast Secure Line VPN memerlukan lisensi yang bisa dibeli secara terpisah.
Avast Shields
Avast Shields adalah aplikasi untuk memindai virus dan program berbahaya yang berada pada Mac. Bisa saja secara tak sengaja, sistem mengunduh program ini dari surel atau saat mengunjungi situs-situs tertentu.
Setelah memasang, saya kemudian melakukan pemindaian pada Mac saya. Saya tak menyangka, selama ini saya mengira Mac saya aman, rupanya Avast Shields menemukan dan mengamankan ratusan berkas-berkas yang dicurigai dan berpotensi berbahaya.
Berkas-berkas ini rata-rata berasal dari surel yang masuk ke dalam kotak spam. Saya memang menggunakan aplikasi e-mail client untuk menarik surel dari berbagai macam layanan surel.
Avast Online Security
Untuk mengetahui apakah komputer saya terlindungi atau tidak, saya mengunjungi situs yang diketahui mengandung malware, virus, dan program berbahaya lainnya.
Cara ini tidak saya sarankan, karena bisa jadi membahayakan komputer, tapi demi memenuhi keingintahuan, saya melakukan hal berbahaya ini.
Benar saja, begitu saya membuka URL yang mengandung malware atau virus, sebuah peringatan langsung muncul dan halaman peramban saya menampilkan halaman pemblokiran situs.
Avast Online Security mencegah saya untuk melangkah lebih jauh.
Avast Passwords
Saya seringkali lupa kata sandi saat hendak menggunakan suatu layanan. Begitu juga saat saya hendak membuat suatu kata sandi yang aman dan sulit ditebak.
Avast Passwords membantu saya untuk menyimpan kata sandi dari masing-masing layanan yang saya gunakan. Saya cukup mengingat kata sandi utama Avast Password saja.
Avast Passwords menyediakan fasilitas autofill, di mana dengan sekali klik, isian kolom pada halaman masuk layanan akan terisi dan langsung masuk tanpa repot mengetik.
Avast Passwords juga membantu saya mendapatkan kata sandi acak yang sulit ditebak dan aman digunakan. Kombinasi kata sandi yang dibuat bisa diset apakah akan menggunakan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.
Avast Passwords juga bisa mengimpor kata sandi tersimpan di peramban Chrome atau dari aplikasi serupa.
Menariknya, layanan ini juga bisa digunakan di iPhone, dengan memasang aplikasi Avast Password dari iTunes, dan Android dengan memasang aplikasi Avast Password dari Google Play.
Kata sandi yang tersimpan akan tersinkronisasi dengan masing-masing perangkat, sehingga tak perlu lagi repot mengingat-ingat kata sandi di saat membuka laptop atau ponsel.
Layanan Avast Passwords bisa dipakai secara gratis.
Avast Secure Line VPN
Layanan ini merupakan layanan berbayar yang disertakan saat memasang Avast Mac Security 2016.
Avast Secure Line VPN memberi perlindungan lebih dengan membuak koneksi aman ke server VPN sehingga koneksi yang terjadi terlindungi dari endusan orang yang tak bertanggungjawab.
Layanan ini juga berguna untuk meloloskan diri dari pemblokiran situs yang dilakukan oleh ISP.
Saya yang menggunakan Telkom Indihome seringkali kesal karena beberapa situs diblokir, terutama Vimeo dan Reddit. Padahal situs-situs ini bukan situs porno atau situs penebar kebencian.
Layanan Secure Line VPN merupakan layanan berbayar, di mana terdapat masa percobaan selama 7 hari dari saat layanan dipasang. Untuk berlangganan, ada 3 paket yang ditawarkan, mulai dari Rp 90.000 per bulan, Rp 38.000 per bulan bila berlangganan selama 1 tahun, dan Rp 29.000 per bulan bila berlangganan selama 2 tahun.
Avast Premier
Setelah puas menggunakan layanan Avast di Mac, saya kemudian memasang layanan ini di laptop istri saya.
Laptop istri saya menggunakan Windows 8.1 di mana sistem operasi Windows merupakan sistem operasi yang paling rentan terhadap serangan.
Kebetulan aplikasi keamanan dan antivirus bawaan yang didapat secara gratis saat membeli laptop sudah habis lisensinya.
Dari tiga layanan yang ditawarkan Avast untuk Windows, Avast Free Antivirus, Avast Internet Security, dan Avast Premier, untuk perlindungan maksimal, saya memilih Avast Premier.
Avast Premier merupakan produk berbayar dengan membeli lisensi yang dibayar tiap tahun berdasar jumlah perangkat yang akan dilindungi. Harga yang harus dibayar untuk 1 PC per tahun adalah Rp 370.000.
Jika dihitung, Rp 370.000/360 hari, harga yang harus dibayar per harinya sekitar Rp 1.000. Untuk sebuah perlindungan maksimal, Rp 1.000 per hari rasanya sangat murah.
Avast Premier juga menyediakan versi percobaan selama 30 hari, jika ingin mencoba sebelum memutuskan untuk membeli.
Untuk membeli lisensi, dibutuhkan akun Avast. Saat membeli, nanti akan diminta untuk membuat akun Avast. Informasi lisensi ini kemudian akan disimpan ke dalam akun Avast untuk kemudahan saat pencarian.
Dibandingkan dengan Avast Mac Security, Avast Premier jauh lebih lengkap layanannya. Layanan Avast Premier terbagi atas tiga bagian, perlindungan, privasi, dan performa.
Pada kategori perlindungan ada tujuh layanan yang bisa digunakan untuk melindungi komputer, yaitu Antivirus, Rescue Disk, Firewall, Wi-fi Inspector, Real Site, Software Updater, dan Sandbox.
Kategori privasi terdiri dari Passwords, Secure Line VPN, dan Data Shredder. Sedangkan kategori performa terdiri dari Cleanup dan Game Mode.
Setelah memasang Avast Premier dan mengaktifkan lisensi, saya langsung menjalankan Smart Scan untuk memeriksa masalah di laptop istri saya.
Benar saja, Avast Premier langsung menemukan beberapa masalah pada laptop istri saya.
Dengan sekali klik, masalah pada laptop tersebut tersebut langsung dibereskan oleh Avast Premier.
Saya cukup iri dengan layanan yang ditawarkan oleh Avast Premier yang tidak ada di paket Avast Mac Security.
Aplikasi yang menurut saya penting juga ada di Mac adalah Firewall untuk melindungi komputer saat terkoneksi ke jaringan wi-fi publik, Cleanup untuk membersihkan berkas-berkas tak berguna untuk meningkatkan performa, dan Data Shredder yang bisa menghapus bersih berkas-berkas yang sudah dihapus.
Untuk sebuah keamanan, harga yang ditawarkan Avast Premier menurut saya sangat murah bila mengingat dengan kemampuannya untuk melindungi komputer dan data.
halo mas apakah sampai sekarang masih berlangganan avast? saya baru mau coba di tahun 2021 apakah masih worth it menggunakan avast?