Diwawancara Lokadata Tentang Pengalaman Karantina di Jerman

4 minutes 67 4

Hari Sabtu, 18 April 2020, Kang Dian meminta kontak saya melalui pesan pribadi di Twitter, sekaligus bertanya apakah saya bersedia diwawancara tentang pengalaman saya selama masa karantina di Jerman.

artikel wawancara saya di situs Lokadata

Saya pun memberikan kontak saya kepada Kang Dian untuk nantinya akan dihubungi kembali untuk wawancara.

Keesokan harinya, hari Minggu, 19 April 2020 sekitar pukul 10:17 waktu Berlin, saya dihubungi oleh Luky, wartawan dari Lokadata yang akan mewawancarai saya melalui WhatsApp.

Saya dan Luky membahas bagaimana teknis wawancaranya, karena perbedaan waktu antara Berlin dan Jakarta.

Awalnya wawancara akan dilakukan melalui panggilan video, namun kami tidak menemukan waktu yang cocok, karena saya hanya punya waktu di akhir pekan atau setelah bekerja yang mana di Indonesia waktunya sudah hampir tengah malam.

Kami kemudian sepakat bahwa wawancara akan dilakukan melalui surel saja, di mana saya akan dikirimi beberapa pertanyaan yang nanti akan saya jawab lewat surel.

Hari Senin, 20 April 2020, Luky mengirim surel berisi beberapa pertanyaan, yang kemudian saya balas hari itu juga setelah saya selesai bekerja.

Ada 11 pertanyaan yang diajukan Luky kepada saya, mulai dari profil singkat hingga beberapa pertanyaan yang jawabannya cukup panjang.

duduk-duduk di taman menikmati sakura setelah aturan karantina dilonggarkan

Pertanyaan pertama seputar profil saya, misal pekerjaan, umur, kota tempat tinggal di Jerman, dan berapa lama saya tinggal di Jerman.

Selanjutnya, pertanyaan seputar gambaran situasi saat karantina, sejak kapan karantina diterapkan, apakah transportasi publik tetap berjalan, apakah fasilitas umum tetap buka, dan kondisi di supermarket.

Kemudian pertanyaan beralih tentang bagaimana saya bekerja, apakah ada penerapan bekerja dari rumah, hingga bagaimana saya menyikapi rasa bosan selama bekerja dan menjalani karantina di rumah.

Pada pertanyaan berikutnya, Luki bertanya apakah di Jerman sempat terjadi aksi pemborongan di supermarket (panic buying), dan bagaimana kondisi stok barang-barang di supermarket, terutama masker dan hand sanitizer.

warga Berlin menikmati musim semi dengan duduk-duduk di taman setelah aturan karantina dilonggarkan

Tentang keberhasilan Jerman menjalankan aturan pembatasan dan karantina, Luky bertanya apakah ada warga yang bandel, apa hukumannya bagi warga yang melanggar, dan apa kira-kira kunci keberhasilan penerapan aturan karantina yang diterapkan oleh pemerintah Jerman.

Karena sekarang sedang musim semi, pertanyaan selanjutnya adalah apakah ada acara pada musim semi ini dan bagaimana nasib acara-acara tersebut pada masa karantina ini.

Terkait keberadaan WNI di Jerman, Luky bertanya tentang penanganan pemerintah Jerman terhadap WNI dan peran KBRI saat masa karantina ini, serta apakah ada keinginan saya untuk pulang ke Indonesia saat seperti ini.

Pertanyaan terakhir soal infrastruktur kesehatan di Jerman, apakah ada kekurangan APD (Alat Pelindung Diri) seperti di beberapa negara, bagaimana nasib para tenaga medis, dan bagaimana proses tes Covid-19 dilakukan di Jerman.

Selain mengirim pertanyaan, Luky juga meminta saya untuk mengirimkan foto atau video situasi saat masa karantina.

Tanggal 22 April 2020, artikel wawancara tersebut tayang di Lokadata.

Jika artikel tidak dapat dibuka, silakan lihat tangkapan layar yang saya ambil.

5 responses
  1. Gravatar of Antyoยฎ
    Antyoยฎ

    Akhirnya…. ๐Ÿ˜

  2. Gravatar of morishige
    morishige

    Wih… Meluncur ke TKP, Kang. ๐Ÿ˜€

  3. Gravatar of TemuKonco
    TemuKonco

    Semoga sekarang keadaannya sudah lebih membaik ya Mas di sana. Aamiiiin…
    Sehat-sehat selalu semua di sana nggih…

  4. Gravatar of TOMI
    TOMI

    wah sekarang baru di Jerman mas? mantabbb .. saya tak coba ke tekape baca wawancaranya y mas