Seperti niat saya pada tahun kemarin, saya akhirnya merilis episode kedua podcast saya.
Di episode kedua ini, saya bercerita tentang situasi perayaan malah tahun baru, atau yang disebut dengan Silvester di Berlin.
Sebagai podcaster amatiran, saya masih agak gagap dalam bercerita di podcast, karena saya melakukan perekaman dan publikasi podcast tersebut langsung dari aplikasi Anchor di ponsel.
Ada perbedaan yang cukup mendasar antara bercerita di blog dan podcast.
Selain dari medianya, di podcast saya cukup sulit memilih kalimat dengan cepat atau tema apa yang hendak saya ceritakan.
Membuat podcast, kata beberapa orang, merupakan salah satu cara belajar efektif untuk melatih berbicara di depan banyak orang, misal untuk melakukan presentasi atau pidato.
Meski terdengar mudah, yaitu tinggal ngomong dan bercerita, namun ketika berhadapan di depan publik, meski pendengarnya tidak terlihat macam podcast, rupanya tidak gampang.
Saya memang merasa kemampuan saya bercerita secara lisan masih perlu ditingkatkan, oleh karena itu saya membuat podcast untuk bisa membuat saya lebih percaya diri, dan bisa membuat apa yang saya sampaikan lebih mudah dimengerti orang lain.
Menurut istri saya, kadang artikulasi dan pelafalan kalimat saya kurang jelas, karena kemungkinan otak saya lebih cepat dari lidah saya, sehingga saat kata keluar, hasilnya cukup belibet.
Ini yang ingin saya perbaiki, karena itu, belajar dengan membuat podcast saya rasa bisa membantu saya untuk mengatasi hal ini.
Sama seperti menulis di blog, memulai membuat podcast dan mendengarkan sendiri suara sendiri, awalnya memang terasa aneh.
Belum lagi soal tema yang hendak disampaikan, perlu disusun dengan baik sehingga podcast bisa dinikmati, seperti menikmati tulisan blog.
Saya tentu mengakui bahwa podcast saya ini masih amburadul dan ngelantur ke sana ke mari, namun menurut saya ini adalah proses.
Ada beberapa tips yang sebenarnya sama dengan saat menulis blog, yang bisa diterapkan dalam membuat podcast.
Misalnya menyusun kerangka materi yang hendak disampaikan, atau membuat poin-poin penting yang akan disampaikan lalu mengembangkan dari sana, menulis naskah lalu tinggal dibaca, atau ada juga yang model free flow apa adanya.
Saya sendiri sedang berusaha mencari cara mana yang lebih cocok buat saya.
Episode pertama saya buat dengan spontan, dan tidak menggunakan naskah sama sekali, hanya bercerita tentang situasi yang terjadi.
Di episode kedua, saya mencoba membuat poin-poin yang hendak saya sampaikan, namun ternyata saya malah nyerocos ke berbagai hal, melenceng dari poin yang saya sampaikan, yang akhirnya saya biarkan saja sekalian mengalir, asal saya tetap bisa bercerita.
Memang tidak mudah, apalagi saya juga ingin podcast yang saya buat bisa bertema, minimal seperti tulisan di blog ini, yang semoga saja bisa dimengerti dan bermanfaat.
Dari podcast, secara teknis, saya juga ingin belajar hal baru, misal cara mengutak-atik atau menyunting berkas suara, dan memanfaatkan platform yang ada.
Apalagi saya tidak ingin overkill seperti menggunakan aplikasi penyunting suara canggih, mikrofon mahal, dan berbagai perangkat pendukung lainnya.
Dengan cukup sebuah ponsel untuk merekam suara dan menyunting melalui aplikasi Anchor, buat saya sangat cukup dan mudah.
Saya tak perlu pusing urusan belajar aplikasi penyuntingan audio, karena di aplikasi Anchor kita bisa memotong, menyunting berkas audio dengan antarmuka yang sangat mudah.
Urusan suara, saya juga tinggal memasukkan saja lagu atau efek suara yang sudah disediakan oleh Anchor tanpa perlu pusing dengan urusan lisensi.
Buat saya, berkarya dengan perangkat seadanya, terutama ponsel, merupakan tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, izinkan lah saya membagikan podcast saya di blog ini, yang kemungkinan beberapa postingan di blog ini akan memuat podcast jika saya terlalu malas atau ingin bercerita dengan podcast.
Jika ada masukan atau komentar, silakan tuliskan di kolom komentar ini atau bisa juga mengirim komentar dalam wujud suara melalui halaman Anchor saya, yang jika menarik akan saya tampilkan di podcast saya berikutnya.
Podcast saya ini juga bisa ditemukan di Spotify, dengan melakukan pencarian dengan kata kunci matriphe.
Selamat menikmati, episode kedua dari matriphe! personal podcast!
Wah ternyata bermain podcast juga. tar deh saya dengerin.
Saya pun sudah lama pengen bikin podcast, tapi lebih banyak tinggal sebagai niat saja hihihi
belum terlaksana sampai sekarang