Setelah cukup mengeksplorasi Lenovo Zuk Z1, saya akhirnya memasang custom ROM AOSP Extended ke Lenovo Zuk Z1 karena sudah menggunakan Android 8.1 (Oreo).
Awalnya saya berencana akan memasang Lineage OS, namun karena masih menggunakan Android 7.1.1 (Nougat), saya mencari ROM lain yang sudah menggunakan Oreo. Lineage OS yang menggunakan Oreo (versi 15) sudah ada beberapa versi tidak resmi hasil porting para pengembang, namun saya lebih suka menggunakan versi resminya.
AOSP Extended merupakan custom ROM yang berbasis pada AOSP (Android Open Source Project). Keuntungan terbesarnya adalah ROM ini merupakan ROM yang bisa dibilang paling murni dan selalu mendapat pembaruan sesuai dengan rilis Android oleh Google.
Karena Lenovo Zuk Z1 ini sama sekali belum di-oprek, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu.
- Mengaktifkan mode pengembang
- Buka kunci (unlock) bootloader
- Memasang TWRP untuk melakukan flashing ROM
- Memasang ROM melalui TWRP
Saya menggunakan MacOS 10.13 (High Sierra) untuk membuka kunci (unlock) bootloader dan memasang TWRP menggunakan fastboot
.
Kedua alat ini dijalankan melalui command line dengan mengunduh dan memasang dari Android SDK Platform Tools.
Mengaktifkan Mode Pengembang dan Membuka Kunci (Unlock) Bootloader
Mode pengembang diaktifkan dengan cara mengetuk nomor versi pada halaman Tentang Ponsel sebanyak 7 kali. Setelah aktif, opsi pengembang akan muncul di halaman pengaturan.
Ada beberapa hal yang saya aktifkan, yaitu mengaktifkan advanced reboot, di mana opsi ini akan memberikan pilihan ke mode normal, cepat, recovery, dan bootloader.
Bagian USB ADB debugging juga saya aktifkan agar ponsel bisa diperintah dengan adb
melalui MacBook Pro saya yang terhubung lewat kabel USB.
Pada mode pengembang, OEM bootloader bisa dibuka kuncinya pada menu ini.
Selain dari menu pengembang, membuka kunci juga bisa dilakukan lewat fastboot
yang caranya agak rumit.
Ponsel harus dinyalakan dalam mode fastboot, kemudian dari terminal, mengetikkan beberapa perintah.
Berikut ini perintah yang saya jalankan untuk melakukan pengecekan perangkat lalu membuka kunci bootloader.
mactriphe:ROM matriphe$ fastboot devices -l 4050b675 fastboot usb:336592896X mactriphe:ROM matriphe$ sudo fastboot oem unlock Password: ... FAILED (remote: Need wipe userdata. Do 'fastboot oem unlock-go') finished. total time: 0.005s mactriphe:ROM matriphe$ sudo fastboot oem unlock-go ... OKAY [ 0.003s] finished. total time: 0.003s mactriphe:ROM matriphe$ sudo fastboot oem device-info ... (bootloader) Device tampered: false (bootloader) Device unlocked: true (bootloader) Charger screen enabled: false (bootloader) Display panel: OKAY [ 0.006s] finished. total time: 0.006s mactriphe:ROM matriphe$
Saya menggunakan mode sudo
karena saat saya membuka kunci, ponsel tidak merespon. Cara ini akan menghapus seluruh data dan melakukan reset pada ponsel.
Memasang TWRP
Saya mengunduh TWRP versi 3.2.1 yang dirilis pada 9 Desember 2017 yang mendukung Oreo.
Berkas image saya unduh dari halaman pengunduhan untuk perangkat Lenovo Zuk Z1 (ham).
Saat mencoba melakukan flashing TWRP, saya beberapa kali gagal memasang TWRP dan saat boot ke mode recovery selalu kembali ke Cyanogen Recovery bawaan.
Setelah mencari tahu, rupanya ini karena mode pembaruan Cyanogen recovery aktif. Opsi ini ada di menu pengembang dan bisa dinonaktifkan.
Opsi ini digunakan untuk melakukan pembaruan dari Cyanogen OS bawaan Lenovo Zuk Z1. Karena saya hendak memasang custom ROM, maka opsi ini tidak digunakan.
Setelah mematikan mode pembaruan Cyanogen recovery, TWRP langsung bisa terpasang dengan lancar.
Masih dari mode fastboot, saya kemudian menjalankan perintah flashing recovery, lalu reboot.
mactriphe:ROM matriphe$ sudo fastboot flash recovery twrp-3.2.1-0-Z1.img target reported max download size of 1610612736 bytes sending 'recovery' (9578 KB)... OKAY [ 8.533s] writing 'recovery'... OKAY [ 0.247s] finished. total time: 8.781s mactriphe:ROM matriphe$ sudo fastboot reboot rebooting... finished. total time: 0.005s mactriphe:ROM matriphe$
Setelah TWRP terpasang dan ponsel reboot, saya kembali masuk ke Cyanogen OS bawaan Lenovo Zuk Z1. Kemudian, saya melakukan reboot ke mode recovery dari menu piliha reboot.
Masuk ke mode recovery juga bisa dilakukan dengan menekan tombol volume up, volume down, dan tombol daya secara bersamaan pada keadaan ponsel mati.
Memasang AOSP Extended (AEX)
Saya mengunduh berkas AOSP Extended versi 5.1 yang dirilis pada 22 Januari 2018.
Saya juga mengunduh SuperSU versi 2.82 untuk melakukan rooting.
Saat hendak mengunduh OpenGApps (pengganti Google Apps), saat tulisan ini dibuat, rupanya belum tersedia untuk Android Oreo 8.1.
OpenGApps hanya mendukung Oreo 8.0. Saya kemudian mencari versi porting dari pengembang yang lain, dan menggunakan Ground Zero GApps versi ARM.
Semua berkas berekstensi .zip ini kemudian saya pindah ke perangkat internal Lenovo Zuk Z1 melalui kabel USB.
Setelah seluruh berkas berada di ponsel, saya pun masuk ke mode TWRP.
Saya sedikit bingung dengan tampilan baru TWRP. Saat pertama kali memuat, ada pertanyaan apakah TWRP dijalankan dalam mode baca saja (read only).
Jika ini diaktifkan tentu saja TWRP tidak akan bisa melakukan flashing. Saya memilih untuk tidak mengaktifkan menu read only ini.
Hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan pencadangan NANDroid. NAND (Negative AND) merupakan jenis memory yang digunakan untuk menyimpan data di dalam ponsel. Memori jenis ini juga dipakai di flashdisk dan kartu memori SD.
Pencadangan NANDroid pada prinsipnya adalah mencadangkan seluruh data dalam ponsel dengan cara screnshot, di mana saat disimpan, posisinya akan sama persis dengan saat ponsel dicadangkan.
Pencadangan NANDroid berguna jika misal flashing ROM gagal sehingga ponsel tidak dapat menyala, saya bisa mengembalikan ponsel ke keadaan semula.
Setelah cadangan NANDroid tersimpan, saya melakukan pembersihan data dari menu Wipe.
Saya membersihkan bagian Dalvik/ART cache, cache, system, dan data. Bagian internal storage tidak saya bersihkan karena sama saja menghapus seluruh data yang ada di media penyimpan.
Setelah dibersihkan, saya kemudian memasang ROM AOSP Extended, kemudian melakukan rooting dengan memasang SuperSU, disusul dengan memasang GZR (Ground Zero) GApps.
Setelah semua terpasang, saya melakukan booting, dan saya berharap-harap cemas saat melihat layar ponsel berwarna hitam dengan animasi tulisan AEX.
Saya bernafas lega saat akhirnya Lenovo Zuk Z1 masuk ke mode normal dan melakukan inisialisasi seperti saat menyalakan ponsel baru.
Wallpaper bergambar Oreo langsung menyapa setelah proses inisialisasi dan pengaturan selesai. Tampilan yang digunakan oleh AOSP Extended adalah tampilan dasar Android Oreo.
Saya memastikan versi Android yang terpasang dari menu Tentang Ponsel, dan mencoba menguji skor Antutu Lenovo Zuk Z1.
Saya menggunakan Antutu Benchmark versi 2.6.7 untuk melakukan pengujian. Skor yang saya dapat saat menggunakan AOSP Extended adalah sekitar 66.000-an, di mana saat saya menguji Lenovo Zuk Z1 dengan stock ROM Cyanogen OS 12, skor Antutu menunjukkan angka 62.000-an.
Pembaruan
Setelah memasang AOSP Extended, saya mencoba melakukan pengecekan pembaruan sistem.
Rupanya sistem pembaruan pada AOSP Extended berjalan dengan baik.
Saya mendapat pemberitahuan ada pembaruan sistem yang dibuat pada tanggal 23 Januari 2018, dengan perbaikan utama pada bug kamera dan bug DRM di mana fungsi untuk menonton Netflix atau Amazon Prime bisa terganggu.
Setelah mengunduh berkas pembaruan sebesar 344 MB, perangkat akan melakukan reboot setelah kita setujui.
Saya bisa mengatur apakah pembaruan akan menghapus Dalvik/ART cache, cache, dan data melalui menu Advanced.
Berkas pembaruan akan disimpan di direktori AospExtended-Updates, di mana saya juga bisa memerintahkan aplikasi pembaruan untuk menghapus berkas pembaruan setelah selesai, untuk menghemat ruang penyimpan.
AOSP Extended secara otomatis akan masuk ke TWRP, memasang pembaruan, lalu otomatis reboot ke mode normal.
Setelah sistem operasi diperbarui, sistem yang awalnya sudah di-root menjadi tidak di-root. Untuk mengembalikan root, saya harus memasang kembali SuperSU.
Cadas iki, suwun yo dab!
*menjura