Kelana, Perjalanan Darat dari Indonesia Sampai ke Afrika

5 minutes 349 1

Saya tak menyangka, teman yang saya kenal semasa kuliah di Yogyakarta, Famega Syavira Putri, kini menulis buku yang menceritakan kisah perjalanannya menyusuri Asia, Eropa, hingga Afrika, melalui jalur darat, sendirian pula!

Kelana, perjalanan darat dari Indonesia sampai ke Afrika

Kelana, judul buku yang mengabadikan kisahnya menempuh 23.000 kilometer, mendatangi 18 negara, dan 44 kota melalui jalur darat dan laut.

Sebuah kisah perjalanan yang menurut saya luar biasa dan patut untuk disimak.

Sebelum buku ini terbit, saya mengikuti perjalanan Fame yang ia bagikan melalui Instagramnya.

Saya sempat berharap kisahnya bisa menjadi sebuah buku, dan kini keinginan saya terwujud.

Saya sendiri cukup jarang membaca buku yang menulis kisah perjalanan. Dulu saya membaca buku Naked Traveler karya Trinity (siapa sih yang tidak?), bahkan sempat berburu tanda tangan penulisnya.

Buku lain yang berisi kisah perjalanan yang saya baca adalah Travellous, tulisan dari Andrei Budiman, di mana lagi-lagi saya mendapatkan tanda tangan langsung dari penulisnya.

Membaca buku yang ditulis oleh teman sendiri tentu membuat saya sangat antusias.

Fame benar-benar bisa membuat saya iri, karena ada beberapa daftar keinginan saya yang dilakoninya.

Dari pengalamannya, ada yang membuat saya makin mantap untuk mengikuti jejaknya, namun ada juga yang membuat saya mengurungkan niat dan mendepaknya dari daftar keinginan.

Saya sendiri tidak ingin menceritakan isi buku setebal 260 halaman ini, jadi bisa dipastikan tulisan ini bukanlah spoiler.

Fame, yang sudah menjadi awak media sejak kuliah, mulai dari Detik, Tempo, Yahoo Indonesia, Rappler, dan kini di BBC Indonesia, menceritakan pengalamannya dengan bahasa yang santai dan membawa saya seolah-olah ikut berpetualang bersamanya.

Saya pribadi agak kesulitan mendapatkan buku yang dicetak pertama kali pada Juli 2018 ini. Mungkin karena distribusinya yang belum merata, buku yang dicetak oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) ini tidak saya temukan di Toko Buku Gramedia.

tanda tangan dan cap bibir Fame

Saya kemudian menghubungi langsung Fame melalui aplikasi Telegram dan segera memesan satu.

Istimewanya, saya mendapatkan tanda tangan dan cap bibir di buku yang dijual seharga Rp 99.000 ini.

Buku dikirim melalui PT Pos Indonesia dan begitu saya terima, langsung saya habiskan dalam waktu 2 hari.

Fame membagi ceritanya di dalam buku menjadi 5 bagian, di mana masing-masing bagian membawa cerita dengan konfliknya masing-masing.

Beberapa foto berwarna dan peta dunia yang berisi titik kota yang telah dikunjunginya tercetak di dalamnya.

Namun ada hal yang mengganggu saya terkait dengan bagian foto, di mana tulisan keterangan fotonya akan lebih menyenangkan jika ukuran hurufnya diperbesar.

Selain itu, pemilihan warna hurufnya yang berwarna hitam, sebaiknya lebih kontras, misal menggunakan warna putih karena bidang bingkainya berwarna merah.

Secara keseluruhan saya suka dengan isi buku ini, terlepas Fame adalah teman saya. Dari kisah perjalanannya, saya dapat memetik hikmah, yang saya kutip kurang-lebih sebagai berikut.

Manusia bisa tampak berbeda segalanya, namun di balik perbedaan itu ada esensi yang sama, yaitu menghargai manusia lain dan selalu ingin berbuat baik.

Angkat topi untuk Fame, dan saya tak sabar menanti kisah-kisah perjalanannya yang lainnya.

2 responses
  1. Gravatar of banumelody
    banumelody

    hiks.. aku ndak dapet tandatangan e.. hiks.. beli di gramedia …