Belajar Video Perjalanan Bersama @lostpacker di #TBIShare

7 minutes 500 1

Saya sudah cukup lama ingin belajar membuat video perjalanan. Namun saya bingung harus memulai dari mana, karena dalam bayangan saya, membuat video perjalanan itu cukup rumit dan membutuhkan peralatan yang banyak.

Beruntung, teman-teman dari Travel Bloggers Indonesia membuat acara Workshop Video Travel bersama videografer Sutiknyo yang lebih dikenal dengan akun @lostpacker. Acara ini merupakan acara sharing pertama Travel Bloggers Indonesia yang diberi tagar #TBIShare.

Rencananya, #TBIShare akan menjadi agenda rutin teman-teman Travel Bloggers Indonesia dengan mengusung tema yang beraneka ragam.

Acara workshop video perjalanan yang saya ikuti ini digelar pada 28 Februari 2015. Acara ini tidak dipungut biaya namun peserta dibatasi 20 orang karena lokasinya yang cukup kecil, di kedai Kopi Kina, Tebet, Jakarta Selatan.

Meski terdapat kendala teknis, karena proyektor tidak mau terhubung dengan MacBook, acara tetap berjalan dengan santai dan akrab.

Workshop Video Perjalanan #TBIShare

Kenapa Video Perjalanan?

Sutiknyo membuka acara dengan mengemukakan alasannya kenapa ia memilih jalur menjadi seorang videografer.

Berawal dari melihat banyaknya video perjalanan tentang Indonesia di Youtube, namun pembuatnya rata-rata orang asing, membuat Sutiknyo tergerak. Ia merasa akan lebih keren jika video-video tentang Indonesia dibuat oleh orang-orang Indonesia, karena orang Indonesia lebih mengenal tentang Indonesia.

Alasan itulah yang membuat Sutiknyo mulai membuat video-video yang kebanyakan tentang lansekap dan pemandangan keindahan Indonesia.

Kenapa Sutiknyo memilih video? Menurut Sutiknyo yang belajar video secara otodidak ini, video merupakan sarana yang paling mudah dicerna dan diterima. Melalui audio-visual, Sutiknyo merasa lebih mudah menyampaikan pesan kepada khalayak. Apalagi masyarakat kita masih malas membaca.

Membuat Video Perjalanan Yang Menarik

poster Workshop Video Perjalanan #TBIShareSebelum membuat video, pastikan didasari oleh passion alias kesenangan. Melakukan atau membuat apa pun yang didasari oleh kecintaan dan passion, hasilnya tentu hasilnya akan cantik.

Lokasi merupakan kunci dari video perjalanan, karena ini lah pesan yang akan disampaikan. Sebelum mengambil gambar, pastikan sudah memiliki informasi tentang lokasi yang akan didatangi. Tak hanya itu, faktor-faktor pendukung seperti cuaca, waktu yang tepat untuk mengambil gambar, hingga larangan atau etika yang berlaku di lokasi tersebut wajib diketahui.

Sempatkan waktu selama sekitar 5 menit untuk menikmati lokasi sebelum mengambil gambar. Amati dengan seksama kira-kira sudut mana yang menarik untuk diambil.

Melihat referensi dari video tentang lokasi yang sama juga bisa menjadi acuan kira-kira apa saja yang bisa diambil gambarnya.

Sutiknyo biasa mengambil 3 macam sudut gambar untuk satu obyek. Ia biasa mengambil gambar long shotmiddle shot, dan close shot untuk satu obyek yang sama. Hal ini bertujuan agar saat disunting, editor memiliki banyak stok gambar untuk diracik.

Selain kamera, tripod menjadi alat yang wajib dibawa. Tidak seperti pada fotografi, kehadiran tripod sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan saat mengambil gambar.

Sutiknyo lebih suka membawa kamera kecil yang ringan dan ringkas, karena video perjalanan menuntuk perpindahan tempat yang cukup sering.

Menguasai teknik fotografi akan memberikan nilai lebih saat belajar videografi, karena banyak prinsip-prinsip teknis di fotografi yang sesuai dan bisa dijadikan acuan saat membuat video.

Yang penting dari sebuah video adalah cerita. Dari gambar-gambar yang disajikan, pesan apa yang hendak disampaikan. Apakah lansekap pemandangan Indonesia, semangat yang muncul dari sosok yang direkam, pastikan momen ini tertangkap dengan baik.

Sutiknyo @lostpackerVideo perjalanan bisa memiliki sentuhan personal. Sentuhan personal ini bisa menjadi nilai lebih karena bisa memberi keunikan dari video-video sejenis. Dengan sentuhan personal, pesan yang ditangkap tentu bisa menjadi lebih berkesan.

Pemirsa video juga perlu diperhatikan juga. Apakah video perjalanan yang dibuat mengandung gambar-gambar vulgar yang dikhususkan untuk pemirsa tertentu, atau gambarnya cukup aman dikonsumsi oleh pemirsa segala usia.

Di Indonesia, durasi tayang video yang masih nyaman untuk dinikmati rata-rata 3 sampai 4 menit. Namun jika ceritanya bagus dan kuat, durasi tayang lebih lama juga tak masalah.

Kendala teknis lain yang sering ditemui adalah kecepatan internet Indonesia yang masih kurang baik. Dengan durasi tayang yang singkat, kendala ini sedikit bisa diakali.

Setelah video selesai disunting, jangan segan untuk membagikannya ke khalayak. Tentu saja ini tujuannya, bukan?

Pastikan materi-materi yang digunakan tidak melanggar aturan semacam privasi atau lisensi. Youtube menerapkan aturan yang ketat untuk ini. Biasanya materi yang disensor oleh Youtube adalah pada musik.

Di akhir acara, Sutiknyo memperagakan cara penyuntingan video sederhana menggunakan Adobe Premiere, mulai dari mengambil stok-stok video, merangkainya dalam timeline, menambahkan suara, hingga melakukan rendering, sehingga video bisa dinikmati.

Sutiknyo juga berbagi tips, trik, dan pengalamannya dalam membuat video perjalanan. Yang menarik adalah saat Sutiknyo berbagi pengalamannya saat membuat video Kembara, video perjalanannya selama 3 bulan menyusuri Nusa Tenggara menggunakan sepeda motor.

Berikut ini adalah video Kembara, Sebuah Cerita dari Nusa Tenggara karya Sutiknyo.

1 response
  1. Gravatar of titiw
    titiw

    Cakep kaaak rekapnyaaa.. Semoga kak Nyo bisa berbagi di blog juga detail2 langkah menyunting video yak. Hamdallah ada aku di foto meski cuma tampak blakang ala suzanna.. :))