Dalam membeli ponsel, konsumen biasanya hanya melihat dari merek, spesifikasi, dan harga. Di pasar, pilihan ponsel begitu beragam, dan bila melihat dari spesifikasi dan harga, bisa membuat bingung dan galau.
Menurut saya, komponen yang digunakan ponsel menjadi salah satu penilaian yang utama. Saat memilih ponsel, saya melihat dulu spesifikasinya. Saya biasanya melihat situs GSMArena.com untuk mengintip jeroan dari ponsel yang diincar.
Dari spesifikasi ponsel, yang pertama saya lihat adalah CPU-nya. CPU alias prosesor merupakan komponen terpenting. CPU (Central Processing Unit) merupakan jantung dan otak dari sebuah ponsel.
Jika pada komputer, prosesor hanya berfungsi untuk komputasi data, di mana pemrosesan grafis dan pengaturan lainnya ditangani oleh komponen lain, pada ponsel semua proses ini ditangani sendiri oleh prosesor.
Model ini sering disebut dengan System on Chip (SoC), di mana semua fungsi mulai dari komputasi, pemrosesan grafis, pengaturan baterai, suara, hingga koneksi data dilakukan oleh sebuah chip.
Prosesor Qualcomm Snapdragon
Ada berbagai jenis prosesor yang beredar. Salah satu prosesor yang paling banyak digunakan di piranti bergerak adalah Qualcomm Snapdragon.
Lembaga riset dan konsultasi yang mengkhususkan pada pemasaran prosesor grafis Jon Peddie Research melaporkan, pada kuartal ketiga 2014, Qualcomm menguasai pasar dengan jatah 42%, meningkat dari perolehan pada kuartal ketiga 2013 sebesar 32,7%.
Tak heran jika Qualcomm, perusahaan yang bermarkas di San Diego, Amerika Serikat ini, memimpin pasar. Prosesos Qualcomm Snapdragon memungkinkan konektivitas yang lebih cepat dan stabil, grafik yang memukau, serta pemrosesan dan multitasking yang andal dan efisien.
Prosesor Qualcomm Snapdragon menggunakan CPU Krait, yaitu arsitektur prosesor yang berbasis pada ARM yang menjamin komputasi cepat, mendukung multitasking, dan hemat daya.
Untuk grafis, Qualcomm Snapdragon menggunakan GPU (Graphic Processing Unit) Adreno. Adreno merupakan anagram dari Radeon, merek prosesor grafis terkenal buatan ATI.
ATI mengembangkan Imageon untuk masuk ke dunia mobile processing. Namun setelah dibeli oleh AMD, pengembangan Imageon lambat dan berhenti pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, Imageon kemudian dibeli oleh Qualcomm dan dikembangkan menjadi Adreno.
Tentu nama besar Adreno menjamin kinerja grafis yang memukau dan andal, bukan? GPU andal plus CPU yang cepat memberikan pengalaman menyenangkan saat main game, atau membuka aplikasi yang berat dan banyak dalam waktu serempak. Kinerja kamera pun jadi lebih optimal sehingga menghasilkan gambar yang mengagumkan.
Apa gunanya grafis bagus tanpa suara yang mantab? Pada prosesor Qualcomm Snapdragon ditanamkan Hexagon DSP (Digital Signal Processing) yang menjamin kinerja suara dan multimedia jernih dan bertenaga.
Selain grafis, multimedia, dan komputasi, konektivitas data juga ditangani oleh prosesor ini. Prosesor Qualcomm Snapdragon mendukung koneksi 4G. Prosesor ini juga mengurusi sinyal GPS, wifi, Bluetooth, dan USB.
Prosesor Qualcomm Snapdragon 801 pada Oppo N3
Ada empat keluarga prosesor Qualcomm Snapdragon yang beredar, yaitu Snapdragon 200, Snapdragon 400, Snapdragon 600, dan yang paling tinggi Snapdragon 800.
Qualcomm Snapdragon digunakan oleh mayoritas merek ponsel terbaik di dunia. Ada jutaan perangkat yang ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon.
