Natal sebentar lagi tiba, dan bagi sebagian orang, keberadaan pohon cemara asli untuk dipasang sebagai pohon natal di rumah menjadi pilihan karena pohon-pohon ini menyebarkan aroma khas yang tidak dapat ditemukan di pohon natal buatan.
Beberapa orang di Jerman bahkan memilih dan menebang sendiri pohon natal mereka.
Saya kemudian teringat akan suasananya yang mirip saat menjelang Iduladha di Indonesia, di mana banyak bermunculan penjual kambing kurban musiman.
Tidak hanya pohon natal, penjual bunga yang menjual hiasan daun natal berbentuk lingkaran juga diserbu pembeli.
Ada yang sudah jadi, ada pula yang masih lurus untuk kemudian mereka pilin sendiri.
Di area publik, terutama di area pasar natal, biasanya ada pohon natal raksasa yang juga merupakan pohon cemara asli.
Sayang karena pandemi, pasar-pasar natal dilarang diadakan oleh pemerintah Jerman, namun beberapa pohon natal ini tetap ada di beberapa titik.
Setiap melihat pohon natal raksasa ini, saya selalu ingat adegan film seri Mr. Bean yang berada di sebuah pasar natal, lalu tanpa merasa bersalah mengambil pohon natal raksasa di tengah pasar natal tersebut.
Menariknya, meski pohon cemara tersebut ditebang, dedaunannya tetap awet hijau karena cuaca yang dingin semacam menjadi kulkas alami.
Biasanya di bulan Januari, pohon-pohon natal ini dibuang begitu saja di pinggir jalan dan butuh beberapa minggu untuk daunnya rontok dan kering.
Ahhh aku kangen jalan2 menjelang natal :(. Selalu sukaaaa liat suasana natal di negara lain, mungkin Krn beda aja Ama di Indonesia yaaa. apalagi kalo pake salju segala, hahahaha, lgs white Christmas nya dapet bangettt mas :D. Semoga tahun depan bisa traveling di saat menjelang natal
Seneng sih menghias pohon natal. Walk aku ga merayakan, tapi pas msh kerja, tiap natal kan aku hrs prepare lounge bank dihias bertemakan natal. Dan biasanya pohon natal lgs dikeluarin utk dihias bareng :D. Itu nyenengin loh 🙂