Tahun 2018, tercatat ada banyak ponsel baru dari berbagai merek diluncurkan di Indonesia.
Salah satu merek yang sedang naik daun adalah Huawei, di mana pada Juni 2018, Huawei meluncurkan ponsel flagship Huawei P20 Pro yang menuai banyak pujian dari penggemar gadget dan tech blogger.
Tak lama berselang, pada 31 Juli 2018, Huawei Nova 3i diluncurkan di Indonesia.
Peluncuran Huawei Nova 3i seperti ingin memenuhi kebutuhan kelas menengah yang ingin punya ponsel keren dengan dana terbatas.
Saya sendiri sudah tidak asing dengan merek Huawei. Sebagai perusahaan perangkat telekomunikasi terbesar di negeri asalnya, Tiongkok, dan kini reputasinya sudah mendunia, membuat nama Huawei menjadi jaminan.
Dari berbagai peluncuran ponsel di tahun 2018 ini, salah satu ponsel yang menarik perhatian saya dan masuk dalam daftar ponsel idaman adalah Huawei Nova 3i.
Apalagi pangsa pasar Huawei Nova 3i cocok dengan saya, yaitu generasi muda yang dinamis, seperti yang diungkapkan oleh Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia, pada acara peluncuran Huawei Nova 3i di Jakarta.
Dibanderol dengan harga Rp 4.199.000, berikut ini alasan saya kenapa Huawei Nova 3i menjadi ponsel yang layak beli.
Huawei Nova 3i
Huawei Nova 3i merupakan ponsel pertama Huawei yang menggunakan prosesor HiSilicon Kirin 710, di mana prosesor ini merupakan prosesor pertama Huawei yang menggunakan teknologi 12 nm.
HiSilicon adalah anak perusahaan Huawei yang fokus dalam produksi semikonduktor.
Ada total delapan inti prosesor yang ditanam di dalam Kirin 710, di mana empat prosesor menggunakan Cortex A73 berkecepatan 2,2 GHz dan empat prosesor lain menggunakan Cortex A53 berkecepatan 1,7 GHz.
Prosesor Kirin 710 mendukung konektivitas 4G-LTE Cat12 dan Cat13. Secara teori, konektivitas 4G-LTE Cat12 mampu mencapai 603 Mbps (unduh) dan 102 Mbps (unggah), dan Cat13 mampu mencapai 391,7 Mbps (unduh) dan 150,8 Mbps (unggah).
Huawei Nova 3i juga mendukung kartu SIM ganda dengan kedua jaringan 4G VoLTE aktif di kedua slot.
Meski Kirin 710 tidak memiliki perangkat keras khusus untuk menangani AI (kecerdasan buatan), namun Kirin memiliki kemampuan untuk mengenali gambar dan wajah secara AI yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti fitur face unlock.
Desain Cantik dan Fashionable
Meski Huawei Nova 3i menawarkan dua pilihan warna, yaitu hitam dan iris purple, namun saya langsung jatuh hati pada warna iris purple.
Warna gradasi dari biru ke ungu ini begitu cantik dan tentu saja langsung menonjol saat dipegang di tangan.
Meski ukuran layarnya lebar, yaitu 6,3 inchi, namun dengan rasio layar masa kini 19,5:9 membuat Huawei Nova 3i tetap nyaman digenggam.
Huawei benar-benar memaksimalkan layar TFT-IPS beresolusi FHD+ 2340×1080 piksel dengan kerapatan 409 PPI sehingga bingkai Huawei Nova 3i tipis.
Tidak ada tombol apa pun di layar, sehingga ukuran layar ponsel bisa maksimal pada dimensi panjang 15,7 mm, lebar 7,5 mm, dan ketebalan 7,6 mm. Bobotnya pun hanya 169 gram.
Fitur notch alias poni yang sedang ngetren juga diusung oleh Huawei Nova 3i. Jika tidak suka, poni ini bisa disembunyikan dengan mudah dari menu pengaturan.
Saya sih suka dengan fitur notch tersebut dan akan mengaktifkannya.
Bagian belakangnya terlindungi kaca membuat tampilannya lebih elegan. Tentu saja saya yang tidak suka menggunakan pelindung apa pun akan sangat suka memamerkan warna gradasinya yang juara.
