Menonton Film Ghibli, Spirited Away, di Bioskop

7 minutes 675 3

Mungkin tidak banyak yang tahu saat mendengar nama Studio Ghibli. Namun jika disebutkan, Totoro, seekor monster berbulu nan lucu, mungkin lebih banyak yang tahu.

Studio Ghibli terkenal akan film-film animasinya yang imajinatif dan emosional. Selain detail gambar tangan yang luar biasa, jalan ceritanya juga kuat. Tidak berlebihan memang jika studio animasi Pixar banyak sekali mengambil inspirasi dari Studio Ghibli.

The World of Ghibli Jakarta

tiket nonton Spirited AwayPada Agustus 2016, Toshio Suzuki, Direktur Eksekutif dan salah satu pendiri Studio Ghibli, menghadiri pemutaran film Spirited Away secara terbatas di Jakarta.

Ia tak menyangka dan sangat terkesan dengan sambutan dan animo fans Ghibli di Jakarta. Animo yang membludak pada saat itu membuat Studio Ghibli ingin memanjakan para fans di Indonesia.

Untuk itu, Studio Ghibli bekerja sama dengan Kaninga Pictures, Marubeni Indonesia, dan Hakuhodo DY Media Partners, menggelar acara bertajuk The World of Ghibli Jakarta.

Acara berkonsep pemutaran film dan pameran khusus Ghibli seperti ini belum pernah diadakan di Asia Tenggara sebelumnya.

The World of Ghibli Jakarta akan menayangkan 22 film karya Studio Ghibli di Indonesia. Masa penayangan dibagi dalam 3 fase, fase pertama pada April hingga September 2017, fase kedua pada Agustus dan September 2017 di mana pada fase ini ada pameran khusus Studio Ghibli, dan fase ketiga pada Oktober 2017 hingga Maret 2018.

Pada fase pertama dan ketiga, satu film Studio Ghibli setiap bulannya akan diputar di bioskop-bioskop di berbagai kota di Indonesia. Pada fase kedua, seluruh film Studio Ghibli akan ditayangkan secara bergiliran setiap hari selama pameran The World of Ghibli Jakarta berlangsung.

Pameran The World of Ghibli Jakarta diadakan di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta. Pameran ini akan menampilkan benda koleksi dari film-film Studio Ghibli, antara lain Laputa: Castle in the Sky, When Marnie Was There, Arrietty, Kiki’s Delivery Service, Howl’s Moving Castle, Nausicaa of the Valley of the Wind, Porco Rosso, Ponyo on the Cliff by the Sea, Princess Mononoke, My Neighbor Totoro dan Spirited Away.

Menonton Spirited Away

menonton Spirited Away di bioskopFilm pertama Studio Ghibli yang ditayangkan pada acara The World of Ghibli Jakarta adalah Spirited Away (Sen to Chihiro no Kamikakushi).

Film produksi tahun 2001 dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki ini merupakan film pemenang Oscar Academy Awards untuk kategori animasi pada tahun 2003.

Setelah membeli tiket secara online, saya bersama istri menonton Spirited Away di Summarecon XXI Bekasi. Setelah menunjukkan tiket elektronik kepada volunteer Ghibli yang ada di lokasi dan tiket kami dipindai untuk verifikasi, kami masuk ke studio 6.

Dari kapasitas tempat duduk studio, yang terisi hanya sekitar sepertiganya. Walau merasa sayang karena penonton tidak sebanyak yang kami harapkan, di satu sisi, kami bisa menonton film dengan lebih fokus karena tidak terganggu oleh ulah penonton norak seperti saat menonton film-film lainnya.

Saat lagu One Summer’s Day karya Joe Hisaishi berkumandang di awal film, istri langsung mewek terharu. Film ini memang salah satu film favoritnya, meski sebelumnya ia pernah menonton ini dari layanan streaming, namun menonton langsung di bioskop, aura dan suasananya jauh berbeda.

Saya sendiri terkagum-kagum dan beberapa kali terpana, melihat detail gambar tangan animasinya. Warna, gerakan karakternya, pengambilan sudut gambar, sungguh luar biasa dan memanjakan mata. Pada layar lebar, detail-detail gambar terlihat jelas, sampai saya beberapa kali bergumam, “sakit jiwa!”

Jalan cerita film ini bisa dibilang sederhana namun kompleks. Banyak simbol-simbol yang disisipkan untuk memberi pesan moral kepada penontonnya.

Misalnya saat orang tua Chihiro (sang tokoh utama) berubah menjadi babi karena menyantap makanan bukan haknya, setiap makhluk harus bekerja agar bertahan hidup, kedatangan Dewa Sungai yang ingin membersihkan diri karena badannya tertutup oleh sampah, hingga sindiran tentang ekonomi yang mengalami masa sulit.

Beberapa hal memang seperti dibiarkan menjadi misteri oleh Hayao Miyazaki. Ada beberapa adegan yang mengundang tanya, namun seperti sengaja tidak diberikan jawabannya.

Misal ke mana Yu-baaba sang penyihir pemilik pemandian pergi pada siang hari, kenapa kereta yang melintas hanya satu arah padahal dulu dua arah, hingga ikon film ini, hantu tanpa wajah, hantu No Face alias Kaonashi, yang tak jelas apakah dia tokoh antagonis atau protagonis.

Anak-anak tentu akan suka dengan film ini. Selain tokohnya yang sebaya (berusia sekitar 10 tahun), penggambaran tokoh-tokohnya juga lucu dan menggemaskan. Meski beberapa berwujud seram, namun pada dasarnya tokoh-tokoh ini tidak lah jahat.

Hingga film berakhir pun, para penonton seperti enggan untuk beranjak. Jika tidak merasa segan dengan petugas bioskop, kami sepertinya akan menunggu hingga credit title berakhir.

Sungguh layak rasanya jika film ini memenangkan Oscar di Academy Awards 2003, mengalahkan film animasi Hollywood yaitu Ice Age, Lilo & Stitch, Spirit: Stallion of the Cimarron, dan Treasure Planet.

Seperti sebuah kutipan yang beredar di dunia maya, “Disney movies touch the heart, but Studio Ghibli films touch the soul“, benar adanya.

Ah, tidak sabar untuk menonton film dari Studio Ghibli yang lainnya di bioskop!

5 responses
  1. Gravatar of jensen
    jensen

    Saya belum nonton ini eh, dan banyak film Ghibli lain.. 🙁

  2. Gravatar of snydez
    snydez

    btw, harus tukar karcis lewat voluntirnya ya? kalau ternyata voluntirnya berhalangan gimana tuh? (kaya’nay ada tweet beberapa waktu lalu soal tidak hadirnya si voluntir)

    Gravatar of Muhammad Zamroni
    Muhammad Zamroni

    iya. lewat volunteer-nya. mungkin si volunteer lagi ke toilet, saat itu.. 😁

  3. Gravatar of Ranger Kimi
    Ranger Kimi

    Ku tidak tau Ghibli (dan tidak tahu film-filmnya yang lain) dan baru tahu Spirited Away ini film dari Ghibli. Dirimu masih mau jadi temanku kan? 🙁