Menyambut datangnya musim semi, di Berlin ada beberapa festival yang diadakan untuk menjelang datangnya musim semi.
Salah satunya adalah Berliner Frühlingfest yang di tahun 2019 ini adalah festival yang ke-49.
Festival yang dimulai sejak 29 Maret hingga 22 April 2019 ini diadakan di Zentraller Festplatz, Kurt-Schumacher-Damm, Berlin.
Kami mengunjungi festival ini di hari terakhir, pada Minggu, 22 April 2019. Untuk mencapai tempat yang tak jauh dari Bandara Tegel ini, kami menggunakan bus M21.
Terdapat lahan parkir yang luas untuk pengunjung yang datang menggunakan kendaraan pribadi.
Kami datang sekitar pukul 19:00 dan langit masih sangat terang.
Suasana festival mirip dengan Sekaten, namun bedanya, wahana permainan yang digunakan dan kios-kios penjual makanan dan suvenirnya terkesan lebih serius.
Dari jauh, langsung terlihat wahana-wahana menantang seperti ontang-anting, bianglala, dan berbagai permainan penguji adrenalin.
Begitu masuk pintu gerbang, suasana langsung terasa meriah. Meski ramai pengunjung, tidak terasa penuh sesak.
Saya dan istri memang tidak berniat naik ke wahana apa pun, karena memang sengaja datang untuk menikmati suasana, dan jajan jika ada yang menarik.
Ongkos untuk naik ke berbagai wahana ini bervariasi, mulai dari 3€ hingga 5€.
Berbagai kios penjual jasa ketangkasan juga nampak ramai.
Ada juga wahana rumah hantu yang mana jika di Indonesia ketakutan diangkat dari horor makhluk halus, di wahana ini nampaknya lebih menunjukkan unsur thriller alias kejadian mencekam.
Tentu saja tidak lengkap berkunjung ke festival semacam ini jika tidak membeli arum manis alias kembang gula kapas seharga 2€.
Selain arum manis, jajanan yang banyak dijual di sini adalah apel yang dibalur karamel, permen-permen yang dijual curahan, dan permen panjang.
Sayangnya saya tidak menemukan penjual kacang rebus, tahu petis, cakwe, dan bala-bala seperti yang saya lihat di Sekaten.
Karena lapar, saya membeli crepes berisi Nutella dan pisang seharga sekitar 4,50€.
Tak tahan dengan cuaca yang dingin dan puas mengelilingi seluruh wahana, kami pun pulang pada pukul 20:00, saat semburat jingga mulai terlihat di langit.