Suatu hari seorang teman yang kebetulan sedang berada di Bandung menghubungi saya melalui Telegram karena iPhone 11 yang ia gunakan bermasalah.
Saat saya tanya apa masalahnya, ia menjelaskan bahwa iPhone 11-nya bodinya retak karena terjatuh.
Saya kemudian teringat ada satu tempat reparasi iPhone di Bandung lalu menyarankannya untuk menghubungi https://serviceiphonebandung.com untuk membuat janji lalu membawa iPhone 11-nya ke sana untuk dicek.
Memiliki iPhone dan produk Apple lainnya, memang harus siap dengan risiko ongkos reparasi yang mahal, terutama jika dibawa ke service center resmi.
Tentu saja ini karena Apple menggunakan tenaga profesional untuk menangani kerusakan dan menggunakan suku cadang asli yang kualitasnya sudah terbukti.
Mengatasi Masalah iPhone
Tidak semua masalah pada iPhone perlu dibawa ke tempat reparasi, karena bisa saja masalah yang muncul bisa ditangani dengan sederhana.
Permasalahan umum, seperti iPhone tidak bisa terhubung dengan wi-fi, atau tidak bisa mengisi daya, tidak selalu berkaitan dengan perangkat keras (hardware), karena bisa saja itu hanya berkaitan dengan perangkat lunak (software).
Sebagai contoh, ketika layar iPhone tiba-tiba tidak merespon atau nge-hang, belum tentu layar sentuhnya yang rusak, karena bisa jadi si iPhone tengah melakukan banyak proses sehingga tidak responsif.
Salah satu cara paling gampang ya dengan melakukan restart iPhone, yang walau terdengar cliché namun seringkali cara ini efektif menyelesaikan masalah software.
Kadang kala, masalah muncul karena bug di aplikasi atau sistem operasi, yang mana untuk mengatasi ini dengan cara memperbarui aplikasi atau sistem operasinya.
Membuat cadangan secara rutin juga bisa membantu dalam mengatasi masalah dengan software, di mana saat terjadi masalah, tinggal memulihkan dari cadangan yang dibuat terakhir kali.
Namun jika misalnya kerusakan bukan dari software, ada 2 pilihan yang bisa ditempuh, yaitu memperbaiki sendiri atau membawa ke tempat reparasi.
Memperbaiki Sendiri
Tentu saja jika punya nyali, memperbaiki iPhone bisa dilakukan sendiri.
Mengganti baterai atau layar sentuh bisa dibilang tidak rumit, apalagi jika pernah membongkar iPhone atau ponsel sebelumnya, dan mengerti tentang peralatan elektronika.
Ada banyak tutorial di Youtube atau blog yang bisa diikuti, apalagi suku cadang dan peralatannya bisa dibeli dengan mudah dan murah dari berbagai toko online.
Saya sendiri termasuk yang akan mengambil langkah ini, karena ongkosnya bisa jauh lebih murah karena saya hanya perlu mengeluarkan biaya untuk peralatan dan suku cadang tersebut.
Pilihan suku cadangnya juga banyak, dan saya bisa memilih sendiri suku cadang tersebut, misalnya baterai atau layar sentuh, dengan melihat reputasi dan ulasan dari si penjual, tentunya dengan memastikan suku cadang tersebut cocok untuk seri iPhone yang akan dipasang.
Kelebihan lainnya tentu data di iPhone akan aman, karena saya tidak menyerahkan ponsel ke orang lain, yang mana bisa saja si orang tersebut melanggar privasi dan melihat-lihat data ponsel saya saat direparasi tanpa saya ketahui.
Selain itu, saya tidak perlu menunggu lama, apalagi jika misalnya tempat reparasi tersebut cukup ramai dan banyak ponsel dari pelanggan yang perlu dikerjakan.
Namun tentu saja memperbaiki sendiri iPhone juga memiliki risiko, apalagi jika belum pernah membongkar iPhone atau tidak begitu mengerti dan hanya modal nekad dan coba-coba.
Risiko terburuknya adalah si iPhone makin parah kerusakannya karena salah penanganan, yang mana ujung-ujungnya harus merogoh kocek lebih mahal untuk reparasi atau membeli iPhone baru.
Membawa ke Tempat Reparasi
Ini adalah cara paling aman jika tidak ingin mengambil risiko karena tidak pernah membongkar iPhone atau tidak mengerti sama sekali soal reparasi.
Apalagi jika masih memiliki garansi baik Apple Care atau garansi dari toko tempat pembelian iPhone, tinggal bawa ke service care resmi Apple atau ke toko tempat membeli.
Namun jika tidak memiliki garansi atau masa garansi sudah habis, membawa ke service center resmi tetap disarankan, meski tentu ongkosnya jadi lebih mahal.
Ini karena peralatan yang digunakan lebih lengkap dan ditangani oleh tenaga profesional yang memang sudah terlatih menangani masalah pada iPhone.
Alternatifnya, cari tempat reparasi pihak ketiga karena ongkosnya biasanya lebih murah daripada di service center resmi.
Tentunya dengan memperhatikan reputasi dari si tempat reparasi tersebut.
Biasanya tempat reparasi baik yang resmi atau pihak ketiga memberikan jaminan setelah reparasi, jika misal hasilnya kurang atau belum menyelesaikan masalah, mereka akan melakukan perbaikan ulang tanpa ada biaya lagi.
Suku cadang yang digunakan di service center resmi tentu sudah pasti asli dan kualitasnya terjamin, namun tentu saja harganya bisa mahal.
Sebagai contoh, biaya penggantian layar iPhone 11 di service center resmi sekitar US$ 199 atau sekitar Rp 2,8 juta, sementara di tempat reparasi pihak ketiga, biayanya berkisar antara Rp 1,2 juta hingga Rp 2, 4 jutaan.
Jika melakukan reparasi sendiri dan membeli layar di toko-toko online, layar iPhone 11 harganya mulai dari Rp 500 ribuan hingga Rp 1 juta dengan kualitas yang beragam.
Kekurangan melakukan perbaikan di tempat reparasi biasanya memakan waktu yang tidak sebentar.
Jika kerusakannya kecil, biasanya bisa ditunggu dalam waktu 30 menit hingga beberapa jam, namun jika ada kerusakan lain yang perlu didiagnosa, bisa membutuhkan waktu sehari hingga 14 hari kerja.
Apalagi jika tempat reparasi tersebut ramai dan banyak iPhone yang menunggu giliran direparasi, atau harus menunggu suku cadangnya tersedia, bisa memakan waktu lebih lama.
Keamanan data iPhone juga menjadi hal yang perlu diperhatikan sebelum di bawa ke tempat reparasi, pastikan tidak ada data sensitif tersimpan di iPhone untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Harapanku mending iphone-nya baik-baik aja sampai akhir hayatnya,, trus ganti iphone baru. Jangan sampe deh rusak-rusak dan butuh reparasi.
Kalau dari penejelasa mas Zam,, biaya reparasi pihak ke-3 juga bervariasi, bahkan mendekati harga reparasi di service center resmi. Bahkan ada resiko privasi terganggu. Semua emang ada resikonya yak.