Semenjak menikah Agustus 2015 lalu, saya dan istri belum sempat melakukan bulan madu. Banyak pertimbangan sehingga kami “menunda” bulan madu kami, yang lebih utama tentu adalah waktu dan biaya. Jika ditanya rencana, tentu ada berbagai rencana yang ada di ember keinginan kami.
Nah, awal Desember lalu, saya mengajak istri untuk “pulang kampung” ke rumah orang tua saya di Solo. Istri saya sebenarnya juga punya eyang di Solo, jadi sekalian saja kami mampir bersilaturahmi. Di Solo, tentunya tujuan utama kami adalah berwisata kuliner.
Meski saya besar di Solo, namun setelah lama meninggalkan kota asal Presiden Joko Widodo tersebut, rasanya banyak sekali yang berubah. Ya tata kota, ya makanannya, ya bertambahnya pusat perbelanjaan, munculnya banyak hotel, yang tentunya menunjukkan perkembangan kota.
Meski banyak sekali hal yang saya dan istri ingin lakukan, namun banyak hal yang membuat kami agak sedikit tidak leluasa. Karena selama di Solo kami tinggal di rumah orang tua saya dan rumah eyang, kami merasa agak sungkan jika ingin keluyuran ke sana kemari.
Dari Solo, kami pun mampir ke Jogja. Jalan-jalan ke Solo rasanya tak lengkap jika tidak sekalian mampir ke kota yang dulunya merupakan satu kesatuan sebelum terpisahkan oleh Perjanjian Giyanti ini.
Saya sendiri ke Jogja karena memang ada urusan pekerjaan. Selama di Jogja, kami menginap di rumah pakdenya istri saya. Lagi-lagi, rasa sungkan membuat kami kurang leluasa, sehingga akhirnya kami memutuskan untuk melakukan “bulan madu mini”, dengan menginap di sebuah hotel.
Menginap di Hotel Lokal Yogyakarta
Kami akhirnya menginap di Hotel Lokal Yogyakarta, yang mempunyai konsep menarik.
Hotel ini cukup mungil dan hanya memiliki 12 kamar saja. Lokasinya pun strategis dan terletak di area yang cukup tenang tak jauh dari Jalan Affandi (Gejayan).
Memadukan konsep minimalis namun tetap membawa nuansa tradisional, hotel ini mampu membuat saya dan istri betah berlama-lama di kamar.
Kami menginap di kamar tipe C yang terletak di bagian paling atas dengan luas kamar 24 meter persegi. Kasurnya bertipe double, cocok untuk pasangan yang ingin berbulan madu.
Interior kayu buatan lokal menjadi furnitur yang mengisi ruang kamar. Tembok bata berwarna coklat tampak kokoh dengan sebuah TV LCD di tengah. Lantainya semen biasa di mana pada beberapa bagian dihias dengan tegel kunci, tegel khas Yogyakarta.
Fasilitasnya sendiri hampir sama dengan hotel bintang 3, namun internet cepat, mini bar gratis, dan nuansa akrab membuat kami menyukai hotel ini. Nuansa hijau juga tampak mendominasi warna yang sebagian besar putih dan coklat kayu.
Restorannya pun memiliki konsep yang sama. Desainnya memadukan konsep modern dan tradisional. Pilihan makanannya juga mengusung konsep yang sama, ada menu modern dan ada menu tradisional.
Secara umum, layanan dan lokasi Hotel Lokal Yogyakarta sangat menyenangkan. Ini juga pengalaman pertama saya menginap di hotel dan bersantai bersama istri. Biasanya saya menginap di hotel jika ada urusan pekerjaan di luar kota, atau hanya sekadar menjadi tempat beristirahat.
Saya dan istri pun sepakat akan mengulangi pengalaman seperti ini lagi.
Mencari Informasi Hotel
Mencari informasi hotel bisa dibilang gampang-gampang susah. Beragamnya situs informasi pemesanan hotel, seringkali bukannya memudahkan, tapi malah membuat galau. Mana di antara situs tersebut yang bisa menampilkan harga hotel yang sesuai kantong?
Salah satu layanan yang bisa dicoba adalah Wego. Yang menarik dari Wego adalah, pencarian informasi hotel juga menjangkau ratusan situs travel lainnya, kemudian Wego bisa menyortir daftar hotel tersebut agar lebih mudah dijelajah.
Pilihan hotel bisa diurutkan berdasar harga, ulasan, dan seleksi yang ingin kita cari, misal rentang harga, tipe hotel, dan sebagainya.
Wego juga memiliki aplikasi Android dan iOS yang memudahkan pencarian saat berada di jalan.
Menggunakan aplikasi Wego pun mudah dan gampang. Dengan beberapa kali usap dan tap, informasi yang akan dicari bisa langsung didapat.
Tahun depan, saya berencana pulang ke Solo lagi. Mungkin nanti, kami akan menginap di hotel di Solo, selain menginap di rumah orang tua saya. Siapa tau saya bisa menemukan harga hotel murah di Solo yang sedang menawarkan promo.
Selain Solo, saya juga berencana mengajak istri saya ke kota kelahiran saya, Surabaya, untuk mengunjungi pakde-bude dan saudara saya yang memang banyak di Surabaya. Lagi-lagi jika nanti saya menginap di hotel, saya akan mencari info hotel di Surabaya lewat Wego.co.id.
Zam, kalo di Solo enaknya kemana? Rencana tahun baru mo jalan2 bareng istri, mumpung anak2 liburan di tempat Simbah 😀 Baru sekarang tega ninggalin anak2, kayaknya udah cukup gede.