Empat Kamera Juara dan Teknologi AI
Salah satu fitur unggulan Huawei Nova 3i adalah empat buah kamera yang ditanamkan di ponselnya.
Dua kamera utama di bagian belakang beresolusi 16 MP dan 2 Mp, dengan aperture f/2.2, yang mendukung autofocus (phase focus dan contrast focus).
Kolaborasi kedua kamera belakang ini mampu menghasilkan foto dengan kualitas yang bagus.
Bermain bokeh alias latar belakang yang blur dan menonjolkan obyek utama bisa dengan mudah didapat dengan kamera ini.
Fitur AI scenery recognition yang ditanamkan bisa membedakan latar belakang pengambilan foto, sehinga kamera bisa menyesuaikan pengaturan untuk menghasilkan gambar yang cantik.
Misal saat foto mengambil gambar air terjun, maka kamera Huawei Nova 3i akan menyesuaikan pengaturan shutter speed dan aperture yang sesuai agar fotonya lebih optimal.
Saat memotret makanan, fitur AI-nya akan menyesuaikan parameter yang ada agar tampilan foto makanannya tampak lebih menggiurkan dan menggugah selera.
Kekuatan lain Huawei Nova 3i adalah di kamera depannya.
Dengan resolusi 24 MP dan 2 MP ber-aperture f/2.0 yang lebih lebar dari kamera belakang, membuat ponsel ini bisa dijadikan senjata untuk yang doyan selfie, membuat vlog, hingga Instagram story.
Fitur AI yang ditanamkan di kedua kamera depan membuat gambar yang dihasilkan lebih tajam dan ciamik.
Saat merekam video dengan kamera depan, fitur beautify-nya bisa dinyalakan atau dinonaktifkan secara real-time.
Terdapat pula fitur HDR Pro yang mampu menghasilkan gambar tajam, meski foto diambil saat terik matahari.
Kamera video Huawei Nova 3i mampu menghasilkan video gerak lambat 16× Super Slow Motion dengan frame rate 480 fps. Mode ini cocok untuk menghasilkan video yang lebih dramatis.
Saya sendiri akan makin rajin memposting foto di Instagram saya untuk mengisi tagar #1day1pic yang saya gunakan.
Media Simpan Lega 128 GB
Empat kamera Huawei Nova 3i tentunya akan membuat penggunanya senang memotret.
Untuk memenuhi kebutuhan storage, Huawei menanamkan kapasitas media simpan yang lega, sebesar 128 GB.
Tak perlu lagi menjejalkan micro SD untuk menambah kapasitas ruang.
Meski begitu, Huawei Nova 3i tetap menyediakan slot untuk micro SD yang mendukung kapasitas hingga 256 GB yang berada di slot kartu SIM kedua.
Kapasitas 128 GB adalah kapasitas terbesar yang diberikan Huawei bila dibandingkan dengan ponsel lain yang setara di kelasnya.
Saya yang suka memotret dan memasang berbagai macam aplikasi tak perlu khawatir lagi kehabisan ruang.
Untuk menunjang kinerja, Huawei Nova 3i dibekali dengan RAM 4 GB yang tentunya lebih dari cukup.
RAM lega, prosesor Kirin 710, dan kapasitas media simpan yang besar menjadi kombinasi yang juara untuk ponsel utama untuk menunjang kebutuhan sehari-hari.
Performa Grafis dengan GPU Turbo
Selain urusan potret memotret, Huawei Nova 3i juga cocok untuk penggemar game dengan grafis yang rumit.
Game yang sedang naik daun semacam PUBG Mobile atau Asphalt 9 Legends bisa dimainkan dengan lancar di Huawei Nova 3i berkat Mali-G51 yang tertanam dalam prosesor Kirin 710 yang mendukung GPU Turbo.
GPU Turbo merupakan teknologi yang memberikan akselerasi pemrosesan grafis di level sistem operasi, sehingga mampu meningkatkan integrasi software-hardware, mengatasi masalah bottleneck yang mengganggu kolaborasi CPU dan GPU.
Ibarat mesin turbo pada kendaraan, di mana pada saat dibutuhkan, mesin grafisnya akan bekerja untuk menghasilkan performa optimal.