Salah satu seri prosesor yang menarik perhatian saya adalah Qualcomm Snapdragon 801. Prosesor ini ditanamkan ke dalam ponsel kelas atas Oppo N3 yang diluncurkan akhir tahun 2014 lalu.
Oppo N3 memiliki koneksi tercepat, kinerja terbaik, daya tahan baterai terbaik, dan menggunakan teknologi terbaru dalam multimedia dan kamera.
Oppo N3 ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 801 quad core berkecepatan 2,3 GHz. Tak heran karena proseros Qualcomm Snapdragon 801 dirancang khusus untuk pengambilan gambar dan pemrosesannya sehingga menghasilkan gambar yang lebih tajam.
Oppo N3 yang menonjolkan kamera 16 MP OmniVision ini tentu ingin menghasilkan gambar yang tajam. Apalagi lensa yang digunakan tak main-main, lensa yang bisa diputar bikinan Schneider Kreuznach Jerman ini membutuhkan pemrosesan gambar yang prima.
Fitur unggulan Qualcomm Snapdragon 801 lainnya, mampu mengambil gambar video UltraHD (4K), mendukung tampilan resolusi tinggi (2560×2048 piksel) dan Miracast 1080p HD, dual image signal processor yang mendukung resolusi hingga 21 MP, dan Qualcomm Quick Charge 2.0 terintegrasi untuk pengisian baterai lebih cepat 75%.
Oppo sepertinya benar-benar mengoptimalkan keunggulan prosesor Qualcomm Snapdragon 801 pada Oppo N3. Grafis, konektivitas 4G, dan baterai benar-benar digunakan oleh Oppo untuk menghasilkan ponsel yang unggul dalam performa dan tenaga.
Adreno 330, seri Adreno kelas atas yang digunakan Qualcomm Snapdragon 801 dimanfaatkan dengan sempurna. Hasilnya fitur-fitur semacam pengenalan wajah, auto focus, tracking focus, hingga efek-efek kamera bisa dilakukan dengan cepat.
Memutar video resolusi 4K bukan menjadi masalah. Game-game dengan grafis yang detail juga bisa tampil halus dan tanpa cela.
Qualcomm Quick Charge 2.0 membuat baterai Oppo N3 hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk bisa digunakan selama 2 jam. Untuk efisiensi daya, Oppo N3 menggunakan baterai 3.000 mAh Li-Po (Lithium-Polymer). Baterai Li-Po merupakan baterai yang lebih aman, lebih ringan, dan lebih ramah lingkungan bila dibandingkan dengan baterai Li-Ion.
Oppo N3 mendukung jaringan 4G LTE. Qualcomm Snapdragon 801 mendukung jaringan 4G LTE dan mampu menjaga koneksi yang lebih stabil dan cepat.
Jantung dan Otak Teknologi Masa Depan
Era komputasi bergerak makin semarak. Jika dulu teknologi komputasi hanya bisa dilakukan pada komputer-komputer yang besar, kini bentuk komputer-komputer makin kecil, yang bisa kita bawa dan kita kantongi pada saku celana.
Tak hanya itu, kebutuhan akan komputasi dan koneksi data tak hanya terbatas pada komputer dan ponsel. Berbagai perangkat, mulai dari perangkat pakai (wearable device), perangkat rumahan (home appliance), perangkat tanam (embedded device), hingga otomotif kini membutuhkan komputasi dan koneksi data.
Ini lah era internet of things, di mana semua hal bisa dihubungkan ke internet, era di mana komputasi dan konektivitas dibutuhkan. Qualcomm sepertinya sudah cukup siap dengan era ini.
Qualcomm bahkan tengah mengembangkan mobil pintar yang ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 602A. Mobil yang mengintegrasikan fitur-fitur ponsel cerdas ini dipamerkan pada CES (Consumer Electronics Show) 2015, Januari lalu.
Ini menunjukkan, bahwa prosesor Qualcomm Snapdragon bukan hanya menjadi jantung dan otak ponsel, namun bisa dikatakan menjadi jantung dan otak teknologi masa depan.
Baru tahu kalo GPU Adreno itu anagram dari Radeon, makasih banget buat infonya mas 😀