Di era sekarang, rasanya memiliki gadget serba bisa sudah menjadi gaya hidup. Mulai dari aktivitas yang produktif hingga sekadar hiburan, inginnya bisa dilakukan di satu perangkat.
“Acer melihat peluang dan mewujudkan keinginan ini. Dengan diluncurkannya Acer One 10, diharapkan semua orang dapat memiliki notebook hybrid idaman untuk mendukung mobilitas dan produktivitas mereka kapan saja dan dimana saja dalam satu perangkat“, mengutip sambutan Herbert Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia saat peluncuran Acer One 10 yang diadakan di Exodus Dining, Kuningan City, 27 Januari 2015.
Ini bukan pertama kalinya Acer mengeluarkan tablet. Produsen ponsel cerdas, komputer, laptop, dan notebook ini pernah meluncurkan seri Iconia di jajaran tablet, mulai dari berukuran 10 inchi hingga 7 inchi. Sistem operasi yang digunakan di Iconia pun ada dua macam, yaitu Android dan Microsoft Windows.
Awal tahun 2015, Acer meluncurkan Acer One 10 yang menggabungkan konsep notebook dan tablet ke dalam satu perangkat. Jika sebelumnya sudah ada produk yang sejenis, Acer ingin menghadirkan produk tersebut namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Acara peluncuran Acer One 10 ini ditandai dengan tarian teatrikal oleh empat orang penari yang membawakan fragmen-fragmen yang menggambarkan fitur Acer One 10, mulai dari kekuatan, fleksibilitas, dan keberagaman fungsi Acer One 10. Jumlah penari sepertinya juga ingin menunjukkan kemampuan Acer One 10 yang bisa berubah menjadi empat format.
Jakarta Pad Project, grup yang memainkan musik menggunakan gadget, memeriahkan acara dengan membawakan lagu Stay The Night (Zedd dan Hayley Williams) dan All About That Bass (Meghan Trainor) menggunakan Acer One 10.
Kesan Pertama Mencoba Acer One 10
Saat menghadiri acara peluncuran Acer One 10, saya langsung menuju ke booth untuk melihat langsung produk tersebut. Lima buah perangkat telah diubah ke dalam beberapa posisi untuk menunjukkan 4 format yang ingin ditonjolkan, yaitu notebook, pad, tenda, dan display.
Format notebook cocok untuk melakukan aktivitas yang produktif. Jika ingin melakukan aktivitas yang lebih mobile, tinggal copot bagian keyboard dan Acer One 10 berubah menjadi format tablet atau pad.
Keyboard juga bisa dipasang “terbalik” dan mengubah format menjadi display yang cocok jika ingin melakukan presentasi. Dari format display dengan membuka sedikit bagian keyboard lalu “memberdirikannya” akan berubah bentuk menjadi format tenda, yang cocok digunakan pada bidang yang terbatas.
Layar dan keyboard dihubungkan oleh Magnetic Hinge yang membuatnya begitu gampang untuk copot-colok. Bagian keyboard ditanam sebuah hardisk berkapasitas 500 GB, yang konsepnya mirip dengan hardisk eksternal, selama kita tidak mencopot saat data diakses, data yang tersimpan tetap aman.
Rasanya jika Acer menggunakan SSD, bobot keyboard bisa lebih ringan, dan tentu saja performa akan meningkat. Hanya saja, SSD masih cukup mahal, sehingga saya cukup memahami jika akhirnya produk ini menggunakan hardisk.
Tablet yang sekaligus menjadi layar sentuh berukuran 10,1 inchi beresolusi HD dilengkapi dengan media penyimpan berkapasitas 32 GB. Jika ingin menambah kapasitas, tersedia slot microSD yang mendukung kapasitas hingga 128 GB. Sayangnya tablet ini tidak dilengkapi dengan slot kartu SIM untuk mengakses jaringan seluler, sehingga konektivitas harus bertumpu pada jaringan wifi.
Sistem operasi Microsoft Windows 8.1 plus lisensi berlangganan Office 365 selama setahun sudah menjadi satu, sehingga tak perlu repot membeli lagi. Sebuah penawaran yang menarik, mengingat harga Office 365 Personal saja Rp 719.999.
Prosesor Intel Quad Core Z3735F berkecepatan 1,83 GHz dan memori 2 GB menjadikan tablet ini cukup powerful. Namun jika memori bisa ditambah menjadi 4 GB, saya rasa performanya akan makin ciamik.
Baterainya berkapasitas 6.000 mAh, dan dapat diisi ulang melalui port micro USB. Enaknya, jika lupa membawa kabel pengisi daya, bisa menggunakan kabel micro USB yang gampang ditemukan.
Acer One 10 bahkan bisa diisi daya dengan menggunakan powerbank sekalipun. Kira-kira berapa banyak powerbank dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya Acer One 10 ini, ya?
Acer One 10 dilengkapi dengan dua kamera, sebuah kamera berukuran 10 MP di belakang dan kamera depan 0,3 MP. Saya sendiri penasaran dengan hasil kameranya, namun karena saat itu ruangan cukup gelap, saya tak bisa mencoba melihat hasil kameranya.
Dengan spesifikasi yang demikian, Acer One 10 dilepas dengan harga Rp 3.999.000. Selama promosi, jika melakukan pembelian di bulan Februari 2015, akan mendapat harga khusus, Rp 3.799.000.
Produk ini juga dilindungi dengan garansi 3 tahun (jasa servis) di 84 lokasi Acer Customer Service Center yang tersebar di 72 kota di Indonesia. Layanan purna jual Acer juga bisa dihubungi lewat media sosial, antara lain Twitter, blog, dan Facebook, serta layanan telepon Acer Contact Center 500-155.
Spesifikasi Acer One 10
Prosesor | Intel Quad Core Z3735F (2M Cache) 1,83 GHz |
---|---|
Memori | 2 GB |
Media Simpan | 32 GB eMMC dan HDD 500 GB plus slot microSD |
Grafis | Intel HD Graphics |
Layar | 10,1 inchi HD 1280×800 piksel Multifinger Touch |
Kamera | 10 MP belakang dan 0,3 MP depan |
Konektivitas | Bluetooth 4.0, Wifi, micro HDMI, micro USB, dan USB |
Baterai | 6.000 mAh |
Sistem Operasi | Microsoft Windows 8.1 |
Aplikasi Pendukung | Office 365 lisensi gratis 1 tahun |
Sedikit Ralat tentang produk ini, camera belakang hanya berkapasitas 2 Mpx, bukan 10 Mpx. body keyboard kurang bagus bahannya dan, saya punya sudah baret diakibatkan buka tutup layar dan layar langsung kena ke body keyboard.