Transaksi Nontunai dan Otomatis di Singapura

6 minutes 2,447 0

Selama di Singapura, kami mencoba dan mengamati beberapa transaksi nontunai dan transaksi yang menggunakan mesin.

Saya merasa dengan transaksi nontunai atau menggunakan mesin, prosesnya jadi makin mudah, cepat, dan menyenangkan.

Ada beberapa transaksi yang saya gunakan selama di Singapura, yaitu menggunakan kartu EZ-Link, bertransaksi di mesin penjual minuman otomatis, memesan makanan menggunakan papan pemesanan, dan pembayaran melalui ponsel.

EZ-Link

mengisi kartu EZ-Link di 7-Eleven

Kartu EZ-Link sepertinya menjadi kartu yang wajib dimiliki oleh warga Singapura.

Berawal pada April 2002 yang awalnya digunakan untuk membayar transportasi MRT, LRT, dan bus secara contactless, kini kartu ini juga bisa digunakan untuk membayar berbagai hal.

Dengan metode contactless, di mana kartu cukup ditempel ke mesin pembaca, transaksi bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 0,2 detik.

Selain mudah, kartu ini juga bisa dibilang cukup aman selama tidak hilang. Jika kartu didaftarkan, jika kartu hilang pun bisa diblokir agar tidak bisa digunakan oleh orang yang tidak berhak.

Pengalaman kami menggunakan EZ-Link untuk transportasi juga sangat menyenangkan. Apalagi masa berlaku kartunya cukup lama yaitu 5 tahun.

Cara mengisinya pun mudah, salah satunya adalah melalui gerai 7-Eleven, dengan biaya S$ 0,5 per transaksi.

Mesin Penjual Minuman Otomatis

membeli minuman lewat mesin penjual minuman otomatis

Mesin penjual minuman otomatis memang bukan hal yang baru. Namun yang menarik adalah mesin penjual minuman otomatis ini bisa memberikan kembalian jika uang yang dimasukkan bernilai lebih besar dari harga minuman yang ditawarkan.

Kami mencoba mesin penjual minuman Pokka ini di kawasan Telok Blangah Hill Park, di mana mesin ini menerima uang kertas dan koin.

Di beberapa tempat bahkan mesin penjual minuman otomatis juga menerima pembayaran dengan kartu kredit dan kartu EZ-Link.

Berbeda dengan mesin penjual minuman di Indonesia, di mana untuk membeli harus menggunakan uang pas, hanya menerima uang dengan nominal tertentu, dan uang harus dalam kondisi yang bagus, mesin penjual minuman di Singapura bisa menerima uang dalam nominal berapa pun.

Saya bahkan kesal saat berada di Terminal 3 Soekarno-Hatta, di mana saat saya mencoba membeli minuman di mesin penjual minuman otomatis, uang saya ditolak, meski kondisi uang yang saya masukkan masih bisa dibilang cukup baik meski bukan uang baru.

Memesan Lewat Mesin Pemesanan

mesin pemesanan di McDonald’s

Saat hendak makan restoran McDonald’s Vivo City, kami melihat sebuah papan yang berisi menu-menu.

Rupanya mesin ini juga bisa digunakan untuk memesan menu secara langsung.

Kami pun mencoba memesan menggunakan mesin pemesanan ini.

Untungnya mesin ini menerima pembayaran menggunakan EZ-Link dan kartu kredit berlogo VISA dan MasterCard.

Setelah memilih-milih menu melalui papan, kami pun membayar menggunakan kartu kredit Mandiri yang berlogo VISA.

Mesin EDC sempat mengalami kesulitan membaca chip maupun pita magnetik pada kartu kredit saya. Kartu kredit saya memang jarang digunakan untuk transaksi fisik, sehingga kemungkinan kondisi kartunya juga sudah tidak bagus.

Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya kartu kredit saya terbaca chip-nya dan setelah memasukkan PIN, EDC menyetak struk berisi nomor antrean.

mesin pemesanan di Terminal 4 Changi

Kami mendapat nomor antrean 2714 dan di monitor langsung muncul nomor antrean kami.

Kami menunggu sekitar 20 menit kemudian nomor kami dipanggil dan pesanan bisa kami ambil di meja pengambilan.

Sebenarnya gerai ini juga melayani pembelian langsung di counter, namun kami ingin mencoba pengalaman membeli menggunakan mesin.

Selain di McDonald’s, pemesanan menggunakan mesin pemesanan juga kami temukan di area food court International Food Hall di lantai 2M (Transit) Terminal 4 Bandara Changi.

Sayangnya mesin ini hanya menerima kartu kredit Singapura dan uang tunai saja.

Pembayaran Melalui Ponsel

mesin pembaca Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay

Saat di Terminal 4, saat kami hendak memesan makanan di salah satu counter di area Food Hall, di depan kami ada orang yang membayar dengan menggunakan Apple Pay.

Saya hanya melihat sekilas saat orang tersebut membayar. Dia hanya menekan tombol Touch ID pada iPhone-nya kemudian mendekatkan pada mesin EDC.

Pada layar iPhone saya melihat sekilas muncul gambar kartu, di mana kartu inilah yang kemudian akan ditagih pembayarannya.

Selain menerima pembayaran konvensional dengan menggunakan kartu, mesin ini juga menerima pembayaran lewat Google Pay dan Samsung Pay.

Sayangnya di Indonesia belum bisa menerima pembayaran dengan Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay.