Soal penerapan teknologi digital, Jerman bisa dibilang termasuk lambat.
Tidak seperti di Indonesia yang mana urusan belanja sudah sangat canggih, di mana dari kemudahan, kenyamanan, hingga pembayaran, sudah sangat lancar dan lanyah, Jerman ini termasuk yang agak tertinggal.
Soal pembayaran juga begitu, di mana di Indonesia sudah hampir nirtunai, di Jerman masih tunai, tunai, dan tunai.
Saya pernah membuat vlog tentang berbelanja di supermarket di Berlin, yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan berbelanja di supermarket di Indonesia.
Bedanya adalah saat membayar di kasir, orang Jerman yang cenderung sat-set, saya sering merasa “terintimidasi” saat memasukkan belanjaan ke tas belanja jika tidak gesit.
Keberadaan kasir mandiri sedikit membantu,dan langsung menjadi metode membayar favorit saya, di mana saya bisa memindai sendiri dan memasukkan barang ke tas lalu membayar, tanpa perlu khawatir dipelototin kasir.
Apalagi sejak pandemi di mana interaksi dengan manusia dibatasi, banyak supermarket mulai memasang kasir mandiri ini.
Namun kali ini saya cukup terkejut saat mengetahui supermarket REWE di dekat tempat tinggal kami memiliki fitur belanja mudah bernama REWE Scan&Go.
Sistem REWE Scan&Go lebih memudahkan lagi, karena pelanggan bisa memindai barang sendiri saat berbelanja, bisa mengetahui perkiraan belanjaannya, lalu di akhir tinggal membayar berapa total belanjanya tanpa memindai ulang.
Kejujuran sangat dibutuhkan pada sistem ini, karena tidak ada yang mengecek antara barang yang dipindai dan barang yang diambil.
Untuk menggunakan REWE Scan&Go, ada dua cara, yaitu dengan menggunakan alat pemindai genggam yang tersedia di supermarket, atau menggunakan aplikasi.
Saya belum berhasil menggunakan aplikasi, di mana saat saya mencoba memindai barang belanjaan, sistem tidak dapat mengenali barang yang saya pindai.
Akhirnya saya lebih sering menggunakan alat pindai genggam saja, karena toh lebih mudah dan praktis.
Cara penggunaannya juga mudah, di mesin REWE Scan&Go, saya tinggal memencet tombol di layar, yang nantinya mesin akan memilihkan alat pemindai dengan lampu menyala berwarna hijau.
Alat lalu diambil dan siap digunakan untuk memindai kode batang di produk atau di rak untuk item tertentu seperti sayuran atau roti.
Untuk memindai, tinggal pencet tombol yang akan mengaktifkan sensor pembaca kode batang, yang jika berhasil, nama produk dan harganya akan masuk ke daftar belanja.
Layar pada alat bisa disentuh untuk mengubah jumlah atau menghapus barang.
Jumlah yang harus dibayar muncul juga di layar, sehingga kita bisa dengan cepat tahu berapa total belanjaan.
Jika ada promo dan diskon, kita juga bisa tahu karena potongan atau diskonnya juga muncul di layar.
Untuk barang-barang yang membutuhkan batas usia, seperti minuman beralkohol atau rokok, tanda tertentu akan muncul di barang tersebut.
Nanti saat membayar, bisanya mesin kasir otomatis akan menandai dan jika diperlukan, petugas datang akan mengecek apakah si pembeli memang sudah cukup umur membeli barang itu.
Saya biasanya memasukkan dulu barang ke tas atau troli, lalu memindainya agar tidak lupa.
Di troli bahkan disediakan holder untuk meletakkan alat pemindai ini di bagian gagang.
Setelah selesai, saya lalu memencet tombol yang bertuliskan “Selesai dan Bayar”, yang kemudian layar akan menampilkan kode batang untuk dipindai di mesin kasir otomatis atau ke kasir biasa.
Kode dari alat ini lalu dipindai, seluruh daftar belanjaan akan berpindah ke mesin kasir, dan kita tinggal langsung membayar.
Setelah membayar, alat dikembalikan ke tempat semula, ke slot yang kosong, dan barulah saya bisa dengan santai memindahkan barang belanjaan dari keranjang belanja atau troli ke tas saya setelah bergeser dari kasir.
Pengalaman saya dalam menggunakan REWE Scan&Go saya abadikan ke Instagram Story saya, yang sudah saya kumpulkan menjadi Sorotan.
Saya sendiri merasa sangat terbantu dengan sistem REWE Scan&Go ini, dan dari sepengamatan saya, banyak juga orang yang menggunakan alat ini.
Di satu sisi, saya juga berpikir, bagaimana nasib para kasir, yang mana pekerjaan mereka lama-lama akan tergantikan.
Perlu ditiru di Indonesia, swalayan total