Yang menyenangkan lagi, Huawei Nova 3i mendukung AI gaming mode yang bisa mendeteksi kinerja prosesor sedang memainkan game lalu memblokir notifikasi dan panggilan telepon yang kurang penting, sehingga permainan tidak terganggu.
Konsumsi daya pun bisa dihemat, karena GPU Turbo mampu mengatur penggunaan daya sehingga meski bermain game dengan performa maksimal, daya baterai sebesar 3.340 mAh tidak cepat terkuras.
Jika saya belum bisa main PUBG Mobile dengan nyaman karena seringkali responnya lambat dan ponsel saya cepat panas, dengan Huawei Nova 3i, saya bisa bermain PUBG Mobile bersama teman-teman dan tidak khawatir lemot dan nge-lag lagi.
Fitur AI Lainnya
Huawei Nova 3i memiliki fitur Qmoji, yaitu sebuah AI 3D yang mempelajari dan menganimasikan ekspresi wajah, gerakan, dan suara untuk kemudian diubah menjadi karakter lucu dengan format GIF atau video.
Dengan Qmoji, pesan-pesan yang dikirim atau sekadar membuat meme bisa menjadi lebih menarik dan lucu.
Jika memasang aplikasi Amazon, dengan hanya menekan dengan dua jari pada gambar suatu barang, fitur AI Huawei Nova 3i akan memindai gambar tersebut lalu mencarinya di aplikasi Amazon, sehingga bisa dengan mudah dan cepat membeli barang tersebut.
Pengaturan foto juga lebih rapi, karena fitur AI Huawei Nova 3i bisa mengurutkan foto berdasarkan tanggal, lokasi foto, orang, dan bahkan objek dalam foto. Fitur ini akan memudahkan pengguna menemukan foto dengan cepat dan mudah.
Mode elevator secara cerdas akan memulihkan dan mengoptimalkan sinyal 4G sesuai dengan pergerakan pengguna, sehingga saat pengguna berpindah dari satu tempat ke tempat lain konektivitas jaringannya tetap berkualitas baik.
Fitur AI juga diterapkan dalam percakapan suara. Huawei Nova 3i mampu mengurangi suara berisik di sekitar sehingga percakapan yang terjadi menjadi lebih jelas dan jernih.
Sistem Operasi dan Dukungan
Huawei Nova 3i menggunakan sistem operasi EMUI 8.2 yang berbasis Android 8.1 Oreo. Tampilan EMUI terlihat cantik dan ringkas, membuat pengoperasiannya jadi lebih menyenangkan.
Dilengkapi dengan sensor sidik jari di bagian belakang dan fitur face unlock yang memanfaatkan kamera depan untuk keamanan.
Bluetooth 4.2, colokan earphone 3,5 mm, micro USB 2.0 OTG, FM radio, GPS (menggunakan Huawei Geo 1.5), merupakan fitur standar yang tertanam.
Sayangnya Huawei Nove 3i tidak mendukung fitur fast charging. Begitu juga dengan fitur NFC, rasanya akan lebih menyenangkan jika ada fitur ini untuk kemudahan transaksi.
Oom Boy Punya Gawe Berhadiah Huawei
Kebetulan sekali ada kompetisi blog berhadiah 3 buah Huawei Nova 3i yang diadakan oleh tech dan gadget blogger idola saya, Oom Yahya Kurniawan, dengan tajuk Oom Boy Punya Gawe Berhadiah Huawei.
Saya yang memang sudah lama mengidamkan ponsel tersebut langsung berpartisipasi.
Siapa tau keberuntungan berpihak dan impian saya memiliki seperangkat Huawei Nova 3i bisa terwujud.
Tulisan ini pun saya ikutkan dalam kompetisi tersebut.
Jika ingin ikutan juga, bisa langsung meluncur ke BOY (Blog Oom Yahya) dan melihat syarat-syaratnya di sana.
Seluruh foto yang dimuat di sini diambil dari materi resmi yang disediakan, dan beberapa foto saya ambil dari Youtube TechBeans yang mengulas Huawei Nova 3i.
Wow.. 4 kamera dan fitur memotret kuliner menjadi lebih menggiurkan? Mudah2an tidak ditemukan isteri saya dalam waktu dekat ini 😀